Tatap Muka Kelas Seminar Manajemen, VB1 Jumat 29 Nopember 2019

Buatlah sebuah model penelitian (penjelasan model minimal 250 Kata)

Deadline 10 Desember 2019 Pukul 12,00. dan jawaban tidak boleh sama

35 komentar:

Willy tahyudi mengatakan...

Nama : Willy Tahyudi
Nim : 217.01.0029
Kelas : VB1 Sore

Judul : ANALISIS PENGARUH KEPUASAN GAJI, KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION

1. Hubungan Kepuasan gaji dan Turnover Intention
Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang kepuasan gaji, kepuasan kerja, komitmen organisasional terhadap keinginan untuk berpindah yang dilakukan oleh Lum L. Kervin, J. Clark, K. Reid F dan Sirola W. (1998)yang dilakukan pada Rumah Sakit Florida dengan jumlah Responden 466 karyawan yang terdiri dari 222 perawat dari general care areas (penyakit umum) dan 244 dari unit penyakit dalam. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kepuasan gaji berpengaruh negatif terhadap keinginan keluar dengan koefisien pengaruh sebesar -0,467.
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Kepuasan gaji berpengaruh negatif terhadap intensi keluar

2. Hubungan Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional
Sebelumnya Bartol (1979); Reicher (1985); Johnson et.al. (1990) dalam Brown dan Peterson (1993) juga memberikan simpulan yang sama bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan karyawannya maka semakin tinggi pula komitmen terhadap perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional

3. Hubungan Kepuasan Kerja dan Turnover Intention
Handoko (1998); Lum et.al. (1998), menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap perputaran karyawan. Kepuasan kerja yang rendah biasanya mengakibatkan perputaran karyawan yang tinggi. Mereka yang kepuasan kerjanya rendah lebih mudah meninggalkan perusahaan dan mencari kesempatan di perusahaan lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3 : Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention

4. Hubungan Komitmen Organisasional dan Turnover Intention
Johnson et.al. (1990) dalam Grant et.al. (2001) dalam penelitiannya menemukan hubungan negatif antara komitmen organisasional dan keinginan untuk berpindah. Hasil ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan antara lain oleh Babakus et.al. (1999); Netemeyer et.al. (1990); dan Sager (1994) dalam Grant et.al. (2001).
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H4 : Komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap turnover intention

Model Penelitian :

Kepuasan Gaji --> Turnover Intention H1(-)
Kepuasan Kerja --> Komitmen Organisasional H2(+)
Kepuasan Kerja --> Turnover Intention H3 (-)
Komitmen Organisasional --> Turnover Intention H4 (-)

Anonim mengatakan...

Nama : JIMMY ADE SAPUTRA
Nim : 217.01.0090
Kelas: VIB Sore

MODEL PENELITIAN : KUANTITATIF

MOTIVASI, KEMAMPUAN DAN KINERJA

Faktor Kemampuan. Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.
Faktor motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negative (kontra) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud meliputi hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.

Erix estrada mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Erix estrada mengatakan...

nama:Erix estrada
Nim: 217.01.0094
Kelas: v b1 sore

Judul:PENGARUH KOMPENSASI, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN,EARNINGS POWER TERHADAP MANAJEMEN LABA



1. Kompensasi berpengaruh positif terhadap manajemen laba
Nastiti dan Gumanti (2011) menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi tidak lagi menggunakan pinjaman sebagai sumber dananya dan akan beralih ke pendanaan ekuitas. Oleh karena itu, perusahaan tersebut harus memiliki kinerja yang baik dan laba yang tinggi untuk menarik calon investor. Hal ini sesuai dengan hipotesis dalam perjanji-an utang (debt covenant hypothesis) yang menyatakan bahwa manajer termotivasi melakukan manajemen laba untuk menghin-dari pelanggaran perjanjian utang. Nastiti dan Gumanti (2011) menemukan bahwa manajemen laba tersebut menunjukkan bahwa manajer berusaha untuk memperlihatkan bahwa kinerja keuangan yang lebih baik. Berangkat dari alasan tersebut, hipotesis yang diajukan adalah:

2.Tingkat leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba
Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya penilaian besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Pada umumnya penelitian di Indonesia menggunakan total aktiva atau total penjualan sebagai proksi dari ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan akan sangat penting bagi investor dan kreditor karena akan berhubungandengan resiko investasi yang dilakukan. Choutrou et al. (2001), dalam Widyastuti 2009) menemukan bahwa ukuran perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan kecil. Sedangkan penelitian di Indonesia oleh Siregar dan Utama (2005) dalam Nastiti dan Gumanti (2011) menemukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan menggunakan natural logaritma dati total asset perusahaan pada akhir tahun berpengaruh negatif terhadap besaran pengelolaan laba, artinya semakin besar ukuran perusahaan semakin kecil besaran pengelolaan labanya.

3. Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.
Agar mendapatkan ekuitas yang besar untuk pembiayaan perusahaan, perusahaan tersebut harus memiliki proyeksi profitabilitas atau trend profitabilitas yang bagus dan menarik bagi investor. Trend profitabilitas masa datang tercermin dalam tingkat profitabilitas tahun sebelumnya. Dimana ketika pada tahun t perusahaan memiliki profitabilitas yang bagus, maka diproyeksikan untuk tahun mendatang perusahaan akan memiliki tingkat profitabilitas yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk memberikan rasa ketertarikan investasi kepada investor, manager perlu melakukan manajemen laba guna memperlihatkan bahwa kinerja tahun ini adalah lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga akan memicu dampak earningss power yang kuat. Penelitian Purnomo (2009) memperlihatkan suatu hasil bahwa manager selaluberusaha untuk memperlihatkan laba perusahaan yang tinggi guna meyakinkan akan kemampuan profitabilitas (earningss power) yang tinggi pula. Berangkat dari alasan tersebut, hipotesis yang diajukan adalah:

4. Earningss Power berpengaruh positif terhadap manajemen laba

METODA PENELITIAN
Pengumpulan sampel tersebut diperoleh dengan metode purposivesampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang digunakan oleh peneliti. Adapun kriteria-kriteria tersebut diantaranya adalah: 1) perusahaan manufaktur yang sudah go public atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008 sampai dengan 2010; 2) data laporan keuangan perusahaan manufaktur terkait dengan rasio debt to asset, discretonary accrual, net profit margin, total asset tersedia untuk tahun pelaporan 2008 sampai dengan 2010; 3) perusahaan sampel tersebut mempublikasikan laporan keuangan auditor dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember.

Ardiansyah Ramadhani mengatakan...

Nama : Ardiansyah Ramadhani
NIM : 217.01.0049
Kelas : V1 Sore Manajemen
Model Penelitian “Tentang Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Pelayanan Di Kantor Pemerintah Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto)”
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan guna untuk menyelesaikan Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018
A. METODE PENELITIAN
Hasibuan (2007) Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan organisasi. Keberhasilan sumber daya manusia dalam organisasi memiliki posisi yang sangat penting. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi organisasi untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal, kegiatan organisasi tidak akan terselesaikan dengan baik. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi. Tuntutan organisasi untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Dalam organisasi pemerintahan merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan, selain berorientasi pada kualitas kerja, pencapaian tujuan, bahkan secara operasional harus mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi publik. Dalam organisasi pemerintah yang bisa disebut dengan birokrasi. Organisasi birokratik adalah salah satu bentuk organisasi yang digunakan oleh pemerintah untuk melaksanakan pelayanan publik. Menurut Hasibuan (2007) mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan fisik yang dimiliki individu. Sumber daya manusia dipandang sebagai kemampuan yang dimiliki manusia untuk didayagunakan untuk menjalankan suatu organisasi atau urusan sehingga berdaya guna atau berhasil guna. Ini berarti bahwa manusia memiliki kemampuan yang perlu dikembangkan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah direncanakan. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan organisasi dapat dilihat dari aspek-aspek yang terdapat didalamnya. Aspek-aspek dalam sumber daya manusia melingkupi beberapa hal yang cukup luas dalam organisasi. Dari sekian banyak aspek sumber daya manusia dan melihat perkembangannya, pengetahuan, sikap dan perilaku dan kemampuan merupakan satu aspek yang menempati posisi yang penting. Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mendefinisikan pelayanan publik sebagai suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Ardiansyah Ramadhani mengatakan...

Nama : Ardiansyah Ramadhani
NIM : 217.01.0049
Kelas : V1 Sore Manajemen

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dari hasil penelitian terdahulu tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas pelayanan. Dimana penulis akan melakukan penelitian mengenai pengaruh sumber daya manusia terhadap kualitas pelayanan di Kantor Kecamatan Kutorejo sebagai salah satu organisasi pemerintah daerah yang merupakan tempat pelayanan bagi masyarakat untuk memenuhi kepentingannya. Dimana kinerja pegawai sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Sehingga dibutuhkan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar organisasi pemerintah daerah di kantor Kecamatan Kutorejo bisa berlangsung dengan baik dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Kemudian, Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif atau statistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, studi pustaka, dan kuesioner. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud memperoleh data mengenai pengaruh yang signifikan antara sumber daya manusia terhadap kualitas pelayanan di Kantor Pemerintah Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data dari para responden. Data yang diambil adalah dari sampel yang mewakili seluruh populasi. Maka sampel yang diambil dari populasi harus betulbetul representative (mewakili). Populasi dari penelitian ini adalah warga Kecamatan Kutorejo yang bersifat heterogen dilihat dari jenis kelamin dan beragamnya usia mulai dari usia 20 hingga 59 tahun sebanyak 33.157 orang.

Unknown mengatakan...

NAMA:FAUZ ARJUNA
NIM:217-01-0048
KELAS:VB1 SORE

PENGARUH LAYANAN PEMASARAN TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN PADA DEPOT
AIR MINUM ISI ULANG

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan pemasaran
terhadap kepuasan konsumen pada Depot Air Minum Isi Ulang Barokah 313 Desa Ngestiboga II kecamatan Jayaloka Kabupaten Musirawas. Bentuk penelitian yang digunakan adalah bentuk kuantitatif. Jumlah populasi sebesar 1000 orang dan jumlah sampel sebanyak 60 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung, teknik komunikasi tidak langsung dan teknik dokumentasi dengan alat pengumpulan data berupa pedoman Wawancara, angket dan dokumen. Berdasarkan analisis data terdapat Pengaruh layanan pemasaran terhadap kepuasan konsumen pada depot air minum isi ulang Barokah 313 Musi Rawas, besarnya Pengaruh tersebut sebesar 56,5 %.
Pendahuluan
Dalam perekonomian masyarakat yang semakin berkembang banyak terjadi
persaingan, khususnya persaingan dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan
yang saling berlomba untuk dapat melebihi keunggulan pesaingnya, sehingga hal
ini memacu perusahaan untuk berusaha terus maju dalam memperbaiki bisnisnya.
Perkembangan bisnis yang cepat menyebabkan persaingan semakin ketat,
sehingga perusahaan-perusahaan dituntut untuk bersaing dalam memberikan
layanan yang terbaik kepada konsumen.
Berkenaan dengan perusahaan yang sedang tumbuh dan berkembang dengan baik, maka perusahaan harus dapat memperhatikan apa yang diinginkan konsumen. Hal ini dilakukan oleh perusahaan dengan harapan perkembangan ekonomi yang semakin kompetitif
dengan melakukan strategi layanan yang tepat agar tidak tersisih dalam
persaingan. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya dapat mengantisipasi
kecenderungan ekonomi di masa mendatang dan harus dapat bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:298) “ Kepuasan pelanggan adalah
sejauh mana kinerja yang diberikan oleh sebuah produk sepadan dengan harapan
pembeli. Jika kinerja produk kurang dari yang diharapkan itu, pembelinya tidak
puas”. Konsumen yang merasa puas dengan pelayanan, kemungkinan besar akan
menjadi konsumen yang loyal, bahkan dapat dijadikan media promosi gratis.
Sebaliknya, konsumen yang tidak puas dapat mudah pindah ke depot lain.


Metode
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif karena penulis ingin
menggambarkan secara faktual serta obyektif mengenai pengaruh layanan
pemasaran terhadap kepuasan konsumen pada depot air minum isi ulang Barokah 313 Musirawas. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 60konsumen dengan
sampel penelitian 16 konsumen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik Purposive Sampling, yaitu sampel secara sengaja ditetapkan oleh
peneliti.
HASIL
Berdasarkan analisis deskriptif Persentase mengenai gambaran layanan
pemasaran pada depot air minum isi ulang Barokah 313 berdasarkan
jawaban angket dari masing-masing responden diperoleh hasil yaitu 64,28% termasuk kategori sangat baik dan 35,72 % lainnya termasuk kategori baik.Analisis deskriptif Persentase mengenai gambaran kepuasan konsumen berdasarkan jawaban angket dari masing-masing responden diperoleh hasil
berdasarkan jawaban angket yaitu 73,80% termasuk kategori sangat baik dan
26,20 % lainnya termasuk kategori baik.

Unknown mengatakan...

NAMA:FAUZ ARJUNA
NIM:217-01-0048
KELAS:VB1 SORE

PENJELASAN
Setiap perusahaan menghadapi persaingan yang sangat kompetitif. Oleh
karena itu hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang dapat
bertahan atau eksis. Salah satu upaya menciptakan keunggulan kompetitif yang
dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan mengembangkan pelayanan
pemasaran yang baik.
Melihat hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
berdasarkan analisis deskriptif persentase mengenai layanan pemasaran di Depot Air Minum Isi Ulang Barokah 313, bahwa layanan pemasaran depot air minum tersebut menurut konsumen sebanyak 64,28% menyatakan sudah sangat baik dan 35,72 % menyatakan baik. Sehingga dapat peneliti tarik kesimpulan bahwa secara umum tingkat layanan pemasaran di Depot Air Minum Isi Ulang Barokah 313 sudah baik. Secara umum kepuasan konsumen merupakan hasil dari adanya perbedaanperbedaan antara harapan konsumen dan kinerja yang di rasakan oleh konsumen tersebut.
Kepuasan konsumen ini sangat tergantung pada persepsi dan harapan
konsumen itu sendiri. Untuk tingkat kepuasan konsumen di Depot Air Minum Isi Ulang Barokah 313 berdasarkan analisis deskriptif persentase dapat peneliti tarik kesimpulan bahwa kepuasan konsumen berdasarkan jawaban angket sebesar 73,8 % menyatakan diri mereka sangat puas terhadap pelayanan pemasaran yang diberikan dan sebesar 26,20 % menyatakan puas terhadap pelayanan pemasaran yang diberikan oleh Depot Air Minum Isi Ulang Barokah 313.
Berdasarkan hasil pengamatan juga yang dilakukan oleh peneliti bahwa konsumen tampak loyal terhadap Depot Air Minum Isi Ulang Barokah 313 karena terlihat konsumen selalu melakukan isi ulang di depot air tersebut secara terus menerus yang menunjukkan bahwa konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil
suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat layanan pemasaran pada depot air minum isi ulang Barokah 313 berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa 64,28 % menyatakan termasuk dalam kategori sangat baik dan 35,72 % lainnya termasuk kategori baik.
2. Tingkat kepuasan konsumen pada depot air minum isi ulang Barokah 313 berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa 73,80 % menyatakan termasuk dalam kategori sangat baik dan 26,20 % menyatakan termasuk dalam kategori baik.
3. Besarnya pengaruh layanan pemasaran terhadap kepuasan konsumen pada
depot air minum isi ulang Barokah 313. 56,5 %.
Saran
Saran yang dapat diajukan oleh peneliti kepada Depot Air Minum Isi Ulang
Barokah 313 berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut :
1. Melihat tingkat layanan pemasaran yang sudah dalam kategori sangat baik,
disarankan pihak Depot Air Minum Isi Ulang Barokah 313 dapat
mempertahankan kinerja karyawan depot air minum, memberikan respon
serta tanggapan yang cepat terhadap permasalahan pelanggan di depot air
minum, memberikan keyakinan kepada konsumen mengenai kualitas produk
air minum yang bagus serta harus mempertahankan sikap yang baik terhadap
pelanggan.
2. Selain tingkat layanan pemasaran yang sudah dalam kategori yang baik,
kepuasan konsumen juga sudah dalam kategori sangat baik. Dengan sudah
sangat baiknya kepuasan konsumen tersebut hal terpenting yang harus
diperhatikan oleh pihak Depot Air Minum Isi Ulang Barokah 313
adalah dengan cara mempertahankan kepuasan konsumen dengan menjaga
kesesuaian harapan konsumen akan mutu dan kualitas air minum,
memberikan kemudahan bagi konsumen dalam memperoleh layanan dan
meningkatkan hubungan akrab dengan konsumen agar dapat lebih
meningkatkan keuntungan depot air minum karena kepuasan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

Awang Yabani mengatakan...

Nama : Awang Yabani
Nim : 217.01.0096
Kelas : V B 1 Sore
Judul Jurnal : Komunikasi Keluarga dalam Pengambilan Keputusan di Usia Remaja
This research focuses in familiy communication in early marriage decision making. The objects of the research are teenager that has married in 18-19 years old and has been runing their marriege for 2-5 years. The methode use in these reand use qualitative decriptive method to analize some aspect that determine the decision making for early marriage. The concept uses in these researchers are family communication and psychology for teenager. The result indicate that the decision making in early marriage determine by some aspect related to the relationship between teenagers and parents. Most of the teenagers has lack of communication or intimate relationship with their parents, closer relationship with friends and close friend than with parents, and there is not enough information for teenagers regarding marriage concept event from their parents. Some earlier marriage are unexpected conditions for the teenagers.

Awang Yabani mengatakan...

Nama : Awang Yabani
Nim : 217.01.0096
Kelas : V B 1 Sore
KESIMPULAN JURNAL
1.Keputusan untuk menikah di usia remaja merupakan keputusan yang terkait dengan latar belakang relasi yang terbangun antara anak dan kedua orang tua dan anak dengan lingkungan pertemanannya.
2.Dalam relasi komunikasi dengan orang tua yang terjadi adalah bentuk komunikasi triadik yaitu remaja dengan ayah dan remaja dengan ibu. Ayah dan ibu memiliki peran yang berbeda dalam komunikasi dengan anak sejak usia kanak-kanak, remaja dan menikah di usia dini.
3.Fungsi ayah dan ibu sebagai elemen dalam sistem komunikasi dikeluarga tidak berfungsi secara optimal karena terjadinya perceraian. Fungsi ayah dan ibu dalam sistem komunikasi dalam menyampaikan kehangatan dan menjalankan fungsi kontrol tidak dilakukan secara optimal bahkan ada yang tidak berfungsi sama sekali.
4.Komunikasi yang dibutuhkan anak pada usia remaja dengan orangtuanya adalah seputar masalah sekolah, pertemanan, penampilan,hobi, dan cita-cita masa depan. Dibutuhkan kehadiran orang tua baik ayah dan ibunya untuk mendengarkan, berdiskusi dan memahami apa yang dirasakan remaja.
5.Latar belakang relasi komunikasi anak dan orangtua yang tidak optimal menyebabkan anak mencari relasi diluar sistem keluarga yaitu dengan teman-temannya. Pada suatu saat bentuk relasi dengan teman yang tidak mendapat pendampingan orang tua membuat remaja bergaul diluar batas sehingga menimbulkan beberapa konsekuensi seperti kehamilan.
6.Keputusan untuk menikah diusia remaja antara lain dilatar belakangi faktor karena telah terjadinya kehamilan maupun kondisi ekonomi. Keputusan untuk menikah pada kondisi karena kehamilan didominasi oleh keputusan orang tua. Sedangkan pada pernikahan remaja yang normal (tanpa terjadinya kehamilan), peran orang tua tetap dipertimbangkan sebagai faktor pendukung.
7.Selama masa pernikahan, remaja tetap membutuhkan komunikasi dengan orang tua terutama yang bagi remaja sebelumnya sudah memiliki kedekatan. Kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang tua dalam masa pernikahan terutama ketika menghadapi masalah dengan pasangan atau dengan orangtua pasangan.
8.Pada pernikahan usia remaja dibutuhkan pendampingan oleh orang tua bagi pasangan. Anak yang umumnya masih pada usia remaja masih membutuhkan bantuan secara fisik, psikologis bahkan finansial. Kematangan pasangan akan membantu remaja mengatasi permasalahan dalam pernikahan dini. Namun jika pendampingan dari pasangan tidak optimal maka orangtualah yang dianggap paling memiliki kemampuan untuk memberikan relasi dalam bentuk kehangatan maupun kontrol yang dibutuhkan remaja.
SARAN JURNAL
1.Penelitian lanjutan tentang komunikasi keluarga dapat difokuskan pada hal-hal yang terkait dengan permasalahan dalam komunikasi seperti konflik, ketidakpuasan dalam komunikasi, tidak adanya keterbukaan, dan fungsi keluarga sebagai sistem.
2. Penelitian ini dapat dikembangkan menjadi penelitian tentang komunikasi suami dan istri dalam pernikahan di usia dini, karena latar belakang dari informan sebagai remaja dan masih memiliki ketergantungan yang tinggi pada orang tua dapat menjadi salah satu elemen yang berperan dalam membentuk pola komunikasi pasangan suami istri dan keluarga.

Wahyudi mengatakan...

NAMA:WAHYUDI
NIM:217-01-00085
KELAS:V B1 SORE

JUDUL:Kajian Terhadap Kepuasan Kompensasi, Komitmen Organisasi,Dan Prestasi Kerja


1. Kajian Teoritik
1.1 Kompensasi
Mondy dan Noe (1993: 320) kompensasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Kompensasi finansial terdiri dari
kompensasi finansial langsung (direct financial compensation) dan kompensasi finansial tidak
langsung (indirect financial compensation). Kompensasi finansial langsung terdiri dari gaji,
upah, bonus dan komisi. Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung disebut juga dengan
tunjangan, yakni meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi
langsung. Sedangkan kompensasi non finansial (nonfinancial compensation) terdiri dari
kepuasan yang diterima baik dari pekerjaan itu sendiri, seperti tanggung jawab, peluang akan
pengakuan, peluang adanya promosi, atau dari lingkungan psikologis dan atau fisik dimana
orang tersebut berada, seperti rekan kerja yang menyenangkan, kebijakan-kebijakan yang sehat,
adanya kafetaria , sharing pekerjaan, minggu kerja yang dipadatkan dan adanya waktu luang.
Dengan demikian kompensasi tidak hanya berkaitan dengan imbalan-imbalan moneter
(ekstrinsik) saja, akan tetapi juga pada tujuan dan imbalan intrinsik organisasi seperti
pengakuan, maupun kesempatan promosi.

1.2 Teori Kepuasan
Teori kepuasan ini mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan
individu yang menyebabkannya bertindak serta berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini
memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan,mendukung, dan menghentikan perilakunya. Teori ini mencoba menjawab pertanyaan
kebutuhan apa yang memuaskan seseorang dan apa yang mendorong semangat bekerja
seseorang.
Hal yang memotivasi semangat kerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan serta
kepuasan baik materiil maupun non materiil yang diperolehnya sebagai imbalan atau balas jasa
dari jasa yang diberikannya kepada perusahaan. Bila kompensasi materiil dan non materiil yang
diterimanya semakin memuaskan, maka semangat bekerja seseorang, komitmen, dan prestasi
kerja karyawan semakin meningkat. (David J. Cherington, 1995 : 402)

1.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang mendasari penelitian ini adalah bahwa kepuasan kerja seorang
karyawan sangat ditentukan oleh kompensasi yang diterima. Kompensai yang dirasakan tidak
adil maupun kurangnya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan akan menimbulkan
ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi dan secara psikologis akan berdampak pada berkurangnya rasa menyatu terhadap pekerjaan dan menurunnya komitmeng karyawan pada
organisasi. Apabila hal ini terus berlanjut maka akan mempengaruhi prestasi kerja mereka.

Wahyudi mengatakan...

NAMA:WAHYUDI
NIM:217-01-0085
KELAS:VB1 SORE

2. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian teoritis maupun empirik maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan kompensasi (kompensasi material,
sosial dan aktivitas) terhadap kesetiaan karyawan pada organisaasi.
Yang dijabarkan: a) ada pengaruh kepuasan kompensasi material terhadap kesetiaan
karyawan, b) ada pengaruh kepuasan kompensasi sosial terhadap kesetiaan karyawan, c) ada
pengaruh kepuasan kompensasi aktivitas terhadap kesetiaan karyawan.
2. Ada pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan kompensasi (kompensasi material,
sosial dan aktivitas) terhadap kemauan karyawan bekerja keras.
Yang dijabarkan: a) ada pengaruh kepuasan kompensasi material terhadap kemauan
karyawan, b) ada pengaruh kepuasan kompensasi sosial terhadap kemauan karyawan, c) ada
pengaruh kepuasan kompensasi aktivitas terhadap kemauan karyawan.
3. Ada pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan kompensasi (kompensasi material,
sosial dan aktivitas) terhadap kebanggan karyawan pada organisasi.
Yang dijabarkan: a) ada pengaruh kepuasan kompensasi material terhadap kebanggan
karyawan, b) ada pengaruh kepuasan kompensasi sosial terhadap kebanggan karyawan, c)
ada pengaruh kepuasan kompensasi aktivitas terhadap kebanggan karyawan.
4. Ada pengaruh positif yang signifikan antara komitmen organisasi (kesetiaan, kemauan dan
kebanggaan) terhadap kecakapan karyawan.
Yang dijabarkan: a) ada pengaruh kesetiaan terhadap kecakapan karyawan, b) ada pengaruh
kemauan terhadap kecakapan karyawan, c) ada pengaruh kebanggaan terhadap kecakapan
karyawan.

METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menjelaskan hubungan
dan pengaruh beberapa variabel yang sudah ditetapkan, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian penjelasan (eksplanatory) yaitu menyoroti hubungan antara variabel-variabel
penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Pasuruan yang berjumlah 68 orang. Sedangkan dalam penarikan sampel digunakan metode
“Propotioned Stratified Random Sampling” yaitu membagi populasi ke dalam kelompok
karyawan berdasarkan tingkat pendidikan.
3. Metode Pengukuran Data
Untuk memperoleh data kuantitatif, pengukuran data dilakukan dengan menggunakan skala
semantic diferensial, dimana dalam hal ini terdapat sembilan alternatif pilihan yang pada
dasarnya mengacu pada dua kutub yaitu positif dan negatif. Dalam skala semantic diferensial,
meskipun data yang diperoleh berupa data ordinal namun bisa dianggap mendekati data interval.
Kesembilan alternatif jawaban tersebut kemudian diskor dan semakin tinggi skor berarti
karyawan semakin puas terhadap kompensasi yang diterapkan perusahaan dan menunjukkan
komitmen dan prestasi kerja yang tinggi.
4. Metode Analisis
Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara kepuasan kompensasi dengan komitmen
organisasi dan prestasi kerja digunakan metode analisis sebagai berikut :
Metode Deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan
atau melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian secara sistimatis, faktual dan akurat
berdasarkan fakta-fakta yang ada, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.
Metode Inferensial, yaitu dengan melihat hubungan dan pengaruh antara kepuasan
karyawan terhadap kompensasi, komitmen karyawan terhadap organisasi serta prestasi kerja
karyawan. Untuk anailisis ini digunakan metode-metode statistik dengan menggunakan α = 0,1
artinya derajad kesalahan sebesar 10%.

HASIL PENELITIAN
hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan karyawan pada kompensasi material dan
kompensasi social mempunyai pengaruh signifikan terhadap kesetiaan karyawan pada
organisasi, kemauan bekerja keras dan kebanggaan karyawan pada organisasi. Begitu juga
variabel kesetiaan, kemauan dan kebanggaanjuga berpengaruh terhadap prestasi kerja.

Anonim mengatakan...

Nama : Ahmad Muladi
Nim : 217.01.0086
Kelas : VBI Sore
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN KONVEKSI IV PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO

METODE PENELITIAN yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini
mengunakan tehknik random sampling, jenis data dan sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini mengunakan data primer yang didapat dari
jawaban responden yang berupa pengisian kuisioner dan wawancara dari
karyawan PT. Dan Liris (Konveksi IV). Sebanyak 100 responden yang diambil
sebagai sampel dalam penelitian ini. Adapun instrument yang digunakan untuk
menguji layak tidaknya suatu pertanyaan didalam kuesioner adalah uji validitas
dan uji reliabilitas. Untuk metode analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji asumsi klasik yang diperkuat dengan uji normalitas, uji
heterokedastisitas, uji multikorelasi, dan dalam pengujian hipotesis meliputi
analisis regresi linear berganda, uji t serta uji ketetapan model (uji F dan R2
) yang
menunjukan hasil adanya pengaruh antara motivasi dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan secara signifikan.
Dari hasil penelitian tersebut di ketahui bahwa motivasi dan disiplin kerja
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di perusahaan
PT. Dan Liris khususnya di Konveksi IV baik secara parsial atau secara besama-
sama.

Unknown mengatakan...

Nama: Beben Josi Pranata
Kelas: VB1 Sore
Nim: 217.01.0059
Judul : Pengaruh Corporate Governance , Firm Size,Leverage , Dan Sales
Growth Terhadap Kinerja Perusahaan Sektor Industri Barang
Konsumsi Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016
1.Pengaruh Corporate Governance terhadap Kinerja
Perusahaan
Secara teoritis, praktik GCG mampu meningkatkan kinerja
perusahaan, mengurangi risiko manajer mengambil
keputusan yang hanya menguntungkan dirinya sendiri, dan
meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan
modal di perusahaan (Kusumawardhani, 2012).Corporate
governance yang didasari oleh agency theory menyatakan
bahwa perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip
corporate governance dengan baik, maka konflik yang
biasanya terjadi antara manajer dan pemilik (pemegang
saham) yang timbul akibat adanya asymetry information
akan dapat diminimalisir, sehingga manajer mampu bekerja
secara efisien dan efektif (Nuswandari,2009). Selain itu,
perusahaan juga tidak akan mengeluarkan biaya agensi
(agency cost) untuk memediasi kedua belah pihak sehingga
biaya tersebut dapat dialokasikan ke kegiatan operasional
lainnya yang lebih mampu menghasilkan laba bagi
perusahaan (Rossi& Panggabean,2012
2.Pengaruh Firm Size terhadap Kinerja Perusahaan
Aset yang dimiliki perusahaan menggambarkan hak dan
kewajiban serta permodalan perusahaan. Masyarakat akan
lebih mengenal perusahaan yang besar, sehingga perusahaan
akan melakukan kegiatan operasional dengan sangat berhati-hati agar stabilitas kinerja perusahaan tetap selalu baik di
mata masyarakat tersebut. Dengan dilandasi oleh teori sinyal
(signalling theory), pelaporan akan kondisi keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan mengenai kepemilikan total aset
diyakini oleh investor bahwa perusahaan memiliki kinerja
yang baik dari semua lini perusahaan (Addiyah & Chariri,
2014)Semakin besar aset yang dimiliki artinya perusahaan
tersebut memiliki tingkat operasional dan kapasitas produksi
yang tinggi, sehingga kualitas kinerja perusahaan akan
meningkat karena semakin besar kesempatan perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal
3.Pengaruh Leverage terhadap Kinerja Perusahaan
Tingkat leverage yang dimiliki perusahaan akan tinggi jika
perusahaan memilih menggunakan pendanaan dengan hutang
dari pihak eksternal untuk kegiatan operasionalnya. Dengan
adanya hutang tersebut maka perusahaan harus melakukan
pembayaran kewajiban beserta bunga yang telah ditetapkan
oleh kreditur.Pembayaran beban bunga tersebut
menyebabkan terjadinya pengurangan pendapatan
perusahaan, sehingga laba yang diterima perusahaan harus
dikurangkan untuk kepentingan pembayaran beban bunga
kepada kreditur tersebut. Menurut Wardani & Rudolfus
(2016)semakin tinggi rasio leverage suatu perusahaan, maka
resiko gagal bayar perusahaan dalam membayar
kewajibannya semakin tinggi. Oleh karena itu, perusahaan
yang melakukan pendanaan dengan menggunakan hutang
harus mengetahui bagaimana cara agar dapat
mengoptimalkan kinerja perusahaannya dan mampu
meminimalisir risiko-risiko di masa depan
4.Pengaruh Sales Growth terhadap Kinerja Perusahaan
Perusahaan dengan pertumbuhan yang baik artinya mereka
dapat melakukan kinerja perusahaannya secara efektif dan
efisien. Pertumbuhan penjualan yang baik di setiap tahunnya
dipercayai mampu menghasilkan return yang maksimal dan
memenuhi kewajiban finansialnya,sehingga akan
mempengaruhi harga saham agar sesuai dengan
ekspektasi/perkiraan investor Sehingga investor percaya jika
perusahaan memiliki jumlah tingkat pertumbuhan yang
tinggi maka prospek di masa depan akan baik
(Poernawarman.2015). Pertumbuhan penjualan yang
dilandasi oleh teori sinyal (signalling theory) menyatakan
bahwa semakin meningkatnya pertumbuhan penjualan
sebuah perusahaan, maka secara langsung laba yang diterima
oleh perusahaan juga akan meningkat. Sehingga, kinerja
perusahaan akan mampu lebih dimaksimalkan karena adanya
penambahan dana dari laba yang telah dihasilkan

Unknown mengatakan...

METODE PENELITIAN :
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini menggunakan
asosiatif-kuantitatif, karena penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh atau hubungan sebab (kausal) akibat
antara corporate governance, firm size, leverage, dan sales
growth terhadap kinerja perusahaan yang dibangun dengan
teori-teori dan berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan,
dan mengontrol suatu gejala. Data dari variabel dependen
dan variabel independen yang diperoleh untuk penelitian
berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan
(Sugiyono, 2011:7-11).
Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2016
dengan jumlah sebanyak 39 perusahaan, kemudian dilakukan
pengambilan sampel dengan menggunakan metode
purposive sampling dengan kriteria-kriteria tertentu sehingga
didapati perusahaan yang layak untuk dijadikan sebagai
sampel penelitian adalah sebanyak 36 perusahaan. Data yang
digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa
laporan tahunan (annual report) yang diperoleh dari website
resmi BEI dan informasi-informasi penting lainnya yang
didapatkan dari website resmi dari masing-masing
perusahaan yang bersangkutan.

Unknown mengatakan...

Nama: Beben Josi Pranata
Nim : 217.01.0059
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini menggunakan
asosiatif-kuantitatif, karena penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh atau hubungan sebab (kausal) akibat
antara corporate governance, firm size, leverage, dan sales
growth terhadap kinerja perusahaan yang dibangun dengan
teori-teori dan berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan,
dan mengontrol suatu gejala. Data dari variabel dependen
dan variabel independen yang diperoleh untuk penelitian
berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan
(Sugiyono, 2011:7-11).
Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2016
dengan jumlah sebanyak 39 perusahaan, kemudian dilakukan
pengambilan sampel dengan menggunakan metode
purposive sampling dengan kriteria-kriteria tertentu sehingga
didapati perusahaan yang layak untuk dijadikan sebagai
sampel penelitian adalah sebanyak 36 perusahaan. Data yang
digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa
laporan tahunan (annual report) yang diperoleh dari website
resmi BEI dan informasi-informasi penting lainnya yang
didapatkan dari website resmi dari masing-masing
perusahaan yang bersangkutan.

Unknown mengatakan...

Nama : Bendriyadi
Nim : 217.01.0022
Kelas : V B 1 Sore
Judul : PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV HARAGON SURABAYA
Penelitian ini dilakukan untuk menguji Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada CV Haragon Surabaya. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 45 orang karyawan yang bekerja sebagai operator alat berat pada CV Haragon Surabaya. Sampel penelitian ini menggunakan metode sampel jenuh, maka ditetapkan sampel penelitian sebanyak 45 orang karyawan yang meliputi seluruh karyawan yang bekerja sebagai operator alat berat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data untuk penelitian ini diperoleh melalui angket penelitian yang telah diisi oleh responden yang sudah ditentukan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sementara itu variabel pelatihan, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan bersama-sama terhadap kinerja karyawan operator alat berat CV Haragon Surabaya.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian kuantitatif merupakan penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012).

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV Haragon Surabaya yang berjumlah 45 karyawan yang bekerja sebagai operator alat berat. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012, p. 80).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan CV Haragon Surabaya yang bekerja sebagai operator alat berat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 orang. Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan menjadi sampel (Sugiyono, 2010).

Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah variabel independen, dan variabel dependen. Variabel independen ialah variabel yang identik dengan variabel bebas, penjelas, atau independent/explanatory variable. Variabel ini biasanya dianggap sebagai variabel penyebab karena memprediksi atau menyebabkan variabel dependen (Kuncoro, 2007). Variabel dependen ialah variabel yang identik dengan variabel terikat yang dijelaskan atau dependent variable (Kuncoro, 2007).

Unknown mengatakan...

Nama : Sania Ustadzah
Nim : 217.01.0087
Kelas : V B 1 Sore
Judul : PENGARUH REMUNERASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TUBAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh remunerasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tuban.
Model Konsep
Mangkunegara (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada organisasi berfungsi dalam hal pengembangan struktur gaji yang baik dan seimbang dalam rangka peningkatan kinerja pegawai. Hal ini diwujudkan dengan adanya perubahan pada sektor internal organisasi berupa perubahan atau penataan ulang pada sistem penggajian (remunerasi). Dengan struktur gaji yang baik akan berdampak pada kinerja yang optimal dari masing-masing pegawai. Remunerasi ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan nilai keadilan bagi setiap pegawai agar berkompetisi secara sehat untuk memeberikan kinerja yang optimal untuk lebih berprestasi dan membawa citra baik organisasi di mata masyarakat. Oleh karena itu, sistem penggajian (remunerasi) ini mempunyai andil besar dalam memotivasi pegawai untuk memberikan kinerja yang tinggi dan optimal dalam rangka mencapai target dan tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian assosiatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisis hubungan atau korelasi antara dua variabel atau lebih dengan menggunakan data-data berupa angka-angka atau data-data kualitatif yang diangkakan (skoring) dan diolah dalam skala pengukuran metode statistik untuk menemukan hubungan-hubungan antar variabel (Sugiyono, 2009). Objek penelitian ini yaitu para pegawai negeri di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tuban yang berlokasi di Jalan Pahlawan 08 Tuban dengan populasi berjumlah 52 pegawai yaitu keseluruhan pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tuban.
Teknik yang digunakan untuk penentuan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh atau Total Sampling, yaitu teknik pengambilan anggota sampel dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (Sugiyono, 2009). Hal ini dilakukan karena menurut Sugiyono (2009) jumlah populasi yang kurang dari 100 atau relatif kecil, seluruh populasi tersebut dapat digunakan sebagai sampel penelitian. Dengan demikian diperoleh sampel sama dengan populasi yaitu 52 orang.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kepada responden, yaitu para pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tuban, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil penelitian ini yang dilakukan dengan menguji kebenaran hipotesis melalui uji t diperoleh hasil t hitung > t tabel yaitu 9,112 > 2,011 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa remunerasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tuban. Hal tersebut dibuktikan melalui analisis korelasi Product Moment yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel remunerasi dengan variabel kinerja memiliki hubungan yang positif dan sangat kuat dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,860. Dengan tingkat korelasi yang sangat kuat antara kedua variabel tersebut mengindikasikan bahwa kebijakan dalam menerapkan remunerasi dapat berdampak secara signifikan pada terciptanya kinerja yang optimal oleh pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tuban.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, dapat diketahui bahwa remunerasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja diperoleh R square sebesar 0,739 yang artinya sama dengan 73,9%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja pegawai dipengaruhi oleh variabel remunerasi sebesar 73,9% dan sisanya sebesar 26,1% oleh variabel lainnya. Dengan demikian, adanya peningkatan pemberian remunerasi pada pegawai akan dapat meningkatkan kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tuban dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).

Bayu mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Bayu mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Bayu mengatakan...

NAMA: BAYU ANDANI
NIM : 217.01.0055

Judul:
-Hubungan lingkungan kerja,
Disiplin kerja dan kinerja karyawan.


-Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan.

-Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

-Penelitian ini menggunakan metode
sensus, yakni mengambil semua populasi menjadi responden penelitian.

-Jumlah responden adalah 40 orang.

-Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan uji kesahihan, uji keterandalan, uji asumsi klasik, analisis deskriptif, tabulasi silang, analisis regresi linier berganda, dan analisis koefisien determinasi.

-Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara individual dan secara bersama-sama lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank di kota Malang. Lingkungan kerja yang nyaman dan tingkat disiplin kerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan.

-lingkungan kerja
Menurut Sutrisno (2009) lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan (p.118). Nitisemito (2006) menyatakan bahwa lingkungan kerja merupakan kondisi dari segala sesuatu yang terdapat di sekitar tempat bekerja karyawan
yang mampu memberikan pengaruh bagi dirinya dalam melaksanakan pekerjaannya (dalam Yasa & Utama, 2014).

-disiplin kerja
Siagan (2014) menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan. Disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis (Sutrisno, 2009).,

-kinerja karyawan
Colquitt, Lepine, dan Wesson (2011) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah serangkaian perilaku karyawan yang memberi kontribusi, baik secara positif maupun negatif terhadap penyelesaian tujuan
organisasi (dalam Wibowo, 2007, p.2).

Unknown mengatakan...

NAMA : ANNISA OKTADIANA
NIM : 218.01.0342P
KELAS : VB1 SORE
KOMPENSASI DAN MOTIVASI PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT. BANGUN WENANG BEVERAGES COMPANY MANADO

ABSTRAK:
Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan dapat penting.
Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Perusahaan harus
menempuh beberapa cara misalnya pemberian kompensasi yang layak, pemberian motivasi, dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan pada PT. Bangun Wenang Beverages Company Manado. Sampel ditetapkan
sebanyak 60 orang karyawan dan metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Nilai
koefisien regresi berganda menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
dengan nilai koefisien adalah positif. Hal ini juga dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikan
> α. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan nilai koefisien adalah positif. Hal ini juga
dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikan < α. Hubungan antara kompensasi dan motivasi
dengan kinerja karyawan sangat kuat. Pemberian kompensasi bagi pegawai harus sesuai dengan peraturan yang
berlaku, serta selalu memperhatikan standar dan biay a hidup minimal. Tanpa mengesampingkan asas adil,
layak, dan wajar, agar kompensasi yang diberikan kepada masing-masing karyawan sesuai dengan kinerjanya.

METODOLOGI PENELITIAN :
Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data pada penelitian jika dilihat dari sumbernya adalah data primer yaitu data mengenai
tanggapan karyawan Pada P.T. Bangun Wenang Beverages Company Manado mengenai kompensasi, motivasi
dan kinerja karyawan. Tanggapan karyawan tersebut diperoleh lewat kuesioner dan wawancara secara langsung
terhadap karyawan yang menjadi responden dalam penelitian ini.
Metode Pengumpulan Data
Sehubungan dengan aktivitas usaha untuk pengumpulan data, maka penulis menggunakan metode
pengumpulan data melalui kuisioner dan metode penelitian kepustakaan.
1. Metode Kuesioner
Kuisioner (daftar pernyataan), untuk melengkapi data yang penulis butuhkan, maka dalam hal ini penulis
meminta dan mengajukan daftar pernyataan untuk dijawab oleh karyawan.
2. Metode Penelitian kepustakaan
Metode penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data dari berbagai literatur yang berkaitan yang
bersumber dari buku-buku dan skripsi-skripsi serta menggunakan layanan internet.

Unknown mengatakan...

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian :
Deskripsi Responden
Responden karyawan yang bekerja pada P.T. Bangun Wenang Beverages Company Manado dengan
jenis kelamin pria sebanyak 38 orang (63,33%), dan jenis kelamin wanita sebanyak 22 orang (36,67%)
Responden dengan tingkat pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 35 orang atau 58,33%, dan diploma (D3) sebanyak
10 orang atau 16,67% dan SMA/SMK sebanyak 15 orang atau 25%. Responden dengan umur 18 – 20 tahun
berjumlah 3 orang atau 5%, yang berumur 21 – 25 tahun dengan jumlah 12 orang atau 20%, yang berumur 26 –
30 tahun berjumlah 20 orang atau 33,33%, serta yang berumur 31-35 tahun berjumlah 25 orang atau 41,67%
Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing butir pertanyaan
dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan jika koefisien korelasi yang diperoleh
lebih besar dari 0,3 maka pertanyaan tersebut valid. Berdasarkan hasil uji validitas instrument dari ketiga
variabel pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari seluruh butir semuanya valid, karena nilai r hitung (korelasi)
lebih besar dari 0,3.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrument bertujuan untuk mengetahui besarnya indeks instrument dari variabel. Setelah
dilakukan uji validitas dan diperoleh butir pernyataan yang valid, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan rumus Cronbach Alpha. Keputusan untuk mengetahui bahwa instrument adalah reliabel jika nilai
r Alpha > 0,6. Dari hasil uji reliabilitas instrument menunjukkan bahwa ketiga variabel yaitu kompensasi,
motivasi dan kinerja karyawan adalah reliabel karena nilai r Alpha > 0,6.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

NAMA : ANNISA OKTADIANA
NIM : 218.01.0342P
KELAS :VB1 SORE
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian :
Deskripsi Responden
Responden karyawan yang bekerja pada P.T. Bangun Wenang Beverages Company Manado dengan
jenis kelamin pria sebanyak 38 orang (63,33%), dan jenis kelamin wanita sebanyak 22 orang (36,67%)
Responden dengan tingkat pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 35 orang atau 58,33%, dan diploma (D3) sebanyak
10 orang atau 16,67% dan SMA/SMK sebanyak 15 orang atau 25%. Responden dengan umur 18 – 20 tahun
berjumlah 3 orang atau 5%, yang berumur 21 – 25 tahun dengan jumlah 12 orang atau 20%, yang berumur 26 –
30 tahun berjumlah 20 orang atau 33,33%, serta yang berumur 31-35 tahun berjumlah 25 orang atau 41,67%
Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing butir pertanyaan
dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan jika koefisien korelasi yang diperoleh
lebih besar dari 0,3 maka pertanyaan tersebut valid. Berdasarkan hasil uji validitas instrument dari ketiga
variabel pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari seluruh butir semuanya valid, karena nilai r hitung (korelasi)
lebih besar dari 0,3.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrument bertujuan untuk mengetahui besarnya indeks instrument dari variabel. Setelah
dilakukan uji validitas dan diperoleh butir pernyataan yang valid, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan rumus Cronbach Alpha. Keputusan untuk mengetahui bahwa instrument adalah reliabel jika nilai
r Alpha > 0,6. Dari hasil uji reliabilitas instrument menunjukkan bahwa ketiga variabel yaitu kompensasi,
motivasi dan kinerja karyawan adalah reliabel karena nilai r Alpha > 0,6.

Wahyudi mengatakan...

Nama : Septi Anggraini
NIM : 217 01 0007

Judul : ANALISA PEKERJAAN DAN DESAIN PEKERJAAN PADA PT CHANDRA ELC DI SIDOARJO

PT Chandra ELC di Sidoarjo? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan menggambarkan desain pekerjaan dan analisa pekerjaan pada karyawan PT Chandra ELC di Sidoarjo.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang memiliki tujuan dengan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian dengan mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi (Azwar, 2010, p. 7). Sumber data pada penelitian in i menggunakan data primer dan data sekunder. Menurut Purhantara (2010, p.79) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan menggunakan instrumen- instrumen yang telah ditetapkan. Seperti data hasil wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian yang bersifat publik, yang terdiri atas struktur organisasi, dokumen, laporan-laporan serta buku yang berkenaan dengan penelitian ini. Seperti struktur anggota perusahaan dan sejarah perusahaan.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada direktur, supervisor, konsultan produk, staf gudang, stoker dan SPG (Sales Promotion Girl) atau SPG (Sales Promotion Man).
Observasi berguna untuk mengamati segala kegiatan yang diteliti lebih dalam lagi dengan langsung turun ke subyek. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik triangulasi sumber menurut Pruhantara (2010) memiliki pengertian cara menguji data dan informasi dengan cara mencari data dan informasi kepada subjek lain. Penelitian akan dilakukan dengan kerangka berpikir yang telah dibentuk dari Ivancevich (2005), Noe (2010), Hasibuan (2009).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini terdapat, jabatan yang akan dianalisa yaitu supervisor, konsultan produk, staf administrasi gudang, stoker (auditor gudang), kasir dan SPG (Sales Promotion Girl) atau SPM (Sales Promotion Man). Aspek yang dianalisa meliputi tugas, wewenang, tanggung jawab, tujuan jabatan, keahlian yang dibutuhkan, pendidikan yang dimiliki dankemampuan dasaryangharusdimiliki
0. Supervisor
0. Konsultan produk
0. Staf gudang
SPM (SPM atau SPG Promotion Man) atau SPG (SPM atau SPG Promotion Girl)

Unknown mengatakan...

Nama : Indra Setyawan
NIM : 217.01.0056
Kelas: VBI sore Manajemen

Model penelitian : "Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara"

1. Tempat Penelitian
PT. Perkebunan Nusantara yang berada di wilayah
Sumatera Utara.

2. Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Perkebunan Nusantara yang berada di wilayah Sumatera Utara yaitu PT. Perkebunan Nusantara III.
Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karyawan yang menduduki posisi sebagai asisten kepala dan kepala dinas di kebun serta kepala urusan di kantor pusat yang berjumlah 174 orang karyawan.
Hair et al. dalam Ferdinand, (2002:48), juga menyarankan bahwa ukuran sampel tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Disarankan bahwa ukuran sampel
minimum adalah 5-10 observasi untuk setiap estimasi parameter.
Berdasarkan pendapat di atas maka ukuran
sampel minimal dalam penelitian ini adalah: n = 8 x jumlah indikator, di mana n adalah jumlah sampel minimum. Indikator yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 18 indikator, sehingga diperoleh jumlah sampel 144 responden. Selanjutnya, sebagai teknik
penarikan sampel dilakukan dengan cara random.
Untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, maka data yang diperoleh selanjutnya akan diolah sesuai dengan kebutuhan analisis. Untuk kepentingan pembahasan, data diolah dan dipaparkan.

3. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara organizational commitment, job satisfaction, dan job performance. Seperti disarankan
untuk tidak memperlakukan bentuk komitmen secara terpisah, seperti yang direkomendasikan oleh perspektif tradisional, penggunaan organizational
commitment model hendaknya diadopsi sebagai prediktor job performance (Cohen, 1993b; Randall & Cote, 1991). Selanjutnya, meskipun telah dijelaskan bahwa organizational commitment sebagai prediktor yang lebih mendukung bagi job performance, penelitian juga menekankan pentingnya job satisfaction. Bagaimanapun, penelitian ini mempunyai keterbatasan hanya pada job performance. Alasannya adalah mengenai konstruk job satisfaction yang lebih fragile dan changeable dibanding tiga bentuk commitment. Seperti job performance yang lebih changeable dan situasional, juga pada job satisfaction. Meskipun dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai level komitmen normatif yang tinggi diharapkan menghasilkan kinerja kerja yang labih baik, penelitian ini mengadopsi pendekatan dimana baik job satisfaction dan job performance bergantung kepada situasi, dan tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh psikologi, sosiologi, masalah ekonomi dan aspek lainnya.
Dengan kata lain, kedua konstruk ini berhubungan dengan sikap individu lainnya. Dengan demikian, komponen-komponen fragile lebih berkorelasi dibanding komponen stabil terhadap variabel-variabel
fragile.

Qinthara Dwi Ulfah mengatakan...

Nama : Qinthara Dwi Ulfah
NIM : 217.01.0044
Kelas : VB1

"PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN LOYALITAS KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT. SURYA TIMUR SAKTI JATIM"

Model Penelitian : kuantitatif

Tempat Penelitian : PT. Surya Timur Sakti Jatim.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan pengaruh kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior karyawan pada PT.Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya.
2. Untuk mendeskripsikan pengaruh loyalitas kerja terhadap organizational citizenship behavior karyawan pada PT. Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya.
3. Untuk mendeskripsikan pengaruh kepuasan kerja dan loyalitas kerja terhadap organizational citizenship behavior karyawan pada PT. Surya Timur Sakti Jatim di Surabaya.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan merumuskan hipotesis dan dilakukan pengujian statistik untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu pengaruh kepuasan kerja dan loyalitas terhadap organizational citizenship behavior. Variabel penelitian ini meliputi dua variabel
independen yaitu Kepuasan Kerja (X1) dan Loyalitas Kerja
(X2), dan satu variabel dependen yaitu organizational citizenship behavior (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan di PT.X yang yang berjumlah 332 karyawan (Sumber :Data Karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim). Populasi penelitian ini adalah karyawan dari semua divisi termasuk satpam, dan sopir. Sampel penelitian di tetapkan sebanyak 119 sampel. Karakteristik sampel penelitian ini adalah: (a) karyawan tetap di PT.Surya Timur Skati Jatim, (b) karyawan yang telah bekerja selama 3 tahun ke atas. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan Non Probability
Sampling jenis Quota Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu, dengan teknik ini, peneliti dapat lebih mudah mencari kriteria yang diinginkan dalam pembahasan skripsi mengenai loyalitas dan kepuasan kerja karyawan terhadap Organizational Citizenship Behavior. Instrumen atau alat yang digunakan pengumpulan data adalah kuesioner, sedangkan metode pengumpulan data melalui wawancara dan studi lapangan. Wawancara dengan kepala HRD –General Assistant PT. Surya Timur Sakti Jatim untuk
mengetahui perilaku karyawan dalam mempertunjukkan OCB dalam perusahaan dan penghargaan yang ditunjukkan kepada
perusahaan oleh karyawan. sedangkan studi lapangan dilakukan
dengan penyebaran kuisioner pada responden sebagai data primer yang bersumber dari karyawan yang responden penelitian. Teknik analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh kepuasan kerja dan loyalitas terhadap organizational citizenship behavior adalah regresi linier berganda, yang terdiri dari koefisien determinasi, uji F dan uji t.

Qinthara Dwi Ulfah mengatakan...

Implikasi Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini ditemukan kepuasan kerja karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim termasuk dalam kategori tinggi, hal ini menguntungkan perusahaan karena karyawan telah memiliki produktivitas yang baik.
Maka kepuasan kerja karyawan perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi seseorang memiliki sikap puas dalam bekerja secara eksternal dalam Mangkunegara (2005:120) antara lain: jenis pekerjaan, menempatkan karyawan pada pekerjaan yang cocok dengan bakat dan minatnya, selain itu mutu pengawasan, jaminan keuangan, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja, pengaturan hal-hal ini tidak diperlukan biaya yang tinggi sehingga mudah diputuskan oleh organisasi, dengan demikian peningkatan kepuasan kerja nantinya juga akan memberikan peningkatan terhadap Organizational Citizenship Behavior karyawan.
Loyalitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior namun lebih lemah daripada kepuasan kerja, oleh karena itu perusahaan perlu lebih memperhatikan faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor tersebut antara antara lain fasilitas-fasilitas kerja, tunjangan kesejahteraan, suasana kerja dan upah yang diterima, selain itu karakteristik pribadi individu atau karyawan, karakteristik pekerjaan, karakteristik disain perusahaan dan pengalaman yang diperoleh selama karyawan menekuni pekerjaan itu juga mempengaruhi loyalitas kerja seseorang .
Organizational Citizenship Behavior karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim tergolong tinggi dan yang paling menonjol adalah dalam hal conscientiousness hal ini cukup baik bagi perusahaan karena karyawan yang menunjukkan sikap conscientiousness akan disiplin dalam bekerja dalam hal waktu maupun tenaga dan tidak membuang-buang energi untuk hal yang tidak dibutuhkan selain dalam pekerjaan,
Sedangkan sikap sportmanship seseorang mungkin tidak akan berdampak langsung terhadap organisasi, namun orang dengan sikap sportmanship rendah berarti dia tidak mudah beradaptasi dengan perubahan yang ada dalam perusahaan misalnya ketika perusahaan mengeluarkan kebijakan baru bagi karyawan, dalam hal ini perusahaan perlu mempersiapkan karyawan jika ingin mengadakan perubahan dalam perusahaan dengan cara penyuluhan atau training lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Kesimpulan
1. Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim. Yang berarti kepuasan kerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya sikap organizational citizenship behavior.
2.Loyalitas karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim, walaupun secara pengaruh lebih lemah dari kepuasan kerja. Yang berarti hasil hipotesa awal terbukti, loyalitas kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku organizational citizenship behavior.
3. Kepuasan Kerja dan Loyalitas kerja karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim secara simultan berpengaruh signifikan dan positif Organizational Citizenship Behavior. Maka hipotesa awal terbukti. Dari hal-hal diatas ,hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kepuasan kerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku OCB karyawan, sehingga dapat disimpulkan bahwa hal utama yang mendorong karyawan untuk memberikan kontribusi lebih dari standar atau extra role kepada perusahaan adalah karena karyawan merasa puas terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa Loyalitas Kerja juga memberikan kontribusi bagi tercapainya OCB karyawan terhadap organisasi. Karyawan PT. Surya Timur Sakti Jatim yang memiliki kepuasan dan loyalitas dalam bekerja akan menampilkan perilaku OCB juga secara otomatis akan mendorong tercapainya kesuksesan perusahaan.

Unknown mengatakan...

Nama : Leni Marlina
Kelas : V B1
Nim : 217.01.0102
Judul : PENGARUH KEPRIBADIAN DAN KOMITMEN ORGANISASI
TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENZHIP BEHAVIOR

1.Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan studi lapangan yang
menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner
yang terdiri atas tiga bagian, yaitu alat ukur kepribadian
lima besar dari Costa dan McCrae (1992), alat ukur
komitmen organisasi dari Meyer dan Allen (1997) yang
dimodifikasi oleh Ali Nina (2002), dan alat ukur
organizational citizenship behavior yang dimodifikasi
oleh peneliti dari Konovsky dan Organ (1995).
Perhitungan statistik yang digunakan untuk pengujian pada hipotesis penelitian adalah analisis regresi
berganda (multiple regression analysis) dengan bantuan
SPSS 10.0.
2. Hasil Dan Pembahasan Penelitian
Gambaran Responden
Responden penelitian ini adalah karyawan di sebuah
industri proses yang menerapkan sistem tim kerja dan
sedang mengalami perampingan organisasi. Responden
telah menjadi karyawan di perusahaan tersebut selama
minimal 1 tahun.
Dari 300 kuesioner yang disebarkan, kuesioner yang
layak diolah lebih lanjut adalah 222 kuesioner.
Berdasarkan usia yang dikelompokkan berdasarkan
teori perkembangan karir individu Hall (dalam Robbins
& Coulter, 1996), 4,5% responden berada pada tahap
exploration (usia < 25 tahun), 51,8% responden berada
pada tahap establishment (usia 26-35 tahun), dan 43,7%
responden berada pada tahap mid career dan late career
(usia 36-55 tahun).
Berdasarkan masa kerja menurut Morrow and McElroy
(1987), 33,29% responden memiliki masa kerja 2-10
tahun (advancement stage), dan 61,71% responden
memiliki masa kerja di atas 10 tahun (maintenance
stage).
Berdasarkan tingkat pendidikan, 59% responden lulusan
SLTA/sederajat sampai dengan D3, dan 41% responden
lulusan S1-S3.
Berdasarkan status pernikahan, 86,94% responden
berstatus menikah dan 13,06% responden berstatus
tidak menikah.
Berdasarkan status kepangkatan, 6,8% responden adalah
staf top management (eselon 1-2), 41,9% responden staf
middle management (eselon 3-4), dan 51,3% responden
adalah non staf pelaksana (eselon 5-6).
Gambaran Skor Variabel Penelitian
3.Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Semakin tinggi trait extraversion yang ditampilkan
dalam bentuk mudah bergaul dan aktif, trait
openness to experience yang ditampilkan dalam
bentuk imajinatif dan kreatif, trait
conscientiousness yang ditampilkan dalam bentuk
bertanggung jawab, tekun, dan berorientasi pada
keberhasilan. Semakin terikat karyawan tersebut
secara emosional dengan perusahaan, maka
semakin cenderung ia membantu rekan kerja dan
atasan dalam hal penyelesaian tugas, pencegahan
masalah dalam bekerja, dan pemberian semangat
dan penguatan, serta semakin cenderung ia
membantu organisasi secara keseluruhan, dengan
cara menolerir situasi yang kurang ideal dalam
bekerja, peduli pada kelangsungan hidup
perusahaan dan patuh pada peraturan dan tata tertib
perusahaan;
2. Semakin tinggi keterikatan karyawan karena
pertimbangan untung rugi, maka karyawan tersebut
tidak dapat diharapkan untuk membantu
penyelesaian tugas rekan kerja dan atasan,
mencegah masalah dalam bekerja, memberi
semangat dan penguatan, dan membantu organisasi
secara keseluruhan, serta tidak dapat menolerir
situasi yang kurang ideal di tempat kerja, tidak
peduli pada kelangsungan hidup perusahaan dan
kurang mematuhi peraturan dan tata tertib
perusahaan.

SUKADIANTO mengatakan...

Nama :Sukadianto
Nim :217010261
Kelas :V B 1sore

Judul Penelitian Organizational Citizenship Behavior (OCB) aspek dari aktivitas individual dalam bekerja .

Gmabr : bagan Organizatinal Citizenship Behavior (OCB)aspek dari aktivitas individual dalam bekerja


https://drive.google.com/file/d/1qPIG--zTtTp8dEJKcndOj50Nb8OnwwYH/view?usp=sharing


Menemukan bahwa OCB berfengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan. Sejalan dengan teori dari para pakar dan pembuktian empiris oleh penelitian tersebut diatas, maka dapat dikembangkan hiptotesis kelima sebagai berikut:
H5:OCB berpengaruh positif dan signifiakan terhadap kinerja karyawan STIE pasaman simpang empat.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu juga mendukung untuk di kembangkan hipotesis tentang peran OCB sebagai variabel intervening sehingga dapat dapat dibuat hipotesis tentang peran OCB sebagai sebagai variabel intervening sehingga dapat dibuat hipotesis keenam dan ketujuh sebagai berikut:
Iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,sejalan dengan teori dari para pakar dan pembuktian empiris oleh hasil penelitian tersebut diatas, maka dapat dikembangkan hipotesis ketiga sebagai berikut :
H3 :iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan STIE pasaman simpang Empat.
Sejalan dengan teori dari pakar dan pembuktian empiris oleh hasil penelitian tersebut diatas maka dapat dikembangkan hipotesis keempat sebagai berikut:
H4:Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan STIE pasaman Simpang Empat.
H6:OCB berperan sebagai variabel intervening dalam berpengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan STIE pasaman simpang Empa
H7:OCB berperan sebagai variabel intervening dalam berpengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan STIE pasaman simpang empat.

Penelitian ini dilakukan dalam rangka meneliti bagaimana pengaruh iklim organisasi dan komitmen organisasi terhadap organizational citizenship behavior (OCB) dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan .banyak factor yang mendukung tercapai kinerja yang tinggi diantara nya tingkat organizational citizenship behavior (OCB) yang dimiliki suatu organisasi bersangkutan .Robin dan jugde (2008)mengatakan bahwa organisasi yang memiliki OCB yang baik akan memiliki kinerja yang baik pula.

Unknown mengatakan...

Nama : Nevi Puspita Sari
Nim : 217.01.0045
Kelas : V B 1 Sore
Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BIRO PELAYANAN SOSIAL DASAR SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
PENDAHULUAN
Salah satu langkah strategis untuk mengembangkan kemampuan organisasi yang terdapat pada Pemerintah Daerah yakni upaya penyempurnaan perilaku manusia sebagai sumber daya yang memegang peranan penting dalam menyelenggarakan tugas-tugas Pemerintah, sehingga semua tugas dapat terlaksana secara efektif, efisien, dan produktif.
Kinerja merupakan landasan bagi pencapaian tujuan suatu organisasi.Keberhasilan organisasi dalam meningkatkan kinerjanya sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang bersangkutan dalam bekerja selama berada pada organisasi tersebut.Lebih lanjut, peranan sumber daya manusia terhadap kinerja organisasi sangatlah penting, keputusan-keputusan sumber daya manusia harus dapat meningkatkan efisiensi bahkan mampu memberikan peningkatan hasil organisasi serta berdampak pula pada peningkatan kepuasan masyarakat (Logahan 2009: 3).
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah 64 orang pegawai di Biro Yayasan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat yang semuanya akan dijadikan subyek atau sampel dalam penelitian ini.
Pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan dari latar belakang pendidikan yang memiliki gelar S3 hingga Diploma, umur, dan pengalaman bekerja dalam Biro Yayasan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, dalam penelitian ini hanya diambil 44 orang dari 64 orang.
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Disiplin kerja (X) memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja Biro Pelayanan Sosial Dasar Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa uji yang dilakukan terhadap variabel disiplin kerja.
Implikasi dan Keterbatasan
1.Bagi Biro Pelayanan Sosial Dasar Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat supaya mempertahankan dan meningkatkan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja dengan cara mempertahankan aspek-aspek disiplin kerja yang telah ada saat ini dan selalu melakukan pengawasan terhadap kinerja pegawainya
2.Bagi penelitian berikutnya yang ingin melakukan penelitian tentang kinerja pegawai, supaya menambah variabel selain disiplin kerja dalam mempengaruhi kinerja pegawai, sehingga penelitian berikutnya lebih akurat dalam melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai. Hal ini juga menunjukkan keterbatasan konteks dalam penelitian(tempat, waktu, banyaknya variabel yang dibahas, metode pengolahan data dan kedalaman analisis).

Unknown mengatakan...

Nama : Maimun Yosepa
Nim : 217.01.0104
Kelas : V B 1 Sore
Judul : PENERAPAN ANALISIS KORELASI PARSIAL UNTUK MENENTUKAN HUBUNGAN PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI
ABSTRAK
Korelasi parsial digunakan untuk mempelajari hubungan murni antara sebuah variable bebas ( ) dengan variable terikat ( ) dengan mengendalikan atau mengontrol variable-variabel bebas yang lain yaitu variable X2 dan X3 yang diduga mempengaruhi hubungan antara variable X1 dengan Y. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepegawaian dengan Efektivitas Kerja Pegawai. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 50 responden. Metode variable data yang digunakan lebih dulu yaitu uji validitas dan reliabilitas serta uji asumsi dalam hal ini yaitu uji normalitas dengan mengunakan uji kolmogorov- smirnov. Hubungan dari antara ketiga variable bebas terhadap variable terikat yang terjadi hubungan yang kuat adalah variable pelatihan, dimana variable penempatan kerja pegawai sesuai dengan keahlian dan kemampuannya dan variable promosi dikontrol yaitu dengan berdasarkan uji signifikansi, terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan dan efektivitas kerja pegawai karena ,jika penempatan pegawai sesuai dengan keahlian dan kemampuannya dan juga promosi dibuat tetap (dikontrol).
METODE PENELITIAN
Data yang dipergunakan dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada pegawai. Pada penelitian ini yang dijadikan unit observasi adalah 50 orang pegawai BPPKAD provinsi Maluku.
Penelitian ini dilakukan dengan cara merumuskan masalah, membuat kuesioner, membagikan kuesioner, menguji validitas dan reliabilitas, pengujian asumsi, dan interpretasi hasil sesuai dengan bahan atau materi penelitian kemudian dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Hubungan dari antara ketiga variabel bebas yaitu penempatan pegawai sesuai dengan keahlian dan kemampuannya (X1), promosi (X2), dan pelatihan (X3) terhadap variabel terikat yaitu efektivitas kerja pegawai
(Y) yang terjadi hubungan yang kuat adalah variabel pelatihan, dimana variabel penempatan kerja pegawai sesuai dengan keahlian dan kemampuannya dan variabel promosi dikontrol. Semakin tinggi pelatihan kerja terhadap pegawai maka semakin meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Artinya dari ketiga batasan fungsi pelaksanaan manejemen kepegawaian yang terlaksana dengan baik adalah pelatihan pegawai BPPKAD Provinsi Maluku.

Unknown mengatakan...

Nama : Nurul Huda
Nim : 217.01.0119
Kelas : V B 1 Sore
Judul : HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN JOMBANG
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis ada atau tidaknya hubungan antara dukungan sosial teman kerja kinerja kerja di Kantor Kecamatan Jombang. Penelitian ini merupakan tipe penelitian korelasional. Subjek penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di Kantor Kecamatan Jombang. Jumlah subjek penelitian ini 30 orang pegawai. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dengan bantuan progam IBM SPSS v.20. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisa regresi sederhana, diperoleh hasil korelasi sebesar 0,821 pada taraf signifikansi p = 0,01, (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis (Ha) ditolak yang artinya dukungan sosial tidak memiliki atau tidak terdapat hubungan dengan kinerja.
METODE
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Variabel yang diteliti adalah dukungan sosial sebagai variabel bebas 1 (X) dan kinerja sebagai variabel terikat (Y).
Dukungan sosial yaitu dukungan yang mengacu pada kesenangan yang dirasakan, penghargaan akan kepedulian atau membantu orang menerima dari orang- orang atau kelompok lain, House (Smet, 1994). Davis dan Newstroom (1993) berpendapat bahwa dukungan sosial merupakan jaringan aktivitas, interaksi, dan hubungan yang memberi pegawai kepuasan akan kebutuhan-kebutuhan penting. Tipe dukungan sosial tersebut yaitu instrumental atau bantuan tugas, informasi, evaluasi atau penilaian dan emosional.
Sedarmayanti (2009) Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Sedarmayanti (2009) memberikan pengertian kinerja sebagai “ Performance is defined as the record of outcomes produced on a specific job function or activity during a specific time period ”. Kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada pegawai Kecamatan Jombang dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan sosial tidak memiliki hubungan dengan kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Jombang dengan kata lain Ha ditolak. Nilai hubungan yang positif menandakan bahwa dukungan sosial searah dengan kinerja, semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi pula kinerja, Sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka kinerja juga semakin rendah. Variabel dukungan sosial memiliki kontribusi sebesar 0,2 % dalam hubungannya dengan kinerja pada pegawai Kecamatan Jombang. Sedangkan sisanya sebesar 99,8% ada hubungannya dengan faktor lain. Faktor lain yang memiliki hubungan lebih besar inilah yang menyebabkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kinerja.
SARAN
Pihak Kecamatan Jombang hendaknya lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, baik intrinsik maupun ekstrinsik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari para pegawai. Apabila ada kelanjutan dari penelitian ini, disarankan pada peneliti selanjutnya hendaknya menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja, seperti Faktor lingkungan kerja, faktor sosial budaya, faktor lingkungan kerja yang meliputi beban kerja yang berlebihan, konflik peran, desain organisasi atau birokrasi, kepemimpinan dan pengawasan.

Donny Indra lesmana mengatakan...

Donny Indra lesmana
Nim:1901010296P
Kelas vb1 sore
Judul:
metode penelitian berdasarkan pada manfaat

1. Jenis metode penelitian murni, penelitian ini pada umumnya disebut juga dengan penelitian dasar. Di mana penelitian murni ini memiliki tujuan agar dapat mengembangkan sebuah teori serta tidak melihat bagaimana manfaat yang langsung memiliki sifat praktis.

2. Jenis metode penelitian terapan, penelitian terapan memilki tujuan untuk dapat memecahkan masalah-masalah dari kehidupan yang praktis. Jadi, penelitian terapan ini memiliki sifat praktis dan juga aplikatif karena penelitian yang berangkat dari sebuah masalah nyata dan bukan masalah yang memiliki sifat mendasar.

3. Jenis metode penelitian aksi, penelitian ini biasanya di sebut dengan action research yang memiliki tujuan agar dapat menyelesaikan masalah dengan cara melaksanakan beberapa tindakan yang khusus yang juga sudah melalui teritis yang sebelumnya. Hal ini di harapkan untuk bisa memperoleh solusi yang terbaik sehingga masalah dalam penelitian bisa teratasi.

4. Jenis metode penelitian kebijakan, ialah sebuah penelitian yang memiliki tujuan yang dapat menentukan sesuatu hal kebijakan yang berdasarkan dengan data dan fakta sesuai di lapangan. Hasil dari sebuah penelitian ini adalah peraturan, keputusan undang- undang dan semua hal yang berhubungan dengan hukum.

5. Jenis metode penelitian evaluasi, merupakan sebuah penelitian yang memiliki tujuan agar dapat memberikan sebuah penelitian pada program yang tertentu, kegiatan dan juga sebuah kebijakan yang bisa ditujukan supaya bisa mengintervensi masyarakat.

HOT NEWS: TOLONG ISI SURVEY INI

OPEN SURVEY, please give your response

If you are a low level manager in the credit department, both in Cooperatives, Insurance, and Leasing. please take your time to fill out th...

POSTINGAN POPULER