Kelas Manajemen Keuangan 4B1, 23 Maret 2019

Temukan sebuah jurnal secara online (via google cendikia, atau referensi sejenis lainnya), dengan tema (Sub Sub Buku Manajemen Keuangan; Penulis Buku : Random)
jalankan :

Pertama
Satu kelompok 3 orang; Kelompok berdasarkan urut absensi (1,2,3) Kelompok 1 (4,5,6) Kelompok 2 dan Seterusnya...
Kedua
Melalui jurnal tersebut silahkan buat resumenya berdasarkan pola 5W + 1H
Ketiga
Tidak Boleh Ada Plagiat

Nb : DEADLINE: 26 MARET 2019; PUKUL : 00.00 WIB

20 komentar:

Sukadianto mengatakan...

NAMA : 1. SUKADIANTO / 217.01.0261
2. ANDRE KURNIA GUSTI / 217.01.0123
3. EKO SATRIA / 217.01.0224
KELAS : IV. B1

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, GROWTH
OPPORTUNITY, LIKUIDITAS, STRUKTUR ASET, RESIKO
DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL
PADA PERUSAHAAN SUB-SEKTOR BARANG KONSUMSI

A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu besar menyebabkan setiap perusahaan berupaya untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dengan cara melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara eksternal maupun internal.
• Profitabilitas
Profitabilitas menurut Husnan (1996) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA), yaitu perbandingan antara laba bersih perusahaan dengan total aset yang dimiliki perusahaan.
Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan pada total aset, jumlah penjualan, rata-rata penjualan dan rata-rat total aset (Riyanto, 2001:298).
• Growth Opportunity
Growth Opportunity menunjukkan kesempatan yang dimiliki oleh perusahaan dalam mengembangkan dirinya dalam pasar sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dimasa depan. Growth Opportunity dalam penelitian ini menggunakan Market to Book Value of Asset (MVABVA) sebagai proksi untuk menghitung growth opportunity.
Likuiditas
Likuiditas menurut Riyanto (2001) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi. Dengan demikian, likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aset lancar. Tingkat likuiditas dapat diukur dengan rasio likuiditas yang salah satunya adalah current ratio.
• Struktur Aset
Struktur Aset adalah perimbangan atau perbandingan antar aset lancar dengan aset tetap. Menurut Riyanto (2001:298), kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aset tetap dan diasumsikan akan memperoleh hasil yang lebih besar dari aset tetap dibandingkan aset lancar yang dimilikinya, sehingga dapat dikatakan bahwa aset tetap menggambarkan aset yang benar-benar dapat memberikan hasil kepada perusahaan. Struktur aset dalam penelitian ini dapat diproksikan dengan menggunakan rasio aset tetap dengan total aset.

• Resiko Bisnis
Resiko bisnis merupakan resiko dari perubahan saat tidak mampu menutupi biaya operasionalnya yang dipengaruhi sebagai ketidak pastian pada perkiraan pendapatan operasi perusahaan dimasa mendatang (Ambarwati, 2010:3). Menurut Ticoalu (2013),perusahaan yang memiliki leverage operasi yang tinggi, maka laba perusahaan memiliki sifat yang sangat peka atau sensitif terhadap penjualan.

• Non Debt Tax Shield
Non debt tax shield merupakan besarnya pengurang pajak akibat penggunaan selain hutang. Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk mengurangi pajak selain bunga hutang adalah depresiasi dipergunakan dalam pengukuran non debt tax shield karena depresiasi merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan untuk mengurangi pajak selain bunga hutang.
Hipotesis
Sesuai dengan landasan teori yang di kemukakan maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga profitabilitas, ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas, struktur aset, resiko bisnis dan non debt tax shield secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan sub-sektor baranf konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2008-2021.

Ardiansyah Ramadhani mengatakan...

1. What? “PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EPS DAN ROE PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”

2. Who? Meiliana Stevani Aulia
Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier sederhana, dengan bantuan program SPSS versi 17. Berdasarkan hasil uji signifikansi diketahui bahwa Financial leverage berpengaruh terhadap EPS pada perusahaan sub sektor Telekomunikasi yang terdaftar di BEI periode 2010 sampai dengan 2012, hal ini karena nilai signifikansi pada uji t < 0,05 (0,000 < 0,05). Dan dapat diketahui juga bahwa Financial leverage berpengaruh terhadap ROE pada perusahaan sub sektor Telekomunikasi yang terdaftar di BEI periode 2010 sampai dengan 2012, hal ini karena nilai signifikansi pada uji t < 0,05 (0,004 > 0,05). Melihat hasil analisis tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.

3. When & Where ? Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010
4. Why ? Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan signifikannya pengaruh yang ditimbulkan financial leverage terhadap EPS, masing-masing perusahaan (TELKOM, INDOSAT dan XL AXIATA) bernilai positif dan berfluktuasi pada periode penelitian 2010 – 2012. hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : pendapatan per lembar saham (EPS) yang diterima perusahaan mengalami kenaikan pada tahun 2012 hal ini disebabkan adanya modal pinjaman yang menyebabkan perubahan pada EBIT (Earning Before Interest and Tax) yang akan memberikan laba per lembar saham lebih tinggi. Meskipun masing-masing perusahaan mengalami penurunan di tahun 2010 akibat perubahan harga saham dan nilai tukar rupiah cenderung berfluktuasi hal ini disebabkan karena lemahnya fundamental ekonomi. Besar kecilnya pendapatan per lembar saham dipengaruhi dari hasil investasi yang ditanamkan para investor Karena jumlah pendapatan akan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Sedangkan ROE pada tahun 2012 mengalami penurunan secara fluktuasi dikarenakan perubahan harga saham dan nilai tukar rupiah cenderung berfluktuasi hal ini disebabkan karena lemahnya fundamental ekonomi. akan tetapi pada tahun 2010 mengalami kenaikan hal ini disebabkan penggunaan modal pinjaman meningkat yang akan meningkatkan ROE perusahaan pula, hal itu disebabkan pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi pesat sehingga Tingginya penggunaan modal pinjaman perusahaan yang selama ini mendominasi dan menjadi faktor penting terdongkraknya pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dibarengi dengan meningkatnya investasi sehingga meningkat pula ROE masing – masing perusahaan. Berdasarkan nilai EPS dan ROE, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Financial Leverage memiliki hubungan yang positif antara EPS dan ROE. Hal ini dikarenakan tinggi rendahnya nilai EPS dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan sedangkan nilai ROE lebih cenderung dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan.
5. How ? sebagaimana dikatakan Larson ( 2005 : 18 ) “Balance sheets describes a company’s financial position (types an amounts of assets, liabilities and equity) at a point in time”
Financial Leverage Menurut Sartono ( 2008 : 263 )
Earning Per Share Widoatmodjo (2007:102)
Baridwan ( 2004 : 18 ), berdasarkan PSAK No. 1 (Revisi 1998)

Ardiansyah Ramadhani mengatakan...

NAMA : ARDANSYAH RAMADHANI
NIM : 217.01.0049
KELAS : IV B1 SORE

Willy Tahyudi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Willy Tahyudi mengatakan...

Nama :
Willy Tahyudi / 217.01.0029
Bendriyadi / 217.01.0022
Septi / 217.01.0007


RESUME JURNAL

Judul Jurnal : Pengaruh Aliran Kas Dan Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dengan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba
Judul Sub Buku : Aliran Kas
Penulis : Dr. Dedy Takdir Saifuddin, S.E, M.S
Penerbit/Thn : Unhalu Press/ 2008
Review : Willy Tahyudi
Tanggal : 21 Maret 2019


A. Latar Belakang
Menurut Penman (2001) bahwa laba yang berkualitas adalah laba yang mencerminkan kelanjutan laba (sustainable earnings) di masa depan yang disebut dengan persistensi laba. Persistensi laba ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kas yang terkandung dalam laba saat ini yang mewakili sifat transitori dan permanen laba (Hanlon, 2005).

B. Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis
• Aliran kas adalah aliran kas masuk dan aliran kas keluar atau setara kas .
• Tujuan dan Manfaat Aliran Kas Menurut Kieso (2007:212) yaitu menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. manfaat aliran menurut Harnanto (2002:129-130):
1. Memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam satu periode akuntansi.
2. Membantu para pemodal dan kreditur untuk menilai kemampuan perusahaan.
3. Membantu para pemakai laporan untuk mengetahui alasan-alasan tentang perbedaan antara laba bersih atau laba akuntansi dengan laba tunainya.
4. Membantu para pemakai laporan keuangan untuk menentukan efek dari transaksi-transaksi cash dan non cash investing serta pendanaannya terhadap posisi keuangan perusahaan.

C. Hasil
• Aliran kas yang diukur dari total aliran kas operasi tahun berjalan
Dari hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh bahwa aliran kas operasi berpengaruh positif terhadap persistensi laba dengan sig sebesar 0,004 (sig < 0,05) dengan β yang positif maka aliran kas operasi (AKO) mempunyai hubungan positif peristensi laba. Jadi hipotesis yang telah dirumuskan sesuai dengan hasil penelitian bahwa H1 diterima.
• Perbedaan laba akuntansi dengan proksi beban pajak tangguhan
Dari hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh bahwa beban pajak tangguhan berpengaruh signifikan negatif terhadap persistensi laba, dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 (sig < 0,05) maka perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal (BPT) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal (BPT) mempunyai pengaruh signifikan dan negatif terhadap persistensi laba.

D. Pembahasan
• Pengaruh aliran kas operasi terhadap persistensi laba
Aliran kas operasi merupakan aliran kas yang berasal dari kegiatan operasi yang melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih. Dengan adanya jumlah aliran kas dari aktivitas operasi yang cukup, perusahaan tidak perlu mengandalkan pembiayaan dari luar (penerbitan saham atau utang pada pihak eksternal), dengan demikian struktur modal perusahaan tetap.
• Pengaruh perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal terhadap persistensi laba
Perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal terjadi karena adanya perbedaan pencatatan laba berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Semakin besar perbedaan yang terjadi semakin rendah kualitas laba yang artinya semakin rendah persistensinya.

E. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh aliran kas operasi, dan perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a) Aliran kas operasi (AKO) berpengaruh signifikan positif terhadap persistensi laba
b) Perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal berpengaruh signifikan negatif terhadap persistensi laba

Awang Yabani mengatakan...

KELOMPOK 7
NAMA : AWANG YABANI (217.01.0096)
DEDI (217.01.0097)
LENI MARLINA ( 217.01.0102)

JUDUL JURNAL : PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN DI INDONESIA

TEMA SUB BUKU : RASIO KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN LABA

PENULIS BUKU : CHARLES SIMORANGKIR

1). What ( Apa )
Apa tujuan dari penelitian jurnal ini ?
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji secara parsial pengaruh rasio
keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan di Bursa Efek
Indonesia (2) menguji secara simultan pengaruh rasio keuangan terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (3)
mengetahui rasio keuangan yang paling dominan berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (4)
mengetahui aspek pengelolaan assets dan pendapatan serta aspek hutang dan ekuitas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

2). Who ( Siapa )
Siapa orang yang meneliti jurnal ini ?
ADE GUNAWAN1, SRI FITRI WAHYUNI2
1Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

3). When ( Kapan)
Kapan periode penelitian diperoleh sampel sebanyak 10 perusahaan ?
periode penelìtian diperoleh pada tahun 2006-2011 Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

4). Where ( Dimana )
Di mana Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perdagangan yang terdaftar ?
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006 sampai
dengan 2011 dengan sampel 10 perusahaan.

5). Why ( Mengapa )
Mengapa jurnal ini harus menggunakan metode analisis data penelitian,yaitu metode analisis data kuantitatif ?
Karena metode analisis data kuantitatif adalah metode analisis data yang
menggunakan perhitungan angka-angka yang nantinya akan dipergunakan untuk
mengambil suatu keputusan tentang PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN DI INDONESIA di dalam memecahkan masalah dan data-data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan teori-teori yang telah berlaku secara umum, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan serta menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat diterima atau ditolak.


Awang Yabani mengatakan...

KELOMPOK 7
NAMA : AWANG YABANI (217.01.0096)
DEDI (217.01.0097)
LENI MARLINA ( 217.01.0102)

6). How ( Bagaimana )
Bagaimana hasil dari penelitian jurnal ini dan apa saran anda mengenai jurnal ini ?
Hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukan sebelumnya
maka dari penelitian mengenai pengaruh Total Assets Turnover, Fixed Assets Turnover, Inventory Turnover, Current Ratio, Debt To Assets Ratio dan Debt To Equity Ratio terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perdagangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006 sampai dengan 2011 dengan sampel 10 perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Ada pengaruh yang signifikan Total Assets Turnover terhadap pertumbuhan laba.
Meningkatnya Total Assets Turnover maka diikuti dengan meningkatnya
pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan. Hal ini berarti bahwa
efektivitas pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan dari ketersediaan
total aktiva sangat baik, sehingga ketersediaan assets yang dimiliki dapat
meningkatkan aktivitas operasional perusahaan terutama dalam hal kemampuan
untuk meningkatkan pertumbuhan laba perusahaan.
2. Ada pengaruh yang signifikan Fixed Assets Turnover terhadap pertumbuhan
laba. Meningkatnya Fixed Assets Turnover maka diikuti dengan menurunnya
pertumbuhan laba secara signifikan pada perusahaan perdagangan. Hal ini juga
memberikan makna bahwa dari total aktiva yang dimiliki perusahaan, aktiva
tetap merupakan assets yang terpenting dalam meningkatkan aktivitas
operasional perusahaan, sehingga efektivitas penggunaan dan pemanfaatan aktiva
tetap mampu meningkatkan perolehan laba perusahaan.
3. Ada pengaruh yang signifikan Inventory Turnover terhadap pertumbuhan laba.
Meningkatnya Inventory Turnover maka diikuti dengan meningkatnya pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan. Hal ini berarti bahwa
efektivitas perputaran persediaan yang dimiliki perusahaan sangat baik, sehingga
persediaan yang dimiliki dapat meningkatkan aktivitas operasional perusahaan
terutama dalam hal kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan laba
perusahaan.
4. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Current Ratio terhadap pertumbuhan
laba. Meningkatnya Current Ratio maka diikuti dengan meningkatnya
pertumbuhan laba walaupun tidak signifikan pada perusahaan perdagangan. Hal
ini berarti bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya tidak memberikan jaminan ketersediaan modal kerja guna
mendukung aktivitas operasional perusahaan, sehingga perolehan laba yang ingin
dicapai menjadi tidak seperti yang diharapkan.
5. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Debt To Assets Ratio terhadap
pertumbuhan laba. Meningkatnya Debt to Assets Ratio maka diikuti dengan
menurunnya pertumbuhan laba walaupun tidak signifikan pada perusahaan
perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak
memanfaatkan alokasi dana dari hutang untuk memaksimalkan kekayaan
perusahaan. Namun pemanfaatan dana dari hutang memiliki konsekuensi pada
peningkatan beban bunga yang dibayarkan, sehingga hal ini memberikan dampak
pada penurunan laba perusahaan.
6. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Debt To Equity Ratio terhadap
pertumbuhan laba. Meningkatnya Debt to Equity Ratio maka diikuti dengan
meningkatnya pertumbuhan laba walaupun tidak signifikan pada perusahaan
perdagangan. Hal ini memberikan makna bahwa struktur modal perusahaan lebih
didominasi hutang dibandingkan modal. Dominasi atas hutang tentunya
memberikan dampak terhadap kelangsungan hidup perusahaan, terutama dalam
meningkatkan laba yang diperoleh.
7. Total Assets Turnover, Fixed Assets Turnover, Inventory Turnover, Current
Ratio, Debt to Assets Ratio dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.

Awang Yabani mengatakan...

KELOMPOK 7
NAMA : AWANG YABANI (217.01.0096)
DEDI (217.01.0097)
LENI MARLINA ( 217.01.0102)

Saran
Berdasarkan jurnal yang kami review maka dalam hal ini penulis dapat menyarankan
hal-hal sebagai berikut :
1. Jika perusahaan perdagangan ingin memiliki pertumbuhan laba yang meningkat
untuk menunjang kinerja perusahaan, disarankan perusahaan dapat
memanfaatkan aktiva yang dimiliki dengan meningkatkan perputaran total asset,
karena apabila perusahaan memiliki terlalu banyak aset maka biaya modalnya
terlalu tinggi dan labanya akan tertekan. Di lain pihak, jika aset terlalu rendah,
penjualan yang menguntungkan akan hilang.
2. Jika ingin meningkatkan pendapatan atau penjualan yang diperoleh perusahaan
disarankan perusahaan mampu memaksimalkan fungsi aktiva tetap karena aktiva
tetap memberikan manfaat selama beberapa periode akuntansi, sehingga habis
masa pengunaannya aktiva tetap dianggap sudah tidak mempunyai manfaat lagi
bagi perusahaan. Untuk itu perusahaan dapat mengoptimalkan operasional aktiva
tetap yang dimilikinya seperti gedung, kendaraan, mesin-mesin, perlengkapan
kantor dalam meningkatkan penjualan perusahaan. Semakin besar perputaran
aktiva tetap maka akan semakin baik karena setiap putaran menghasilkan
manfaat berupa keuntungan.
3. Jika ingin meningkatkan aktivitas perusahaan namun tetap memperhitungkan
efisiensi biaya agar memperoleh laba yang besar disarankan perusahaan lebih
meningkatkan perputaran persediaan selama profit yang diperoleh banyak
digunakan untuk mencapai volume penjualan yang lebih besar. Apabila tingginya
perputaran persediaan berarti kegiatan penjualan berjalan cepat sehingga laba
juga akan mengalami kenaikan dengan adanya kenaikan penjualan.
4. Jika perusahaan ingin dikatakan likuid disarankan perusahaan bisa mengubah
aktiva lancar tertentu seperti penagihan piutang atau menjual persediaan menjadi
kas untuk membayar utang lancarnya yang tidak lebih dari satu tahun. Sehingga
aktiva lancar dapat menjamin hutang lancar yang ada, perusahaan yang dapat
melunasi hutang jangka pendeknya akan semakin mudah memperoleh pendanaan
dari kreditor maupun investor untuk memperlancar kegiatan operasionalnya
sehingga laba juga dapat meningkat.
5. Jika ingin besarnya assets yang dimiliki perusahaan dapat memberikan
konstribusi yang tinggi pada peningkatan laba. Disarankan assets yang ada dapat
digunakan perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari para investor, assets
yang besar dapat dijadikan sebagai penjamin atas utang, dimana hutang
digunakan sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan yang dapat digunakan
untuk mengangkat kinerja perusahaan. Untuk itu penggunaan hutang bisa
dibenarkan sejauh diharapkan bisa memberikan tambahan laba operasi yang
lebih besar dari bunga yang dibayar.
6. Jika perusahaan tetap menginginkan kelancaran aktifitas usahanya tidak
terganggu sehingga dapat meningkatkan laba disarankan jumlah aktiva yang
dibiayai oleh pemilik perusahaan atau utang tidak terlalu besar justru sebaiknya
modal / ekuitas perusahaan yang ada dapat diberdayakan untuk aktifitas
perusahaan apabila tingkat utang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan
semakin besar yang berarti mengurangi keuntungan.
7. Jika para investor ingin menanamkan modalnya kepada pihak yang ingin
melakukan investasi sebaiknya para investor lebih memperhatikan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan laba, terutama pada Total Assets
Turnover, Fixed Assets Turnover, Inventory Turnover, Current Ratio, Debt To
Assets Ratio, Debt To Equity Ratio yang diketahui secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba. Namun bagi peneliti lainnya disarankan
untuk meneruskan atau tindak lanjutkan kajian faktor-faktor pertumbuhan laba
lainnya, seperti : Besarnya perusahaan, Umur perusahaan, Tingkat leverage,
Tingkat penjualan, Perubahan laba masa lalu.

Wahyudi mengatakan...

NAMA:
WAHYUDI /217.01.0085
DESVITA AULIYA /217.01.0077
AHMAD MULADI /217.01.0086


>RESUME JURNAL<

JUDUL:PENGARUH RASIO KEUANGAN,PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM


1.PENDAHULUAN
Investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu me-ngetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemilik modal menyerah-kan pengelolaan perusahaan kepada manager

>KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS<
2.Likuiditas
Likuiditas menurut (Gitman 2009) adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat waktunya atau kemampuan perusahaan untuk menyediakan kas atau setara kas, yang ditunjukkan besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, per-sediaan. Likuiditas perusahaan yang seringkali diukur menggunakan rasio lancar menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional perusa-haan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka memungkinkan pembayaran dividen dengan labih baik pula (Gitman 2009).

3.Profitabilitas
Menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007), profitabilitas adalah kemam-puan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu tahun. Menurut Indrawati dan Suhendro (2006), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Menurut Rahmawati et al. (2007). Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan perusahaan. Menurut Gitman (2009), profitabilitas adalah hu-bungan antara pendapatan dan biaya yang dihasilkan dengan menggunakan aset perusahaan, baik lancar maupun tetap, dalam aktivitas produksi. Menurut Gitman (2009), terdapat banyak cara untuk mengukur profitabilitas. Berbagai pengukuran ini memungkinkan analis untuk mengevaluasi keuntungan perusahaan dilihat baik dari sisi penjualan, aset ataupun investasi pemilik. Tanpa profit, perusahaan tidak dapat menarik sumber modal eksternal untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan. Profitabilitas adalah kemam-puan perusahaan untuk menghasilkan laba selama satu tahun dan dikalkulasi dengan return on equity.
Rasio profitabilitas menurut (Gitman 2009) adalah rasio yang diguna-kan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian dari penjualan investasi serta kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan. Rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah return on assets, return on equity dan return on investment.

4.Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan mencerminkan manisfestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator
permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan
suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan
keuntungan dalam mendanai kesempatan– kesempatan pada masa yang akan
datang (Barton et al. 1989). Pertumbuhan penjualan tinggi, maka akan mencerminkan
pendapatan meningkat sehingga pembayaran dividen cenderung
meningkat.

Wahyudi mengatakan...

NAMA:
WAHYUDI /217.01.0085
DESVITA AULIYA /217.01.0077
AHMAD MULADI /217.01.0086


5.Dividen
Beberapa definisi dividen dibahas berikut ini, Weygandt et al. (2005), A dividend is a distribution by a corporation to its stockholders on a pro rata (proportional) basis. Dividen dapat dibagikan dalam 4 jenis, yaitu cash, property, scrip (a promissory note to pay cash) atau stock. Sedangkan menurut Downes dan Goodman (2001), dividen adalah pendistribusian laba kepada pemegang saham, secara prorata menurut kelas surat berharga dan dibayarkan dalam bentuk uang, saham, scrip atau produk atau atau properti perusahaan, walaupun ini jarang terjadi.
Menurut Hin (2001), pengertian dividen adalah pembagian bagian keuntungan kepada para pemegang saham. Besarnya dividen yang dibagikan perusahaan ditentukan oleh para pemegang saham pada saat berlangsungnya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 23 paragraf 03 menyatakan bahwa dividen adalah distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu. Menurut Baridwan (2000), dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham perseroan terbatas yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.

6.Dividend Payout Ratio
Menurut Hin (2001), dividend payout ratio merupakan perbandingan dividen yang diberikan ke pemegang saham dan laba bersih per saham. Menurut Arifin dan Fakhruddin (2001), yang dimaksud dividend payout ratio adalah persentase laba yang dibayarkan secara tunai kepada para peme-gang saham. Rasio yang berkaitan dengan jumlah dividen yang dibagikan terhadap laba setelah pajak perusahaan yang menghasilkan persentase pem-bayaran laba kepada pemegang saham.

7.Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang diambil perusahaan untuk menentukan berapa besar bagian dari laba bersih yang diperoleh untuk dibagikan sebagai Dividen atau sebagai laba yang ditahan. Kebijakan dividen merupakan sebagian dari keputusan investasi. Oleh karena itu, perusahaan dalam hal ini dituntut untuk membagikan Dividen sebagai realisasi harapan hasil yang didambakan seorang investor dalam menginvestasikan dananya untuk membeli saham itu.

8.Penentuan Harga Saham
Untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua pende-katan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis funda-mental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan cara (1) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mem-pengaruhi harga saham di masa yang akan dating dan (2) menerapkan hu-bungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.

Wahyudi mengatakan...


NAMA:
WAHYUDI /217.01.0085
DESVITA AULIYA /217.01.0077
AHMAD MULADI /217.01.0086


>Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel<
Harga saham, kenaikan harga saham akan sudah tercermin pada har-ga saham saat ini kalau perusahaan menurunkan pembayaran dividen dengan menggunakan pengukuran closing price. Likuiditas merupakan ukuran perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang sudah jatuh tempo. Likuiditas dihitung dengan menggunakan:
Current Ratio = Aktiva Lancar/Hutang Lancar x 100%
Profitabilitas merupakan suatu pengukuran untuk menilai keefektifan manajemen
perusahaan dari sisi kemampulabaan penghasilan bersih yang diperoleh
perusahaan. Dalam hal ini profitabilitas dihitung dengan menggunakan:
Return on Equity = EAT/Common Equity
Pertumbuhan penjualan mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan
posisi ekonominya secara keseluruhan. Pertumbuhan dihitung dengan
menggunakan pertumbuhan penjualan atau pendapatan dan pertumbuhan
pada laba setelah pajak. Pertumbuhan perusahaan merupakan komponen
untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang dan diukur
berdasarkan perubahan total penjualan perusahaan [(sales t – sales t-1)/ sales
t-1]. Dividen adalah merupakan suatu ukuran tingkat pembayaran dengan
menunjukkan beberapa bagian laba perlembar saham yang dibagikan kepada
para pemegang saham sebagai dividen.

PENUTUP

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh simpulan bahwa (1)
profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham, (2) likuiditas, dividen dan
pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berikut
adalah keterbatasan (1) penelitian ini hanya menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham, tetapi bukan meneliti apakah harga saham
turun atau naik; (2) Variabel independen yang digunakan dalam penelitian
ini hanya 4 variabel yaitu profitabilitas, likuiditas, dividen dan harga saham
sehingga ada kemungkinan bahwa ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi
harga saham namun tidak diteliti dalam penelitian ini; (3) Data sampel
perusahaan hanya didasarkan pada data keuangan tahunan periode 2004
sampai 2008, diharapkan dapat lebih akurat bila menggunakan data tahunan
yang lebih lama. Beberapa Saran yang dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya. Pertama, menambahkan faktor lain yang berasal dari aspek informasi
eksternal dalam penetapan kebijakan struktur modal. Kedua, mengklasifikasi
perusahaan yang dilihat dari harga saham secara analisa teknikal
dan fundamental, besar atau kecil hutang dan ekuitas. Terakhir, mengklasifikasi
perusahaan berdasarkan umur perusahaan, karena ada kemungkinan perusahaan yang sudah lama stabil dengan yang baru didirikan akan ber-pengaruh terhadap besar kecilnya harga saham yang ditawarkan.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
MAIMUN YOSEPA mengatakan...

Nama : Maimun Yosepa ( 217.01.0104 )
Nurul Huda ( 217.01.0119 )
Susi lawati ( 217.01.0120)

Judul Jurnal : Analisa Laporan Keuangan Guna Mengukur Kinerja Keuangan PT ASTRA INTERNASIONAL TBK

1.Apa ?
Apa yang melatar belakangi masalah dalam penelitian ini ?
1. Bagaimana Penerapan Analisa Laporan Keuangan pada PT. Astra International Tbk.
2. Bagaimana Menilai Analisa Laporan Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Astra International Tbk.

2.Siapa ?
Siapa yang meneliti jurnal ini ?
Ratih Puspitasari
Dosen STIE Kesatuan

3.Kapan ?
Kapan penelitian jurnal ini berlangsung ?
selama kurang lebih 2 bulan

4. Dimana ?
Dimana penelitian jurnal ini ?
Penelitian di lakukan pada PT Astra International Tbk. di kantor pusat yang berlokasi di Astra International Building Jl.Gaya Motor Raya No.8 Sunter II Jakarta

5. Mengapa ?
Mengapa Kinerja keuangan perusahaan PT ASTRA INTERNASIONAL TBK
pada tahun 2006, 2007 dan 2008 terlihat cukup baik ?
1.Pendapatan bersih pada tahun 2007 naik sebesar Rp.14.474,- milyar atau naik 26.9 % dari tahun 2006 dan pada tahun 2008 naik sebesar Rp. 26.881,- atau naik 38.3% dari tahun 2007.
2. Laba Usaha tahun 2007 naik sebesar Rp.3.509,- milyar atau naik 70.3% dari tahun 2006 dan pada tahun 2008 naik sebesar Rp. 3.375,- milyar atau naik 39.7%. Penurunan Kinerja laba usaha pada tahun 2008 jika dibandingkan dengan laba usaha tahun 2007. Ini karena adanya kenaikan beban pokok pendapatan dan beban usaha perusahaan yang meningkat sebesar 40.3% dan 23.4%, sedangkan pendapatan bersih hanya meningkat 38.3%. Namun demikian perusahaan masih dapat mejaga kinerja perusahaan dan masih membukukan kenaikan laba usaha sebesar 39.7%.
3. Laba Bersih pada tahun 2007 naik sebesar Rp. 2.807 milyar atau naik 75.62 % dari tahun 2006 dan pada tahun 2008 naik sebesar 2.672 milyar atau naik 40.99% dari tahun 2007. Pada tahun 2008 Laba bersih ini perusahaan mengalami penurunan kinerja dikarenakan adanya penurunan laba usaha perusahaan.

Bagaimana ?
Bagaimana hasil dari uji coba membandingkan Laporan keuangan PT. Astra Internasional Tbk dengan perusahaan lain yang sejenisnya ?
1.Untuk Segmen Otomotif Penulis mencoba membandingkan dengan PT. Indomobil dan ternyata Kinerja PT. Indomobil tahun 2008 lebih baik di bandingkan dengan PT. Astra International.Dimana laba usaha tahun 2008 PT. Indomobil mengalami peningkatan 540 % dibandingkan tahun 2007 sedangkan PT. Astra International Tbk hanya 25.8 %
2. Untuk Segmen Perkebunan penulis mencoba membandingkan dengan PTPN I dan ternyata Kinerja PTPN I lebih baik dibandingkan dengan PT. Astra International Tbk. Dimana laba usaha PTPN I mengalami peningkatan sebesar 60 % dibandingkan tahun 2007. Sedangkan laba usaha PT. Astra International Tbk mengalami peningkatan sebesar 16.5 % dibandingkan tahun 2007.
3. Untuk Segmen Alat Berat penulis mencoba membandingkan dengan PT. Hexindo Adiperkasa dan ternyata Kinerja PT. Hexindo Adiperkasa lebih baik dibandingkan dengan PT. Astra International Tbk. Dimana laba usaha tahun 2008 PT. Hexindo Adiperkasa mengalami peningkatan sebesar 233.1 % dibandingkan tahun 2007. Sedangkan laba usaha PT. Astra International Tbk tahun 2008 mengalami peningkatan 73.4 % dibandingkan tahun 2007.
Pada akhirnya untuk menganalisa suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari trend laporan keuangan dalam perusahaan itu sendiri namun juga perlu untuk membandingkan dengan perusahaan yang sejenis lainnya. Analisa ini begitu penting karena dalam krisis global dunia sekarang ini banyak perusahaan sulit untuk mempertahankan kinerja apalagi meningkatkannya.

Anonim mengatakan...

KELOMPOK 6 :
Jimmy ade saputra (217010090)
Sania Utadzah (217010087)
Erix Estrada (217010094)

Tema Sub Jurnal : PENGARUH MANAJEMEN LABA PADA TINGKAT PENGUNGKAPAN
LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ-45

Penulis Jurnal :JULIA HALIM , CARMEL MEIDEN , RUDOLF LUMBAN TOBING .

1). what (apa) ?
Apa tujuan dari penelitian Jurnal Ini ?
penelitian ini bertujuan untuk 1. Untuk 22mengetahui pengaruh asimetri informasi pada manajemen laba.
2. Untuk mengetahui pengaruh kinerja masa kini pada manajemen laba.
3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja masa depan pada manajemen laba.
4. Untuk mengetahui pengaruh faktor Leverage pada manajemen laba.
5. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan pada manajemen laba.
6. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan pada tingkat pengungkapan.
7. Untuk mengetahui pengaruh return kumulatif pada tingkat pengungkapan.
8. Untuk mengetahui pengaruh faktor Current Ratio pada tingkat
pengungkapan.
9. Untuk mengetahui pengaruh manajemen laba pada tingkat pengungkapan dan
sebaliknya.

2). Who (siapa) ?
Siapa orang yang meneliti Jurnal ini ?
JULIA HALIM
Alumni Institut Bisnis Dan Informatika Indonesia
CARMEL MEIDEN
Dosen Institut Bisnis Dan Informatika Indonesia
RUDOLF LUMBAN TOBING
Dosen Institut Bisnis Dan Informatika Indonesia

3). When (Kapan) ?
Kapan penelitian ini dilakukan ?
Solo, 15 – 16 September 2005

4). where (dimana)
Dimana penelitian ini dilakukan ?
di Solo

5). why (mengapa) ?
mengapa di penelitian jurnal ini harus menggunakan metode judgement sampling ?
karena dimana pengambilan perusahaan sampel dilakukan
berdasarkan pertimbangan dan memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan termasuk dalam Indeks LQ 45
2. Perusahaan bergerak dalam bidang manufaktur
3. Perusahaan sampel memiliki informasi tanggal publikasi laporan keuangan

6). How (Bagaimana) ?
bagaimana hasil dari jurnal ini ?
dan apa saran anda mengenai penelitian ini ?
Hasil penelitian
Penelitian yang dilakukan pada 34 perusahaan manufaktur yang termasuk Indeks
LQ-45 terlihat melakukan tindakan manajemen laba. Dalam melihat hubungan
manajemen laba dengan indeks pengungkapan ternyata manajemen laba
berpengaruh signifikan positif pada tingkat pengungkapan laporan keuangan
sejalan dengan perspektif Efficient Earnings Management. Namun sebaliknya,
tingkat pengungkapan berpengaruh signifikan negatif pada manajemen laba sejalan
dengan perspektif Opportunistic Earnings Management. Asimetri informasi,
kinerja masa kini dan masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan pada manajemen laba. Ukuran perusahaan dan return kumulatif
berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan namun belum cukup bukti
untuk menyatakan faktor current ratio berpengaruh signifikan pada tingkat
pengungkapan.

setelah kami review jurnal maka dapat kami sarankan :
Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel-variabel lain yang relevan seperti
kualitas audit dan persentase kepemilikan publik disamping mempertimbangkan kemungkinan hubungan interaksi antar variabel untuk mendapatkan model estimasi
yang lebih baik.

Qinthara Dwi Ulfah mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Indra Setyawan mengatakan...

Nama Kelompok
Review :
Indra Setyawan (217.01.0056)
Beben Josi Pranata (217.01.0059)
Puji Triananto (217.01.0067)
Tanggal : 26 Maret 2019

Sub Jurnal : Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba

1. What
Apa tujuan penelitiannya :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba. Kualitas audit pada penelitian ini diukur dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) menjadi big four dan non-big four dan spesialisasi industri auditor. Penelitian ini menggunakan empat variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan, leverage, rasio arus kas operasi dan pertumbuhan perusahaan.

2. Where
Darimana data yang digunakan dalam penelitian?
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2011.

3. Who
Siapa yang melakukan penelitian ini?
Ingrid Christiani, Yeterina Widi Nugrahanti

4. When
Kapan terjadinya kasus manajemen laba?
PT Kimia Farma Tbk. Pihak manajemen PT. Kimia Farma melakukan penggelembungan (mark up) laba pada laporan keuangan tahunan 2001 sebesar Rp 32,6 milyar.

5. Why
Mengapa jenis data penelitian ini menggunakan data sekunder?
Karena Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit pada tahun 2010-2011 pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data sekunder yang dikumpulkan diperoleh dari Pusat Informasi Data Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

6. How
Bagaimana analisisnya dan hasil penelitian?
Yaitu :
a. Sampel Penelitian
Penelitian ini menggunakan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2011. Berdasarkan purposive sampling, didapatkan 174 perusahaan publik yang dijadikan sampel. Dengan jumlah tahun penelitian adalah 2 tahun (2010-2011), maka total data pene-litian adalah 348 data.

b. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk memberi-kan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai rata-rata (mean) dari masing-masing variabel seperti ukuran perusaha-an (SIZE), leverage (LEV), operating cash flow (OCF), pertumbuhan perusahaan (GWTH) dan absolute discretionary accrual (ABSDA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Spesialisasi industri auditor berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Dari keempat variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini, hanya arus kas operasi dan pertumbuhan yang berpengaruh terhadap manajemen laba, sementara kedua variabel lainnya, yaitu ukuran perusahaan dan leverage, tidak berpengaruh.

Novi Enggar Prasetio mengatakan...

1.What
Apa tujuan penelitian?
Untuk mengetahui gambaran pegawai negeri sipil pada Nama : Novi Enggar Prasetio
Nim : 217.01.0112
Kls : 4b1

1.What
Apa tujuan penelitian?
Untuk mengetahui gambaran pegawai negeri sipil pada kantor bubapi kabupaten sarolangun dan untuk menganalisis indikator disiplin pegawai negeri sipil pada kantor bupati sarolangun

2.Who(siapa)?
Siapa yg meneliti jurnal ini?
Sylvia kartika wulan bhayangkari
Dahmiri
Dian mala fithriani aira
Dosen fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi

3.When?
Kapan penelitian ini dilakukan?
Sarolangun 03 september 2018

4.Where?
Dimana?
Sarolangun

5.How?
Bagaimana hasil dari jurnal ini?
Indikator disiplin pegawai pada kantor bupati sarolangun, di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tujuan dan kemampuan, balas jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman, ketegasan, hubungan kemanusiaan.
Indikator disiplin kerja pegawai pada kantor bupati sarolangun yg memiliki nilai terendah adalah faktor sanksi hukuman dengan skor 312 yg dikategorikan kurang disiplin.
Indikator disiplin kerja pegawai pada kantor bupati sarolangun yg memiliki nilai tertinggi adalah faktor tujuan dan kemampuan dengen skor 352
Yg dikategorikan

Fauz arjuna mengatakan...

NAMA:FAUZ ARJUNA
NIM :217-01-0048
NAMA:BAYU ANDANI
NIM :217-01-0055
NAMA:SARAH ELFIRA
NIM :217-01-0046


JUDUL MAKALA :Facebook Reports fourth Quarter and full year 2018 result
RESUME:

what
laporan keuangan facebook 3 bulan terakhir dan selama 2018 yang menunjukkan kinerja/ atau performa perusahaan facebook

who
Mark Zuckerberg, facebook founder and CEO

why
karena facebook perusahaan pengelola media sosial yang berkembang pesat dan terus berinvestasi untuk berkembang

where
Sayangnya bukan di indonesia tetapi di amerika menlo park california

when
selama 2018

how
Pendapatan utama dari facebook adalah iklan. pengguna facebook yang banyak bahkan hampir setiap individu disetiap negara menggunakan media sosial ini, maka pemasangan iklan adalah paling banyak.

Qinthara Dwi Ulfah mengatakan...

Try Putri Suryana 217.01.0043
Qinthara Dwi Ulfah 217.01.0044
Nevi Puspita sari 217.01.0045

Tugas resume jurnal
Judul jurnal: analisis manajemen laba pada laporan keuangan perbankan syariah
Sub buku: sri padmantyo mba

Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kemunculan bank-bank dan lembaga keuangan Islam sebagai organisasi yang
relatif baru menimbulkan tantangan besar. Para pakar syariah Islam harus mencari
dasar bagi penerapan dan pengembangan standar akuntansi keuangan yang berbeda
dengan standar akuntansi keuangan bank dan lembaga keuangan konvensional
seperti telah dikenal selama ini.
Salah satu komponen dalam laporan keuangan adalah laporan laba rugi.
Dalam akuntansi syariah, perhitungan laba rugi (statement of income) adalah
laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode
tertentu. Suatu laporan keuangan memiliki landasan konseptual yang mendasarinya.
Perhitungan laba rugi merupakan laporan yang digunakan untuk menilai dan
mengukur laba.
Pelaporan keuangan dan sistem akuntansi dalam Islam didesain sesuai dengan
sistem ekonomi bisnis Islam yang bersumber pada Al Qur'an dan sunnah (hadits).
Allah berfirman dalam Al Qur'an, "padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat
dan yang demikian itulah agama yang lurus" (QS Al Bayyinah: 5)

What(apa): apa tujuan dan penelitian jurnal Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa : adanya manajemen laba
pada laporan keuangan perbankan syariah.manajemen keuangan syariah adalah pertanggungjawaban
(accountability), baik pertanggungjawaban terhadap Allah, pihak-pihak yang berhak
atas perusahaan, maupun alam.

Who(siapa): yaitu Pihak-pihak yang berhak atas perusahaan adalah
pengguna laporan keuangan diantaranya adalah pemilik dana, pihak-pihak yang
memanfaatkan dan menerima penyaluran dana, pembayar zakat, pemegang saham,
otoritas pengawasan, Bank Indonesia, Pemerintah, lembaga penjamin simpanan dan
masyarakat. Akuntabilitas bukan hanya suatu kewajiban untuk melaporkan
pelaksanaan aktivitas dan transaksi ekonomi, namun kewajiban untuk melaksanakan
atau untuk tidak melaksanakan aktivitas dan transaksi yang tidak sesuai dengan
syariah (Kusumawati, 2005)
Dalam praktiknya pemilik perusahaan dibantu oleh pengelola perusahaan
yaitu manajer.

Qinthara Dwi Ulfah mengatakan...

When(kapan): Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 1998 tanggal
10 November 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan bank adalah "badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak". Perbankan membantu
memperlancar perekonomian diantaranya yaitu memperlancar aliran dana dari pihak
yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana

Where(dimana): studi kasus analisis bank mandiri syari'an dan bank muamalat indonesia arfani sasongkoh 2005

Why(mengapa): kenapa Manajemen laba sampai saat ini masih menjadi perdebatan banyak pihak
tentang keetisan penggunaannya. Namun demikian banyak perusahaan yang
menggunakan praktik manajemen laba dengan tujuan meningkatkan kinerja
perusahaan dapat disimpulkan bahwa antara manajer dan
pemilik terdapat kepentingan yang berbeda sehingga banyak perusahaan yang
mengalami agency problem. Crutchley dan Hansen (1989) mengatakan bahwa
masalah keagenan terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengelolaan
perusahaan

How(bagaimana):Penelitian mengenai ada tidaknya indikasi keberadaan unsur manajemen laba
dalam laporan keuangan pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian oleh
Kiswara (1999) yang meneliti indikasi keberadaan unsur manajemen laba dalam
laporan keuangan perusahaan publik. Sutanto (2000) meneliti indikasi manajemen
laba menjelang IPO oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ dan Lidyah
(2002) yang meneliti indikasi manajemen laba terhadap kinerja pada SEO.
Hasil penelitian ini mempunyai implikasi terhadap investor dalam memilih
perusahaan untuk menanamkan dananya.
Hasil pengujian tambahan pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel- variabel yang diduga berpengaruh terhadap manajemen laba ternyata tidak
berpengaruh signifikan baik secara bersama-sama maupun parsial
Saran:Saran
Perbankan syariah sebaiknya tidak melakukan praktik manajemen laba karena
mengakibatkan informasi yang disampaikan menjadi tidak akurat dan tidak
menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Hal ini tidak sesuai dengan
prinsip syariah. Untuk menghindari adanya praktik manajemen laba salah satunya
adalah dengan membentuk Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang kompeten.
Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa semakin kompeten dewan
Semakin berkurang nya kecurangan

HOT NEWS: TOLONG ISI SURVEY INI

OPEN SURVEY, please give your response

If you are a low level manager in the credit department, both in Cooperatives, Insurance, and Leasing. please take your time to fill out th...

POSTINGAN POPULER