Tatap Muka Kelas Ekonomi Manajerial VB3, 30 Nopember 2019

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Teori mark up dan bagaimana implikasinya dalam sebuah kegiatan usaha (penjelasan minimal 250 Kata)

deadline 10 desember 2019, pukul 12.00

19 komentar:

Efrianto mengatakan...

Nama : EEFRIANTO
Nim : 217 01 0221
Kelas: VB3
TEORI HARGA MARK UP
Metode harga mark up adalah metode yang biasa digunakan oleh para pedagang yang usahanya membeli dan menjual kembali barang tersebut setelah terlebih dahulu ditambah biaya-biaya.Mark up merupakan peningkatan harga atau jumlah rupiah yang ditambahkan dari suatu produk untk menghasilkan harga jual.Mark up menyebabkan margin menjadi naik. Besarnya mark up adalah keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang diinginkan. Dalam sistem ini perusahaan menetapkan harga jual dengan menambah harga beli dengan persentase tertentu.
Kotler menyatakan bahwa salah satu alasan menggunakan mark up adalah karena kurangnya ketidak pastian pada biaya dari pada permintaan.
Biasanya pedagang dan pengecer lebih banyak menentukan mark up nya berdasarkan harga jual, sedangkan produsen menemtukan mark up berdasarkan biaya.
Harga jual = Biaya Produk + mark up
Harga jual = Biaya produk + (% x Biaya produk)
Harga jual = Biaya
(1 -% Mark up )
Jadi mark up ini merupakan kelebihan harga jual diatas harga beli,keuntungan dapat diperoleh dari sebagian harga mark up karena harus mengeluarkan sejumlah buaya “lain-lain”seperti transportasi,gaji,sewa, dan lain-lain. Mark up dianggap sebagai metode yang paling sedarhana yang paling banyak digunakan.mark up ditetapkan dengan tujuan menutup biaya tidak langsung dan laba rugi perusahaan.

Contoh implementasi mark up pada usaha bisnis Retail
Kasus sederhana adalah seorang pengusaha toko bahan makanan dengan jumlah 100 barang,mengambil produk A dengan harga Rp100.000 per buah.Biaya operasional toko adalah Rp1.000.000. Maka langkah-langkah menentukan besaran mark up adalah :
1. Misalkan per hari minimal menjual produk A sebanyak 1 buah,dan total dengan barang lain sebanyak 10 buah
2. Biaya operasioana Rp1.000.000 per bulan =Rp33.333 per hari dibulatkan Rp 340.000.Karena ada 10 barang yang terjual per hari maka masing-masing produk ditambahkan (Rp34.000/10),yaitu Rp 340.
3. Biasanya pedagang menetapkan margin keuntungan 20% sampai 30%.jika menggunakan margin 20% maka produk A memiliki nominal 20% x Rp100.000 = Rp20.000
Maka hasinya adalah HJ = RP100.000 + Rp3400 + Rp 20.000 =Rp123.400.
Maka harga jual mark up RP23.00 atau dijual dengan harga Rp123.400.

Unknown mengatakan...

Nama:Heri Susanto
Kelas:VB3 sore

Karena metode Mark up yang biasanya digunakan para pengusaha dalam usahanya biasa membeli dan menjual kembali barang tersebut setelah terlebih dahulu ditambah biaya-biaya,biaya Mark up dapat dihitung dengan keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang diinginkan dalam sistem Mark up,perusahan menetapkan harga jual dengan menambah harga beli dengan persentase tertentu,sedangkan dalam usaha juga harus mengeluarkan sejumlah biaya eksplorasi yang harus diambilkan dari sebagaian Mark up tersebut.

Unknown mengatakan...

Nama : Doris Hermando
Nim : 217.01.0228

Teori Mark Up :
Mark up yaitu harga atau jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual. Mark up merupakan kelebihan harga jual diatas harga belinya. Mark up ditetapkan dengan tujuan untuk menutupi biaya tidak langsung dan laba rugi perusahaan, dengan mark up maka margin menjadi naik. Margin adalah tingkat keuntungan awal yang diambil dari barang yang akan dijual (satuan persen). Jadi mark up tersebut dipakai untuk menutup biaya overhead dan laba bagi perusahaan. Biasanya mark up ini ditentukan dengan persentase dari biaya produk atau harga jualnya.
Mark up tidak selamanya bisa diterapkan secara positif. Pada dunia ritel mark up digunakan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan suatu barang. Namun pada bisnis maupun urusan lain, mark up atau disebut juga penggelembungan dana yang dilakukan secara ilegal bisa menimbulkan banyak masalah, contoh yang pernah terjadi yaitu : Mark up anggaran pemerintah, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut dua modus korupsi yang terjadi sepanjang 2018 adalah mark up dana dan penyalahgunaan anggaran. Menurut ICW, terdapat 76 kasus yang menggunakan modus mark up anggaran. Modus tersebut menyebabkan kerugian negara hingga 541 M. Mark up anggaran seperti ini juga seringkali terjadi pada dunia bisnis yang dilakukan oleh oknum yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi. Biasanya dilakukan dalam menyusun anggaran pengadaan barang bagi perusahaan. Tindakan mark up ilegal seperti ini tentu saja menimbulkan banyak kerugian, terutama bagi perusahaan. Pasalnya pengeluaran perusahaan menjadi tidak efisien yang bisa menyebabkan keuntungan yang didapat tidak maksimal atau bahkan kerugian finansial yang bisa mengarah pada kebangkrutan bisnis. dari kasus tersebut maka sebaiknya selalu terapkan mark up harga secara legal dan sesuai ketentuan.

* Penentuan Persentase Mark Up
Persentase kenaikan harga bisa ditetapkan dengan melihat kondisi pasar serta ekonomi yang terjadi sekarang. Jika permintaan menurun, kemungkinan persentase mark up lebih rendah agar daya beli pelanggan meningkat. Disisi lain, jika permintaan produk dan kondisi ekonomi baik, perusahaan bisa jadi akan menaikan persentase mark up. Sebab perusahaan merasa bisa menuntut harga lebih tinggi untuk menyikapi kondisi demikian.
Mekanisme dalam menghitung harga plus sangat mudah. Pemasok menghitung semua biaya termasuk biaya tetap dan variabel yang telah atau akan digunakan dalam membuat produk. Kemudian dari penetapan inilah persentase mark up diperkirakan. Mark up tak hanya ditentukan oleh pemasok saja namun bisa dilakukan oleh pembeli. Misalnya ketika terjadi kontrak pembelian dengan pemerintah. Perusahaan pun bisa menerapkan sistem mark up mulai dari 5% sampai dengan 100%

Rumus : Harga jual = Biaya beli produk + Mark Up

Contoh :
Doris mempunyai toko sepatu adventure. Doris beli sepatu adventure merk X seharga Rp. 2.250.000,00. Kemudian doris ingin mendapatkan keuntungan 10% dari harga jual sepatu tersebut. Maka :
Harga Beli dagangan = Rp. 2.250.000,00
Margin (Mark Up) = 10%
Revenue = Rp. 2.475.000,00
Profit = Rp. 225.000,00

Jadi, Mark up dari harga jual tersebut sebesar Rp. 225.000,00

Implikasinya bagi suatu kegiatan usaha adalah:
1. Untuk memaksimalkan laba suatu usaha
2. Untuk meraih pangsa pasar
3. Menjaga kelangsungan hidup suatu usaha dengan mengembangkan usaha tersebut
4. Mempertahankan pangsa pasar

Siska mengatakan...

Nama. : Siska
Kelas.: V B3 sore
Nim. : 217.01.0060
Teory mark up:
Arti dari dan arti lain dari Mark Up sebenarnya berasar dari bahasa inggris yang artinya "Menaikkan".dan Teory mark up ini biasanya sering kali digunakan oleh para pedagang dan metode yang biasanya digunakan oleh para pedagang yang usahanya membeli dan menjual kembali barang tersebut setelah terlebih dahulu ditambah biaya-biaya. Biasanya, besarnya mark up yaitu keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang diinginkan. Dalam sistem ini, perusahaan menetapkan harga jual dengan menambah harga beli dengan persentase tertentu dan mark up hany hanyalah istilah dengan kata lain bermaksud sebagai peningkatan harga/nilai sesuatu.

Markup dianggap sebagai metode penetapan harga yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Markup ditetapkan dengan tujuan untuk menutup biaya tidak langsung dan laba rugi perusahaan. Rumus sederhana dari harga jual markup adalah sebagai berikut.

Harga Jual = Biaya Beli Produk + Mark up


Berlawanan dengan Markup, maka Markdown adalah upaya penurunan harga jual. Hal ini merupakan reduksi harga ritel awal atau menurunkan margin, dengan dasar pemikiran bahwa harga yang rendah diharapkan dapat meningkatkan jumlah penjualan. Jadi, harga yang di markdown bukan berarti membuat peritel rugi hanya saja untungnya lebih sedikit dari yang normalnya diharapkan. Biasanya, markdown dilakukan karena alasan cuci gudang.

Harga Jual = Biaya Beli Produk – Markdown

Markdown adalah diskriminasi harga tingkat kedua. Markdown dikatakan sebagai diskriminasi tingkat kedua karena melalui markdown, sebenarnya ritel telah membebankan harga berbeda kepada konsumen yang berbeda atas dasar sifat penawaran.

Cara menghitung mark up:
Cost: biaya yang semestinya Anda bayarkan atau harga real barang/jasa

Markup: nilai (dalam persen) yang Anda naikkan atau jumlah selisih yang Anda ingin dapatkan

Revenue: nilai harga barang/jasa yang tertulis di dalam invoice/faktur/nota, diisi sebagai pelaporan

Profit: keuntungan yang Anda dapatkan dari hasil mark up.
Jadi :
Jika saya sebagai pihak mewakili kantor A, dibebani biaya sebesar Rp 20.000.000,- oleh pihak lain, maka Anda dapat memita mark up sejumlah persen yang Anda inginkan. Misal Anda meminta 10%. Maka pihak lain tersebut akan menggunakan invoice baru sebagai pengganti invoice asli, untuk menggelembungkan nilai yang sebenarnya. Menulis nilai Rp 22.000.000,- pada invoice untuk diberikan kepada bagian bendahara/bagian keuangan kantor A.


Sehingga setelah kantor A mengeluarkan biaya sebesar Rp 22.000.000,- kepada pihak lain, maka di luar dari kantor, entah di sebuah kafe, warung kopi, hotel atau tempat lain, Anda sebagai oknum / pihak yang mewakili kantor A akan mendapat sejumlah Rp 2.000.000,- dari pihak lain tersebut. 

Cara implikasi ke suatu kegiatan usaha yaitu:
1. Dengan menggunakan teori ini bisa meningkatkan cost usaha.
2. Dapat meningkatkan permintaan pasar terhadap produk usaha yg kita jalani




Stenika Dora Iriani A mengatakan...

Nama : Stenika Dora Iriani A
Nim : 216.01.0111

Teori markup yang saya ketahui adalah peningkatan harga atau nilai sesuatu barang atau jasa. Dalam hal ini markup bisa diartikan seebuah pemalsuan harga barang atau nilai suatu barang yang dinaikkan nilai atau harga yang tertulis di dalam nota barang atau jasa tersebut.
Impikasi atau penerapan teori markup contohnya dalam kegiatan usaha antara lain jika saya seorang wirausaha dan punya seorang karyawan yang bekerja di Toko yang saya miliki. Saya memiliki toko boneka yang memasok barang dari luar kota, ketika saya mempercayai kayawan saya sebagai penerima barang. Ketika itu karyawan saya melakukan pemalsuan harga barang yang saya beli dengan cara meminta kepada distributor boneka saya tersebut untuk menaikkan harga yang tertulis di nota dari barang hasil pembelian. Selisih dari harga yang tertulis di nota tersebut dikurangi jumlah harga yang semestinya dibayar itu akan menghasilkan keuntungan proses itulah yang dinamakan markup.
Teori ini dapat meningkatkan pendapatan usaha jika saya mengolahny teori ini dengan baik, bukan pemalsuan seperti yang dilakukan karyawan saya. teori ini juga dapat meningkatkan laba serta permintaan konsumen akan produk yang saya jual. Keuntungan yang di dapat dari mark up dapat saya kumpulkan sebagai laba, dan laba tersebut dapat saya gunakan kembali menjadu modals ataupun hanya sebagai tabungan.

Unknown mengatakan...

Nama : abdul rohman
Nim : 217010219

Mark up adalah atau pengelebungan hanyalah istilah dengan kata lain bermaksut sebagai peningkatan harga nilai sesuatu

Contohnya jika sebuah kantor A membeli barang di toko menggunakan pihak penyediaan barang dana jasa maka orang di kantor A akan melakukan pemalsuan harga barang yang dibelinya dengan cara meminta kepada pihak jasa penyedia barang agar menaikkan nilan dan harga yang tertulis di dalam invoice dan faktur nota barang hasil pembelian.

Nah selisih dari harga yang tertulis di dalam invoice faktur nota itu di kurangi jumlah nilai harga yang semestinya di bayar itulah keuntungan yang dapat di ambil oleh pihak kantor A proses inilah yang di sebut mark up

Cara menghitung mark up
Ada sebuah kalkulator mark up daring yang anda bisa gunakan untuk menghitung mark up

Cost 20.000.000 Rp
Markup 10 %
Revenue 22.000.000 Rp
Profit 2.000.000 Rp


Cost : biaya yang semestinya anda
bayarkan atau harga real barang
dan jasa.
Markup: nilai (dalam persen) yang anda
naikkan atau jumlah selisih yang
anda ingin dapatkan
Revenue:nilai harga barang jasa yang
tertulis di dalam invoice faktur
nota diisi sebagai pelapora
Profit :keuntungan yang anda dapatkan dari
hasil ma

KESIMPULAN
Jika anda sebagai pihak mewakili kantor A dibebani biaya sebesar Rp 20.000.000 oleh pihak lain. Maka anda dapat memita markup sejumlah persen yang anda inginkan .misal anda meminta 10% maka pihak lain tersebut akan mengunakan invoice asli .untuk menggunakan invoice baru sebagai pengganti invoice asli untuk menggelembungkan nilai yang sebenarnya menulis nilai Rp 22.000.000 pada invoice untuk diberikan kepada bagian bendehara bagian keuangan kantor A.

Indah permata puspa mengatakan...

Nama : indah permata puspa (nim 217-01-0234)
Kelas : Vb3 sore
Penetapan Harga Mark-up (Mark up Pricing)
Markup merupakan peningkatan harga atau jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual. Perlakuan Markup menyebabkan margin menjadi naik. Margin sendiri adalah tingkat keuntungan awal yang diambil dari barang yang akan dijual (satuan persen).



Markup dianggap sebagai metode penetapan harga yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Markup ditetapkan dengan tujuan untuk menutup biaya tidak langsung dan laba rugi perusahaan. Rumus sederhana dari harga jual markup adalah sebagai berikut.

Harga Jual = Biaya Beli Produk + Mark up
Mark up merupakan jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual.
Jadi mark-up tersebut dipakai untuk menutup biaya overhead dan laba bagi perusahaan. Biasanya mark-up ini ditentukan dengan persentase dari biaya produk atau harga jualnya. Biasanya para pedagang besar dan pengecer lebih banyak menentukan mark-up nya berdasarkan harga jual, sedangkan produsen menentukan mark-up nya berdasarkan biaya.
Harga Jual = Biaya Produk + Mark Up
Harga Jual = Biaya Produk + (% x Biaya Produk)
Mark Up hanyalah istilah dengan kata lain bermaksud sebagai peningkatan harga/nilai sesuatu.
Contohnya jika sebuah Kantor A membeli barang di toko menggunakan pihak penyediaan barang dana jasa, maka orang di Kantor A akan melakukan pemalsuan harga barang yang dibelinya dengan cara meminta kepada pihak jasa penyedia barang agar menaikkan nilai/harga yang tertulis di dalam invoice/faktur/nota barang hasil pembelian.
Nah selisih dari harga yang tertulis di dalam invoice/faktur/nota itu dikurangi jumlah nilai/harga yang semestinya dibayar itulah keuntungan yang dapat diambil oleh pihak Kantor A. Proses inilah yang disebut Mark Up.
Cara Menghitung Mark Up
Perhitungan Markup:
Biaya Administrasi dan umum 200.000.000
Biaya Pemasaran 300.000.000
Laba yang diharapkan
(25% x Rp 4.000.000.000) 1.000.000.000 +
Jumlah (a) 1.500.000.000
Biaya Produksi (b) 3.000.000.000
% Markup = (a:b) = (1.5000.000.000 : 3.000.000.000) * 100% = 50%
Perhitungan Harga Jual:
Biaya produksi Rp 3.000.000.000
% Markup = 50% x 3.000.000.000 1.500.000.000 +
Jumlah harga jual 4.500.000.000
Volume produk 1.000.000 :
Harga Jual per kg Rp 4.500

Unknown mengatakan...

Nama: Ria karmila
Nim :217-01-0242
Kelas : manajemen B3 sore

Teori mark up
mark-up ini merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya. Keuntungan bisa diperoleh dari sebagian mark-up tersebut. Selain itu, pedagang tersebut juga harus mengeluarkan sejumlah biaya eksploitasi yang juga diambilkan dari sebagian mark-up.
Setelah kita mengetahui dua metode penetapan harga berdasarkan biaya (cost-plus pricing method dan mark-up pricing method) ini, perlu pula kita mengetahui beberapa istilah biayanya.
metode ini yang biasanya digunakan oleh para pedagang yang usahanya membeli dan menjual kembali barang tersebut setelah terlebih dahulu ditambah biaya-biaya. Biasanya, besarnya mark up adalah keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang diinginkan. Dalam sistem ini, perusahaan menetapkan harga jual dengan menambah harga beli dengan persentase tertentu.
Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menentukan harga jual suatu produk. Berikut adalah tiga cara yang paling sering digunakan dalam strategi penetapan harga:

1. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
Cost of materials + cost of labor + overhead = total cost
Total cost + deaired profit = final sale price
Metode ini adalah yang paling standar dan paling banyak digunakan, metode ini menentukan harga berdasarkan total biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk yang dijual, dan menambahkan sejumlah persentase tertentu sebagai laba. Ada 4 kategori dalam penetapan harga berdasarkan biaya, yakni:

Cost-Plus Pricing Method – yaitu penetapan harga jual per unit berdasarkan jumlah biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba atau margin (harga jual = biaya total + laba)
Mark–up Pricing – yaitu penetapan harga yang sering digunakan oleh pedagang perantara atau reseller/dropshipper dengan menambahkan harga beli dengan sejumlah laba tertentu (harga jual = harga beli + laba/markup)
Fixed Fee Pricing – yakni penetapan harga berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh produsen produk tersebut ditambah sejumlah fee yang telah disepakati, jadi laba yang diperoleh tidak mempengaruhi harga jual barang
Target Pricing – yakni penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi (ROI) sesuai dengan target yang diinginkan.
Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Kebutuhan/Keinginan

2. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Kebutuhan/Keinginan
Strategi ini lebih mengutamakan kondisi ataupun kebutuhan konsumen. Strategi ini memungkinkan adanya perbedaan harga meskipun produknya sama, akibat beberapa faktor tertentu seperti letak geografis, waktu, dan sebagainya.

3. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan
Strategi ini menyoroti harga produk sejenis yang dikeluarkan oleh industri pesaing Anda. Ada dua metode yang bisa digunakan, yakni:

Perceived Value Fixing – yakni penetapan harga jual berdasarkan harga jual rata-rata produk sejenis.
Sealed Bid Pricing – yakni penetapan harga jual berdasarkan penawaran yang diajukan oleh pesaing.

Unknown mengatakan...

Nama :Maridjon
Nim :217.01.0253

Teori mark up merupakan: metode yang biasanya digunakan oleh para pedagang yang usahanya membeli dan menjual kembali barang tersebut setelah terlebih dahulu ditambah biaya-biaya. Biasanya, besarnya mark up adalah keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang diinginkan. Dalam sistem ini, perusahaan menetapkan harga jual dengan menambah harga beli dengan persentase tertentu.
Rumus:
Harga jual = Harga beli + mark up
Contoh:
Harga barang dagangan Rp. 2.250.000,00
Biaya Pengelolaan dan penjualan Rp. 75.000,00
Keuntungan yang diharapkan Rp. 225.000,00
Harga jual= Rp. 2.250.000,00 + (Rp. 75.000,00 + Rp. 225.000,00)= Rp. 2.550.000,00


Cara implikasi ke suatu kegiatan usaha yaitu:

1. Dapat meningkatkan pendapatan usaha
2. Meningkatkan pangsa pasar terhadap usaha yang sedang di jalani

Anonim mengatakan...

Nama : Yudha
Nim : 217.01.0297p

Teori mark up :
metode yang biasanya digunakan oleh para pedagang yang usahanya membeli dan menjual kembali barang tersebut setelah terlebih dahulu ditambah biaya-biaya. Biasanya, besarnya mark up adalah keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang diinginkan. Dalam sistem ini, perusahaan menetapkan harga jual dengan menambah harga beli dengan persentase tertentu.
Contohnya jika sebuah Kantor A membeli barang di toko menggunakan pihak penyediaan barang dana jasa, maka orang di Kantor A akan melakukan pemalsuan harga barang yang dibelinya dengan cara meminta kepada pihak jasa penyedia barang agar menaikkan nilai/harga yang tertulis di dalam invoice/faktur/nota barang hasil pembelian.
Nah selisih dari harga yang tertulis di dalam invoice/faktur/nota itu dikurangi jumlah nilai/harga yang semestinya dibayar itulah keuntungan yang dapat diambil oleh pihak Kantor A. Proses inilah yang disebut Mark Up.

Implikasi :
1.Pertama, target penjualan. Target penjualan sangat penting sebagai acuan berapa banyak produk harus terjual dalam satu bulan atau satu hari. Hal ini penting dipertimbangkan agar tahu berapa lama produk berada di toko.

2.Kedua, biaya operasional. Beberapa jenis peritel tentu butuh biaya-biaya operasional seperti transportasi, komunikasi, dan packing. Biaya-biaya itulah yang harus diperhitungkan agar tahu berapa biaya operasional per produksi
.
3.Ketiga, target pengembangan. Sebuah bisnis tentu harus terus tumbuh. Target itu juga harus sudah menjadi perhitungan agar keuntungan yang didapat juga berpengaruh kepada upaya pengembangan bisnis.


Unknown mengatakan...

Nama :HERI SAPUTRA
Nim :217.01.0108

Pengertian Metode Penetapan Harga mark up Biasanya, besarnya mark up adalah keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang diinginkan. Dalam sistem ini, perusahaan menetapkan harga jual dengan menambah harga beli dengan persentase tertentu.

Rumus teori mark up
HARGA BELI + MARK-UP = HARGA JUAL

Jadi, mark-up ini merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya. Keuntungan bisa diperoleh dari sebagian mark-up tersebut. Selain itu, pedagang tersebut juga harus mengeluarkan sejumlah biaya eksploitasi yang juga diambilkan dari sebagian mark-up.

Contoh soal :
Heri adalah seorang pengusaha baju dengan jumlah 100 barang. Ia mengambil produk X dengan harga Rp100 ribu per buah. Biaya operasional toko adalah Rp1 juta per bulan. Maka langkah-langkah untuk menentukan besaran mark up adalah ?

Jawab :
Harga Jual = Rp100.000 + Rp3.400 + Rp20.000 = Rp123.400/barang.

Jadi, produk X minimal dijual dengan mark up sejumlah Rp23.400 atau dijual dengan harga Rp123.400 untuk menghindari kerugian. Ini adalah nilai mark up minimal. Kita juga bisa menentukan mark up lebih tinggi jika memang memungkinkan dan masih sesuai dengan daya beli.

Cara mengimplementasikan mark up
1. Untuk mendapatkan keuntungan (laba)
2. Untuk menetapkan kesepakatan Harga

Unknown mengatakan...

Nama :Eva Rismawati
Nim. :217 01 0239
Kelas:V B3 sore

Mark up merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya,keruntungan di peroleh dari sebagian Mark up tersebut,
Selain itu,pedagang tersebut mengeluarkan sejumlah biaya ekplotitas yang juga di ambilkan dari sebagian Mark up.
Biaya tetap total(total fixed cost)
Biaya tetap total adalah elemen2 seperti sewa,gaji pimpinan dan pajak kekayaaan yang tepat konsumen untuk setiap tingkat hasil (output).untuk tingkat kapasitas tertentu atau untuk periode waktu yang pendek,biaya ini tetap sama sebenarnya,
Namun,untuk jangka panjang,buaya tetap akan berubah menjadi biaya variabel.biaya tetap yang di gunakan pada masing masing unit di sebut biaya tetap rata-rata.

1.biaya variabel (variabel cost)
Biaya variabel adalah biaya yang berubah ubah di sebabkan oleh adanya perubahan jumlah hasil.

2.Biaya total(total cost)
Biaya total adalah biaya keseluruhan meliputi biaya tetap dan variabel untuk masing-masing barang,biaya ini di sebut biaya total rata-rata.

3.Biaya marjinal(marginal cost)
Biaya marjinal adalah biaya untuk memproduksi dan menjual tambahan satu unit produk yang terakhir.apabila biaya untuk memproduksi 10 unit produk adalah sebesar Rp 500.00.

Cost:biaya yang semestinya anda bayarkan atau real barang/jasa.
Markup:nilai (dalam persen) yang anda naikan atau jumlah selisih yang anda ingin dapatkan.
Revenue: nilai harga barang/jasa yang tertulis di dalam invoice/faktur/nota.

Kesimpulan.
Jika anda sebagai pihak mewakili kantor A .di Bebani biaya sebesar Rp 20.000.000 oleh pihak lain,maka anda dapat meminta Mark up sejumlah persen yang anda inginkan .misal anda meminta 10% maka pihak lain tersebut akan menggunakan nota baru sebagai pengganti nota asli.

Defi Rohmi mengatakan...

Unknown mengatakan...

Nama :Novra wahyu setyawan
Nim : 217.01.0277


Markup adalah peningkatan harga atau jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untukmenghasilkan harga jual. Perlakuan markup menyebabkan margin menjadi naik. Margin sendiri adalah tingkat keuntungan awal yang diambil dari barang yang akan dijual (satuan persen). Markup dianggap sebagai metode penetapan harga yang paling sederhana dan paling banyak digunakan.

Rumusnya : harga jual = biaya beli produk + markup

Contoh.
Ada sebuah toko sepatu bermerek NIKE. Anda beli sepatu merek NIKE seharga Rp. 400. Kemudian anda ingin keuntungan Rp 50, jadinya anda jual Rp 400 + Rp 50 = Rp 450

Kesimpulan
Jadi keuntungan dapat diperoleh dari sebagian markup tersebut. Mengapa hanya sebagian? karena anda juga harus mengelurkan biaya yang lain nya seperti transport untuk membeli sepatu yang anda ambil kan dari sebagian markup

Defi Rohmi mengatakan...

NAMA DEFI ROHMI
NIM 217 010250

Teoori markup menurut saya adalah merupakan peningkatan harga atau jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual dengan tujuan meningkatnya keuntungan awal yang diambil dari barang yang akan dijual (dalam satuan persen).
peningkatan harga atau nilai sesuatu barang atau jasa biasanya digunakan oleh para pedagang yang usahanya membeli dan menjual kembali barang tersebut setelah terlebih dahulu ditambah biaya-biaya lainya Biasanya, besarnya mark up adalah keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang diinginkan. Selain itu pedagang juga harus mengeluarkan sejumlah biaya eksploitasi yang diambilkan dari sebagian markup tersebut.

Unknown mengatakan...

Nama:Heri Susanto
Kelas:VB3 (SORE)
NIM:217-01-0109

Metode Penetapan Harga Mark Up (Mark Up Pricing) adalah/ Metode Penetapan Harga Mark Up (Mark Up Pricing) yaitu/ Metode Penetapan Harga Mark Up (Mark Up Pricing) merupakan/ yang dimaksud Metode Penetapan Harga Mark Up (Mark Up Pricing)/ arti Metode Penetapan Harga Mark Up (Mark Up Pricing)/ definisi Metode Penetapan Harga Mark Up (Mark Up Pricing).

CONTOH CARA MENGHITUNG MARK UP?


Cost: biaya yang semestinya Anda bayarkan atau harga real barang/jasa

Markup: nilai (dalam persen) yang Anda naikkan atau jumlah selisih yang Anda ingin dapatkan

Revenue: nilai harga barang/jasa yang tertulis di dalam invoice/faktur/nota, diisi sebagai pelaporan

Profit: keuntungan yang Anda dapatkan dari hasilmark up.

MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK.

Menentukan harga jual produk sering memusingkan pengusaha. Padahal harga produk penting dan menyumbang keberhasilan bisnis. Apalagi dalam bisnis penjualan barang. Selain berpengaruh terhadap profit, juga terhadap daya saing atas kompetitor.

Banyak metode untuk menentukan harga jual produk. Artikel ini hanya menguraikan dua di antara metode yang ada, karena paling banyak digunakan. Yakni pendekatan biaya (Cost Oriented Pricing), dan pendekatan pasar atau pesaing (Competition Oriented Priching).

Cara menghitung Mark up ?

Harga Jual =  Biaya Produk + Mark Up

            Harga Jual = Biaya Produk + (% x Biaya Produk)

            Harga Jual =              Biaya

                                      (1 - % Mark up)

NUSANTARA CHANNEL mengatakan...

Nama : JAMI'ATUL AKHIR
NIM : 216.01.0298
SMT : VII B4

TEORI MARK UP

Mark up atau enetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan.

Penetapan memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.

Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara mendalam besaran sensitifitas konsumen terhadap harga. Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research, bahwa dari hasil penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu; elasitas harga dan ekspektasi harga.

Dengan kata lain penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga.


IMPLIKASI MARK UP DALAM KEGIATAN USAHA

1.      Memaksimalkan Laba
Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat maksimum.

2.      Meraih Pangsa Pasar
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan

3.      Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan.

4.      Mempertahankan Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada

5.      Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader)

6.      Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.

Studi empiris mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Nadia Widi mengatakan...

Nama : Nadia Widi
Nim :217.01.0284

Mark up merupakan peningkatan harga atau jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual.metode ini menyebabkan margin naik.margin sendiri adalah tingkat keuntungan awal yang diambil dari barang yang akan dijual.mark up merupakan metode yang dianggap paling sederhana dan paling banyak digunakan. Mark up ditetapkan dengan tujuan untuk menutup biaya tidak langsung dan laba rugi perusahaan. Sederhananya rumus dari harga jual Mark up adalah Harga jual = Biaya beli
Produk + Mark up.

Implikasi Mark up pada bisnis retail ,kendala yang sering dihadapi adalah bingung dalam menentukan Harga jualnya , seringkali hanya dianggap bahwa Mark up hanya sekedar menambah keuntungan yang akan diraih . Padahal ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :
Yang pertama adalah target penjualan , target penjualan sangatlah penting sebagai acuan berapa banyak produk harus terjual dalam satu bulan atau satu hari. Hal ini penting dipertimbangkan agar tahu berapa lama produk berada di toko.
Yang kedua adalah biaya operasional beberapa jenis retailer tentubjuga butuh biaya-biaya operasional seperti transportasi,komunikasi,dan packing.biaya-biqyq itulah yang harus diperhitungkan agar tahu biaya per produksinya.
Yang ketiga adalah Target pengembangan, pengembangan perlu dalam sebuah bisnis . Target pengembangan itu juga harus menjadi perhitungan agar keuntungan yang di dapat juga berpengaruh kepada pengembangan bisnis

HOT NEWS: TOLONG ISI SURVEY INI

OPEN SURVEY, please give your response

If you are a low level manager in the credit department, both in Cooperatives, Insurance, and Leasing. please take your time to fill out th...

POSTINGAN POPULER