PERTEMUAN MK MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL, KELAS GABUNGAN B, KAMIS 28 MEI 2020

TEMA: FINANCIAL DISTRESS

ABSTRAK: This study aims to determine the effect of liquidity, profitability, company size, board of directors, and independent commissioners on financial distress. The population of this research are all the textile and garment companies listed on Indonesia Stock Exchange for the 2013-2017 period.The sampling technique used the purposive sampling and obtained 10 companies or 50 samples. The analysis technique used in this research is logistic regression analysis. The result of the study; liquidity, profitability, company size, board of directors, and independent commissioners have a simultaneous effect on financial distress. Liquidity partially has a significant negative effect on financial distress, while board of directors partially has a significant positive effect on financial distress


TASK:
1. Terdapat berapa hipotesis dalam kajian ini, jelaskan secara sederhana masing-masing hipotesis
2. Jenis model regresi apa yang digunakan dalam penelitian ini, jelaskan
3. Ada berapa Variabel dalam penelitian ini. jelasakan secara teori

23 komentar:

Hasanah murniati mengatakan...

Hadir pak
Nama : hasanah murniati
Nim : 217.01.0153

Okta Riani Suningsih mengatakan...

Hadir pak
Nama : Okta Riani Suningsih
Nim : 217.01.0117

Nadia Widi mengatakan...

Hadir pak
Nama : Nadia Widi
NIM : 217.01.0284

Leni Anggraini mengatakan...

Hadir pak
Nama : Leni Anggraini
Nim : 217.01.0053

Ina Rukmawati mengatakan...

Hadir pak
Nama :Ina Rukmawati
Nim :217.01.0212

Ina Rukmawati mengatakan...

Hadir pak
Nama :Ina Rukmawati
Nim :217.01.0212

CONTOH PROPOSAL HARI KEMERDEKAAN mengatakan...

Nama :yogi dalpian
Nim :218010168
Kelas : 4b2 sore

Fitriani ayu suryadi mengatakan...

Hadir pak
Nama : fitriani ayu suryadi
Nim; 217.01.0194

Okta Riani Suningsih mengatakan...

nama : okta riani suningsih
nim : 217.01.0117

soal :
1. Terdapat beberapa hipotesis dalam kajian ini, jelaskan secara sederhana masing-masing hipotesis?

Jawab:
Terdapat 5 hipotesis maka dari itu untuk :

H1 : Berdasarkan data yang sudah terdapat didalam penelitian tersebut (H1 diterima) apabila nilai signifikansi likuiditas sebesar 0,029 < 0,05 (α=5%); dan (H1 ditolak) apabila nilai signifikansi likuiditas sebesar 0,029 > 0,05 (a=5%). Hal ini artinya bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap financial distress. Dengan ini menunjukkan bahwa likuiditas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan baik. Maka hal tersebut, aktiva lancar dapat menjamin hutang lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

H2 : berdasarkan data yang sudah terdapat didalam penelitian tersebut (H2 ditolak) apabila Nilai signifikansi profitabilitas sebesar 0,933 > 0,05 (α=5%); dan (H2 diterima) apabila nilai signifikansi profitabilitas sebesar 0,933 < 0,05 (a=5%). Hal ini artinya bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap financial distress. Dengan ini menunjukkan bahwa profitabilitas laba perusahaan cenderung turun namun kewajiban dan biaya-biaya lain masih dapat dipenuhi perusahaan dengan menggunakan dana internal maupun eksternal perusahaan, maka variabel tersebut kurang tepat apabila dijadikan tolak ukur financial distress.

H3 : berdasarkan data yang sudah terdapat didalam penelitian tersebut (H3 ditolak) apabila Nilai signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,807 > 0,05 (α=5%); dan (H3 diterima) apabila nilai signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,807 < 0,05 (α=5%). Hal ini artinya bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress. Dengan ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki total aset yang besar tentu memiliki aset tetap yang berjumlah besar pula. Hal tersebut menyebabkan adanya beban penyusutan yang dapat mengurangi laba perusahaan.

H4 : berdasarkan data yang sudah terdapat didalam penelitian tersebut (H4 ditolak) apabila Nilai signifikansi dewan direksi sebesar 0,047 < 0,05 (α=5%); dan (H4 diterima) apabila Nilai signifikansi dewan direksi sebesar 0,047 > 0,05 (α=5%). Hal Ini artinya bahwa dewan direksi berpengaruh positif terhadap financial distress. dengan ini menunjukkan bahwa jumlah anggota dewan direksi harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan. Apabila perusahaan memiliki jumlah dewan direksi yang besar namun tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, maka akan meningkatkan permasalahan dalam hal komunikasi dan kemampuan mereka untuk mengendalikan manajemen dan mengelola perusahaan, serta meningkatkan beban gaji dan upah bagi perusahaan, sehingga inefisiensi tersebut akan memperbesar peluang perusahaan tersebut dalam mengalami financial distress.

H5 : berdasarkan data yang sudah terdapat didalam penelitian tersebut (H5 ditolak) apabila Nilai signifikansi komisaris independen sebesar 0,072 > 0,05 (α=5%); dan (H5 diterima) apabila Nilai signifikansi komisaris independen sebesar 0,072 < 0,05 (α=5%). Hal ini artinya bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap financial distress. dengan ini menunjukan bahwa dapat terjadi karena proporsi komisaris independen yang besar tidak menjamin mekanisme pengawasan yang efektif untuk menghindarkan perusahaan dari kondisi financial distress.

Okta Riani Suningsih mengatakan...

nama : okta riani suningsih
nim :217.01.0117

2. Jenis model regresi apa yang digunakan dalam penelitian ini, jelaskan?
Jawab:
Jenis model Regresi tersebut memiliki Model Regresi logistik Pada dasarnya analisis regresi logistik hal tersebut sama dengan analisis diskriminan. Namun, didalam asumsi multivariate normal distribution tersebut tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik). Maka untuk Variabel berskala nominal yaitu financial distress dianalisis dengan mengkategorikan perusahaan yang mengalami financial distress dan non financial distress. Dengan berdasarkan financial distress tersebut terdapat Nilai 1 yang menunjukkan kondisi financial distress (laba negatif). Dan terdapat Nilai 0 yang menunjukkan kondisi tidak mengalami financial distress (laba positif).

3. Ada berapa variabel dalam penelitian ini jelaskan secara teori ?
Jawab:
Ada dua variabel dalam penelitian tersebut yaitu variabel penelitian likuiditas dan variabel profitabilitas. Dengan ini dalam penelitian likuiditas tersebut, likuiditas diproksikan dengan current ratio, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan memanfaatkan aset lancarnya. Maka dari itu Apabila kewajiban jangka pendek sebuah perusahaan dapat diatasi dengan baik dan tepat waktu, maka dapat memungkinkan perusahaan tersebut terhindar dari financial distress. Dengan ini hal tersebut dapat menunjukkan bahwa likuiditas yang tinggi akan menghindari perusahaan dari indikasi kesulitan keuangan (financial distress). Maka dari itu untuk variabel penelitian profitabilitas tersebut diproksikan dengan return on assets (ROA), yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan dari keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Maka Apabila tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding aktiva sebuah perusahaan tinggi, maka memungkinkan perusahaan tersebut terhindar dari financial distress. Maka dari itu hal tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas yang tinggi akan meminimalisir dengan kemungkinan perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan (financial distress).

Aan saputra mengatakan...

Nama : Aan saputra
Nim : 218.01.0239
Kelas : 4B2 manajemen

Muhammad Amrullah mengatakan...

Nama:Muhammad Amrullah
Nim:218.01.0237
Kelas:4 B2 Manajemen

HERLINA TRIANI mengatakan...

Hadir pak
Nama : herlina triani
Nim : 217.01.0152

Nadia Widi mengatakan...

NAMA : NADIA WIDI
NIM : 217.01.0284

1. Dalam Jurnal Analisis Determinan Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Subsektor Tekstil dan Garmen Periode 2013-2017) terdapat 5 Hipotesis, adapun kelima Hipotesis tersebut yaitu :

H1 : Likuiditas berpengaruh negative terhadap financial distress
Dalam penelitian ini (H1 diterima), hipotesis1 menunjukkan bahwa nilai signifikan likuiditas sebesar 0,029 < 0,05 (α = 5%). Ini berarti bahwa likuiditas berpengaruh negative terhadap financial distress. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan baik. Dengan kata lain, aktiva lancer dapat menjamin hutang lancer yang dimiliki oleh perusahaan.

H2 : Profitabilitas berpengaruh negative terhadap financial distress
Nilai signifikan profitabilitas sebesar 0,933 > 0,05 (α = 5%). Ini berarti bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap financial distress jadi (H2 ditolak). Penelitian ini menunjukkan bahwa apabila laba perusahaan venderung turun namun kewajiban dan biaya-biaya lain masih dapat dipernuhi perusahaan dengan menggunakan dana internal maupun eksternal perusahaan, maka variable ini kurang tepat apabila dijadikan tolak ukur financial distress.

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh negative terhadap financial distress
Dalam penelitian ini (H3 ditolak), nilai signifikan ukuran perusahaan sebesar 0,807 > 0,05 (α = 5%). Ini berarti bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress. Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki total asset yang besar tentu memiliki asset tetap yang berjumlah besar pula. Hal ini menyebabkan adanya beban penyusutan yang dapat mengurangi laba perusahaan.

H4 : Dewan direksi berpengaruh negative terhadap financial distress
Dalam penelitian ini (H4 ditolak) karena nilai signifikansi dewan direksi sebesar 0,047 < 0,05 (α = 5%). Ini berarti bahwa dewan direksi berbengaruh positif terhadap financial distress. Ini menunjukkan bahwa jumlah anggota dewan direksi harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memerhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan. apabila perusahaan memiliki jumlah dewan direksi yang besar namun tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, maka akan meningkatkan pemasalahan dalam hal komunikasi dan kemampuan mereka untuk mengendalikan manajemen dan mengelola perusahaan, serta meningkatkan beban gaji dan upah bagi perusahaan, sehingga inefiensi tersebut akan memperbesar peluang perusahaan tersebut dalam mengalami financial distress.

H5 : Komisaris independen berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan.
Dalam penelitian ini (H5 ditolak), karena nilai signifikansi komisaris independen sebesar 0,072 > 0,05 (α = 5%). Ini berarti bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap financial distress. Hal ini dapat terjadi karena proporsi komisaris independen yang besar tidak menjamin mekanisme pengawasan yang efektif untuk menghindarkan perusahaan dari kondisi financial distress.

Nadia Widi mengatakan...

NAMA : NADIA WIDI
NIM : 217.01.0284

2. Dalam penelitian ini jenis model regresi yang digunakan adalah model regresi logistic, dimana pengujian penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistic yang dibantu dengan software spss versi 25 untuk menguji pengaruh variable independen terhadap variable dependen. Adapun hasil dari regresi logistic pada penelitian ini telah memenuhi uji hosmer and lemeshow dan uji rasio kemungkinan (likelihood ratio test).

3. Secara teori, pengertian variable penelitian variable dapat didefinisikan sebagai suatu objek, sifat, atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel, yaitu
X1 : Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

X2 : Profitabilitas
Teori profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien.

X3 : Ukuran Perusahaan
Dalam ukuran perusahaan terdapat tiga variable yang dapat menentukan ukuran perusahaan yaitu total asset, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Karena variable itu dapat menentukan besarnya suatu perusahaan.

X4 : Dewan Direksi
Dewan direksi adalah sekelompok individu yang dipilih oleh pemegang saham perusahaan untuk mewakili kepentingan perusahaan dan memastikan bahwa manajemen perusahaan bertindak atas nama mereka.

Y : Financial Distress
Kesulitan Keuangan (financial distress) merupakan indikasi awal sebelum terjadinya kebangkrutan perusahaan. Menurut Plat dan Platt (2002) financial distress merupakan tahapan penurunan kondisi keuangan suatu perusahaan sebelum likuidasi ataupun kebangkrutan terjadi.

Leni Anggraini mengatakan...

Leni Anggraini
217.01.0053

1. Beberapa hipotesis dalam kajian ini :
(H1) menunjukkan bahwa nilai signifikansi likuiditas sebesar 0,029 < 0,05 (α=5%). Ini berarti bahwa likuiditasberpengaruh negatif terhadap financial distress(H1 diterima). Penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan baik. Dengan kata lain, aktiva lancar dapat menjamin hutang lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
(H2) Nilai signifikansi profitabilitas sebesar 0,933> 0,05 (α=5%). Ini berarti bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap financial distress (H2 ditolak). Penelitian ini menunjukkan bahwa apabila laba perusahaan cenderung turun namun kewajiban dan biayabiaya lain masih dapat dipenuhi perusahaan dengan menggunakan dana internal maupun eksternal perusahaan, maka variabel ini kurang tepat apabila dijadikan tolak ukur financial distress.
(H3) Nilai signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,807> 0,05 (α=5%). Ini berarti bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress(H3 ditolak). Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki total aset yang besar tentu memiliki aset tetap yang berjumlah besar pula. Hal ini menyebabkan adanya beban penyusutan yang dapat mengurangi laba perusahaan.
(H4) nilai dewan direksi sebesar 0,047< 0,05 (α=5%). Ini berarti bahwa dewan direksiberpengaruh positif terhadap financial distress (H4 ditolak). Ini menunjukkan bahwa jumlah anggota dewan direksi harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan denganNilai signifikansi komisaris independen .
(H5) sebesar 0,072> 0,05 (α=5%). Ini berarti bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap financial distress (H5 ditolak). Hal ini dapat terjadi karena proporsi komisaris independen yang besar tidak menjamin mekanisme pengawasan yang efektif untuk menghindarkan perusahaan dari kondisi financial distress. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Hanafi & Breliastiti (2016)yang menyatakanbahwakomisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap kondisifinancial distress.. tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan.
2. Jenis model regresi yg digunakan dlm penelitian ini : yaitu Regresi logistik karena tidak membutuhkan hubungan linier antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen tidak memerlukan asumsi multivariate normality. Asumsi homokedastisitas tidak diperlukan Variabel bebas tidak perlu diubah ke dalam bentuk metrik (interval atau skala ratio). Dapat menyeleksi hubungan karena menggunakan pendekatan non linier log transformasi untuk memprediksi odds ratio. Odd dalam regresi logistik sering dinyatakan sebagai probabilitas.
Tujuannya untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari regresi logistik pada penelitian ini telah memenuhi uji hosmer and lemeshow test dan uji rasio kemungkinan (likelihood ratio test).
3. Ada beberapa variabel dalam penelitian ini yaitu variabel likuiditas dan profitabilitas variabel likuiditas ini merupakan rasio untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih oleh suatu perusahaan. Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar (Current Ratio), rasio cepat (quick ratio), rasio kas (cash ratio) dan inventory to net working capital
Sedangkan variabel Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan modal yang digunakan dan dinyatakan dalam prosentase. Pada tingkat rentabilitas mencerminkan modal perusahaan dalam menghasilkan laba, ini berarti bahwa tingkat rentabilitas yang tinggi dapat merupakan efisiensi yang tinggi pula.

Ina Rukmawati mengatakan...

Nama :Ina Rukmawati
Nim :217.01.0212



1. Terdapat berapa hipotesis dalam kajian ini, jelaskan secara sederhana masing-masing hipotesis

Jawab:Terdapat 5 hipotesis maka dari itu untuk :
H1 : Berdasarkan data yang sudah terdapat didalam penelitian tersebut (H1 diterima) apabila nilai signifikansi likuiditas sebesar 0,029 < 0,05 (α=5%); dan (H1 ditolak) apabila nilai signifikansi likuiditas sebesar 0,029 > 0,05 (a=5%). Hal ini artinya bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap financial distress. Dengan ini menunjukkan bahwa likuiditas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan baik. Maka hal tersebut, aktiva lancar dapat menjamin hutang lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

H2 : berdasarkan data yang sudah terdapat didalam penelitian tersebut (H2 ditolak) apabila Nilai signifikansi profitabilitas sebesar 0,933 > 0,05 (α=5%); dan (H2 diterima) apabila nilai signifikansi profitabilitas sebesar 0,933 < 0,05 (a=5%). Hal ini artinya bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap financial distress. Dengan ini menunjukkan bahwa profitabilitas laba perusahaan cenderung turun namun kewajiban dan biaya-biaya lain masih dapat dipenuhi perusahaan dengan menggunakan dana internal maupun eksternal perusahaan, maka variabel tersebut kurang tepat apabila dijadikan tolak ukur financial distress.

H3 : berdasarkan data yang sudah terdapat didalam penelitian tersebut (H3 ditolak) apabila Nilai signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,807 > 0,05 (α=5%); dan (H3 diterima) apabila nilai signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,807 < 0,05 (α=5%). Hal ini artinya bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress. Dengan ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki total aset yang besar tentu memiliki aset tetap yang berjumlah besar pula. Hal tersebut menyebabkan adanya beban penyusutan yang dapat mengurangi laba perusahaan. H4 : berdasarkan data yang sudah terdapat didalam penelitian tersebut (H4 ditolak) apabila Nilai signifikansi dewan direksi sebesar 0,047 < 0,05 (α=5%); dan

(H4 diterima) apabila Nilai signifikansi dewan direksi sebesar 0,047 > 0,05 (α=5%). Hal Ini artinya bahwa dewan direksi berpengaruh positif terhadap financial distress. dengan ini menunjukkan bahwa jumlah anggota dewan direksi harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan. Apabila perusahaan memiliki jumlah dewan direksi yang besar namun tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, maka akan meningkatkan permasalahan dalam hal komunikasi dan kemampuan mereka untuk mengendalikan manajemen dan mengelola perusahaan, serta meningkatkan beban gaji dan upah bagi perusahaan, sehingga inefisiensi tersebut akan memperbesar peluang perusahaan tersebut dalam mengalami financial distress.H5 : berdasarkan data yang sudah terdapat didalam penelitian tersebut

(H5 ditolak) apabila Nilai signifikansi komisaris independen sebesar 0,072 > 0,05 (α=5%); dan (H5 diterima) apabila Nilai signifikansi komisaris independen sebesar 0,072 < 0,05 (α=5%). Hal ini artinya bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap financial distress. dengan ini menunjukan bahwa dapat terjadi karena proporsi komisaris independen yang besar tidak menjamin mekanisme pengawasan yang efektif untuk menghindarkan perusahaan dari kondisi financial distress

Ina Rukmawati mengatakan...

Nama :Ina Rukmawati
Nim :217.01.0212



2. Jenis model regresi apa yang digunakan dalam penelitian ini, jelaskan
Jawab

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik.
Regresi logistik adalah sebuah pendekatan untuk membuat model prediksi seperti halnya regresi linear atau yang biasa disebut dengan istilah Ordinary Least Squares (OLS) regression. Perbedaannya adalah pada regresi logistik, peneliti memprediksi variabel terikat yang berskala dikotomi

tif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan data, sehingga dapat memberikan informasi mengenai karakteristik variabel-variabel penelitian. Pada dasarnya analisis regresi logistik sama dengan analisis diskriminan. Namun, asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena
variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non- metrik) (Ghozali, 2006:71). Variabel berskala nominal yaitu financial distress dianalisis dengan mengkategorikan perusahaan yang mengalami financial distress dan non financial distress pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.

Ina Rukmawati mengatakan...

Nama :Ina Rukmawati
Nim :217.01.0212

3. Ada berapa Variabel dalam penelitian ini. jelasakan secara teori
Jawab

Ada dua variabel dalam penelitian tersebut yaitu variabel penelitian likuiditas dan variabel profitabilitas.
Likuiditas Terhadap Financial Distress
Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibanjangka pendeknya dengan
menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi kewajiban – kewajiban lancar (Sujarweni, 2018:110; Harahap, 2015:301). Dalam penelitian ini, likuiditas diproksikan dengan current ratio, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan memanfaatkan aset lancarnya (Sujarweni, 2018:110).Apabila kewajiban jangka pendek sebuah perusahaan dapat diatasi dengan baik dan tepat waktu, maka memungkinkan perusahaan tersebut terhindar dari financial distress. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas yang tinggi akan menghindari perusahaan dari indikasi kesulitan keuangan (financial distress).

HERLINA TRIANI mengatakan...

Nama : Herina Triani
Nim : 217.01.0152
1. Ada 5 hipotesis yaitu :
Pertama : menunjukkan bahwa nilai signifikansi likuiditas sebesar 0,029 < 0,05 (α=5%). Ini berarti bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap financial distress (H1 diterima). Penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan baik. Pada tahun 2015 & 2017 juga menunjukkan nilai negatif
Kedua : 0,933> 0,05 (α=5%). H2 ditolak karena tidak berpengaruh terhdap finanial disetres. Hasil ini bertentngan dengan penlitian padatahun 2014 Goveny dan 2018 Agustina, Restianti
yang menunjukkan hasil bahwa rasio profitabilitas memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap financial distress.
Ketiga : H3 juga ditolak dimana perusahaan yang memiliki total aset yang besar tentu memiliki aset tetap yang berjumlah besar pula. Nilai signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,807> 0,05 (α=5%). Ini juga bertentangan dengan penelitian sebelumnya
Keempat : H3 begitu juga sama ditolak dengan nilai signifikansi dewan direksi sebesar 0,047< 0,05 (α=5%). Memang nenunjukan nilai positif karena Apabila perusahaan memiliki jumlah dewan direksi yang besar namun tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, maka akan meningkatkan permasalahan dalam hal komunikasi dan kemampuan mereka untuk mengendalikan manajemen dan mengelola perusahaan, serta meningkatkan beban gaji dan upah bagi perusahaan, sehingga inefisiensi tersebut akan memperbesar peluang perusahaan tersebut dalam mengalami financial distress. Akn tetapi bertentangan pada penelitian sebelumnya.
Kelima : Nilai signifikansi komisaris independen sebesar 0,072> 0,05 (α=5%). H5 ditolak, hal ini dapat terjadi karena proporsi komisaris independen yang besar tidak menjamin mekanisme pengawasan yang efektif untuk menghindarkan perusahaan dari kondisi financial distress. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Hanafi & Breliastiti (2016)yang menyatakanbahwakomisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap kondisifinancial distress
2. Jenis model regresinya yaitu : regresi legisfik dibantu dengan software Spss versi 25 untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasilnya sudah memenuhi uji hosmer and lemeshow test dan uji rasio kemungkinan (likelihood ratio test).
3. Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yaitu likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, dewan direksi dan finansial disetress . Masing-masing variabel memiliki kemampuannya tersendii seperti likuiditas yang berpengaruh terhadap kewajibannya terhadap perusahaan untuk memenuhi kurun waktu jangka pendeknya, profitabilitas untuk mengukur laba dalam sebuah perusahaan, ukuran perusahaan ada beberapa variabel penentu besarnya sebuah perusahaan yakni: kapitalisasi pasanya, penjualan hingga total aset mereka. Selanjutnya ada dewan direksi pemegang saham sebuah perusahaan untuk mewakili kepentingan dari perusahaan yang dipegangnya, terakhir ada finansial disetress indikasi awal sebelum terjadinya kebangkrutan perusahaan, perusahaan pasti ada masanya mngalami kbangkrutan sehingga mereka mengalami penurunan pada keuangan serta bisa menyebabkan buruknya nama perusahaan tersebut.

Hasanah murniati mengatakan...

NAMA :Hasanah murniati
NIM : 217.01.0153

1. Dalam Jurnal ini ada 5 Hipotesis, antara lain :

Pertama : H1 = Dalam penelitian ini (H1 diterima), hipotesis1 menunjukkan bahwa nilai signifikan likuiditas sebesar 0,029 < 0,05 (α = 5%). Ini berarti bahwa likuiditas berpengaruh negative terhadap financial distress. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan baik. Dengan kata lain, aktiva lancer dapat menjamin hutang lancer yang dimiliki oleh perusahaan.
Kedua : H2 = Nilai signifikan profitabilitas sebesar 0,933 > 0,05 (α = 5%). Ini berarti bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap financial distress jadi (H2 ditolak). Penelitian ini menunjukkan bahwa apabila laba perusahaan venderung turun namun kewajiban dan biaya-biaya lain masih dapat dipernuhi perusahaan dengan menggunakan dana internal maupun eksternal perusahaan, maka variable ini kurang tepat apabila dijadikan tolak ukur financial distress.
Ketiga : H3 =Nilai signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0,807> 0,05 (α=5%). Ini berarti bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress(H3 ditolak). Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki total aset yang besar tentu memiliki aset tetap yang berjumlah besar pula. Hal ini menyebabkan adanya beban penyusutan yang dapat mengurangi laba perusahaan.
Keempat : H4 =nilai dewan direksi sebesar 0,047< 0,05 (α=5%). Ini berarti bahwa dewan direksiberpengaruh positif terhadap financial distress (H4 ditolak). Ini menunjukkan bahwa jumlah anggota dewan direksi harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan denganNilai signifikansi komisaris independen .
Kelima :H5 = sebesar 0,072> 0,05 (α=5%). Ini berarti bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap financial distress (H5 ditolak). Hal ini dapat terjadi karena proporsi komisaris independen yang besar tidak menjamin mekanisme pengawasan yang efektif untuk menghindarkan perusahaan dari kondisi financial distress. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Hanafi & Breliastiti (2016)yang menyatakanbahwakomisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap kondisifinancial distress.. tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan.

Hasanah murniati mengatakan...

2. Jenis model regresinya yaitu : regresi legisfik dibantu dengan software Spss versi 25 untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasilnya sudah memenuhi uji hosmer and lemeshow test dan uji rasio kemungkinan (likelihood ratio test).
3. Dalam penelitian ini terdapat 5 variabel yaitu likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, dewan direksi dan finansial disetress . Masing-masing variabel memiliki kemampuannya tersendii seperti likuiditas yang berpengaruh terhadap kewajibannya terhadap perusahaan untuk memenuhi kurun waktu jangka pendeknya, profitabilitas untuk mengukur laba dalam sebuah perusahaan, ukuran perusahaan ada beberapa variabel penentu besarnya sebuah perusahaan yakni: kapitalisasi pasanya, penjualan hingga total aset mereka. Selanjutnya ada dewan direksi pemegang saham sebuah perusahaan untuk mewakili kepentingan dari perusahaan yang dipegangnya, terakhir ada finansial disetress indikasi awal sebelum terjadinya kebangkrutan perusahaan, perusahaan pasti ada masanya mngalami kbangkrutan sehingga mereka mengalami penurunan pada keuangan serta bisa menyebabkan buruknya nama perusahaan tersebut.

Yaudah mengatakan...

ada 9 permainan poker menarik di AJOQQ :D
ayo segera bergabung dan dapatkan bonusnya :D
WA : +855969190856

HOT NEWS: TOLONG ISI SURVEY INI

OPEN SURVEY, please give your response

If you are a low level manager in the credit department, both in Cooperatives, Insurance, and Leasing. please take your time to fill out th...

POSTINGAN POPULER