PERTEMUAN DARING MK MANAJEMEN KEUANGAN KELAS 4B2 SORE, KAMIS 11 JUNI 2020

Carilah referensi dengan tema: EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value Addedbased on emperical literature buatlah resumenya minimal 200 kata di kolom komentar

NB:
1. KONFIRMASI KEHADIRAN DAHULU (PALING LAMA JAM 6 SORE)
2. WAKTU TASK, 2 HARI KERJA
3. RESUME TIDAK BOLEH SAMA, ATAU COPAS JAWABAN TEMAN, CARILAH SENDIRI (PENTING)

45 komentar:

Wulandari Angita mengatakan...

Nama:Wulandari Angita
Nim:218.01.0188

Ovyarnisuryadi mengatakan...

Nama : Ovy arni suryadi
Nim. : 218010129

Putri Juniarti mengatakan...

Nama : putri Juniarti
Nim : 218.01.0150

Yunice monica sari mengatakan...

Nama :Yunice Monica sari
Nim :218.01.0191

CONTOH PROPOSAL HARI KEMERDEKAAN mengatakan...

Nama : yogi Dalpian
Nim : 218010168

ELA APRIANTI mengatakan...

Nama : Ela aprianti
Nim : 216.01.0140

Ovyarnisuryadi mengatakan...

Nama : Ovy arni suryadi
Nim : 218010192

Jawab:Perusahaan harus menunjukkan kinerja keuangan yang baik untuk menarik investor dengan kinerja keuangan berdasarkan nilai tambah dan nilai pasar. Tujuan penelitian ini di PT SA terbatas adalah: (1) Untuk menganalisis kinerja keuangan dengan metode Economic Value Added (EVA), (2) Untuk menganalisis kinerja keuangan dengan metode Market Value Added (MVA). Hasil penelitian menunjukkan perusahaan tidak mampu menambah nilai ekonomi perusahaan, yang dibuktikan dengan EVA pada tahun 2008 lebih tinggi dari tahun 2009. Disimpulkan bahwa perusahaan tidak mampu membayar kewajiban kepada investor seperti yang diharapkan. Namun, hasil yang berbeda ditunjukkan oleh MVA, yang menunjukkan perusahaan berhasil mengelola kepercayaan investor atas modal yang diberikan dengan meningkatkan nilai modal yang diinvestasikan. MVA menunjukkan hasil pada tahun 2008, nilai MVA adalah positif, dan pada tahun 2009, MVA perusahaan mencapai peningkatan yang signifikan dalam jumlah 379,42% dari tahun sebelumnya. Harga saham terus meningkat membuat nilai-nilai MVA terus meningkat.

Unknown mengatakan...

Nama: Dinastia Risti
Nim: 218.01.0184

elldy okta sandy mengatakan...

nama : elldy okta sandy
nim : 218.01.0190

elldy okta sandy mengatakan...

nama : mipta choiri
nim : 218.01.0202

Unknown mengatakan...

Nama :Rafi arando
nim :218010204

Septi cyntya mengatakan...

Nama : Septi cyntya
Nim : 218.010145
Kelas : 4b2 manajemen sore

EVA (Economic Value Added) adalah pengukuran kinerja yang didasari nilai pemegang
saham yang dihasilkan, baik itu bertambah maupun berkurang. EVA menyajikan suatu
ukuran yang baik mengenai sampai sejauh mana perusahaan telah memberikan tambah
pada nilai pemegang saham
EVA memberikan ukuran penciptakan nilai dari suatu investasi. Apabila EVA
bernilai positif (lebih dari nol), maka perusahaan berhasil meciptakan nilai tambah
secara ekonomis, namun jika EVA bernilai negatif (kurang dari nol),berarti kinerja
perusahaan tidak menciptakan nilai tambah dan gagal memenuhi keinginan para
investor nya.
Penelitian yang dilakukan oleh Ediningsih & Nilmawati (2010) menemukan
bahwa EVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil ini
menunjukkan bahwa penting bagi perusahaan untuk menghasilkan nilai EVA positif
karena dapat mempengaruhi harga sahamnya. Semakin tinggi harga saham, maka
semakin sejahtera para pemegang sahamnya.
Economic Value Added (EVA) dalam penggunaan sebagai alat pengukuran
memiliki fungsi untuk mempertimbangkan kemampuan manajer perusahaan dalam
menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, sehingga para pemegang saham
sangat membutuhkan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan sebagai
pertimbangan pemegang saham untuk berinvestasi

MVA adalah seilisih antara nilai pasar dengan modal yang diinvestasikan. Nilai
pasar merupakan harga pasar saham yang dikalikan dengan jumlah saham yang beredar.
Young & O’Byrne (2001) menyatakan bahwa: “Investor menyerahan modal ke dalam
perusahaan dengan harapana manajer akan menginvestasikannya dengan produktif.
Nilai pasar mencerminkan keputusan pasar mengenai bagaimana manajer yang sukses
telah menginvesatsikan modal yang sudah dipercayakan kepadanya, dalam
mengubahnya menjadi lebih besar. Semakin besar MVA, semakin baik. MVA negative
berarti nilai dari investasi yang dijalankan manajemen kurang dari modal yang
diserahkan kepada perusahaan oleh pasar modal. Berarti kekayaan telah dimusnahkan.”
Anshori (2012) menyatakan bahwa MVA merupakan pendekatan yang paling
objektif. Perusahaan yang agresif berinvesatsi cendeung memiliki EVA negatif karena
investasinya tersebut belum membuahkan hasil, tetapi bukan berarti perusahaan tersebut
jelek. Justru bila para pemegang saham menilai investasi tersebut dapat membuat
perusahaan semakin bagus dimasa yang akan datang, mereka akan menghargai saham
perusahaan tersebut lebih tinggi, sehingga nilai perusahaan maupun MVA-nya lebih
tinggi.
MVA dari sebuah perusahaan merupakan hasil dari selisih nilai pasar
perusahaan dikurangi oleh komponen biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk
modal investasinya. Nilai pasar perusahaan ditandai dengan perolehan besarnya nilai
perusahaan yang dihargai pada pasar saham, yang merupakan pengali antara harga
saham dan jumlah saham yang tersedia. Berdasarkan formula perhitungan MVA,
kekayaan dan kesejahteraan pemilik akan bertambah jika MVA bertambah

Unknown mengatakan...

Nama:Nadia Permaisuri
Nim: 218.01.0186

Rahmad wahyudi mengatakan...

Nama : Rahmad wahyudi
Nim : 218.01.0242

Unknown mengatakan...

Nama:Rianza kurnia robbi
Nim :218 01 0238

Unknown mengatakan...

Nama:Egi dia safitri
Nim :218 01 0209

Unknown mengatakan...

Rianza kurnia robbi
218 01 0238

EVA (Economic Value Added) merupakan sebuah gagasan keuntungan ekonomis yang dinyatakan dalam informasi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan seperti biaya operasional dan modal kerja perusahaan.
Dengan kata lain, EVA (Economic Value Added) dapat dijadikan sebagai alternative cara yang tepat untuk menilai kinerja yang ada di perusahaan.
Penerapan dari EVA (Economic Value Added) ini sendiri sebenarnya diadopsi dari manajemen perusahaan yang dipercaya bisa meningkatkan keuangan yang ada di perusahaan.
Tujuan dari penerapan EVA (Economic Value Added) ini adalah untuk membantu tenaga keuangan perusahaan untuk memahami tujuan keuangan di perusahaan sehingga informasi tersebut bisa diupayakan dapat meningkatkan tujuan perusahaan untuk mencukupi keuntungan yang ingin diperoleh oleh perusahaan.
Namun, informasi yang tertera dalam EVA (Economic Value Added) perusahaan ini tidak dapat dijadikan patokan dalam membandingkan nilai keuangan yang ada di perusahaan industri serupa dan juga tidak dijadikan bahan intropeksi atas keuangan yang ada di perusahaan setiap tahunnya.
Beberapa perusahaan besar di Indonesia banyak diupayakan untuk bisa melihat nilai tambah ekonomis (NITAMI) yang biasa disebut dengan EVA (Economic Value Added) oleh kebanyakan perusahaan internasional.
Economic Value Added ini diukur dengan melihat keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan setelah nilai keuangan perusahaan ini dikurangi oleh pajak, dan biaya modal kerja perusahaan sehingga besaran keuangan ini dapat digunakan untuk menilai kinerja yang dilakukan oleh perusahaan secara adil pada para pemegang saham dan kreditur perusahaan.

market Value Added (MVA) adalah Perbedaan antara nilai pasar dari perusahaan (hutang dan ekuitas) dengan total investasi modal kedalam perusahaan, nilai pasar dari perusahaan adalah “enterprise value” dari perusahaan yang bersangkutan dimana merupakan hasil jumlah seluruh nilai pasar yang diklaim oleh pihak lain terhadap perusahaan pada suatu waktu tertentu, total investasi modal adalah seluruh investasi yang dikeluarkan semua pihak kepada perusahaan pada suatu waktu tertentu.

Unknown mengatakan...

Nama Egi dia safitri
Nim 218 01 0238

Economic Value Added adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal.perbedaan antara laba operasi setelah pajak dengan biaya modalnya. EVA merupakan suatu estimasi laba estimasi laba ekonomis yang benar atas suatu bisnis selama tahun tertentu.
EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu manajer yang menitikberatkan pada EVA dapat diartikan telah beroperasi pada cara-cara yang konsisten untukm memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.
Perhitungan Economic Value Added (EVA) yang diharapkan dapat mendukung penyajian laporan keuangan sehingga akan mempermudah para pemekai laporan keuangan diantaranya para investor, kreditur, karyawan, pelanggan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur EVA, tergantung dari struktur modal dari perusahaan. Apabila dalam struktur modalnya perusahaan hanya menggunakan modal sendiri.

Pendekatan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahan yang didasarkan pada nilai pasar. Perhitungan terhadap nilai pasar tersebut dikenal dengan istilah Market Value Added (MVA). Market Value Added (MVA) sebagai alat ukur kinerja keuangan dan pasar untuk mengatasi kelemahan metode akuntansi tradisional (rasio keuangan) sebelumnya.Steward and CO juga telah mengemvbangan konsep yang disebut dengan Market Value Added (MVA). MVA adalah selisih antara nilai pasar saham dan utang perusahaan dan jumlah modal yang ditempatkan di perusahaan oleh kreditur dan pemegang saham.MVA adalah market value (total nilai pasar) semua saham dan hutang perusahaan, yang berarti berapa jumlah yang diperoleh investor jika semua investasinya berupa saham dan obligasi dijual ke pasar finansial dikurangi total modal yang diinvestasikan (berupa ekuitas, laba ditahan, hutang lewat pasar modal dan hutang terhadap bank). Jika MVA positif berarti manajer berhasil menciptakan nilai tambah bagi perusahaan sebaliknya jika MVA negatif maka manajer gagal menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.

Rahmad wahyudi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Rahmad wahyudi mengatakan...

Nama : Rahmad wahyudi
Nim : 218.01.0242

EVA: Apa? Nilai tambah ekonomis (EVA), yang dikembangkan oleh Stern Stewart & Company, adalah perbedaan antara pengembalian modal setelah pajak perusahaan dan biaya modalnya. Stewart (1991) mendefinisikan EVA sebagai residual return itu mengurangi biaya modal yang diinvestasikan dari laba operasi bersih setelah pajak. EVA sama dengan buku ekonomi nilai modal pada awal tahun dan perbedaan antara pengembalian modal dan biaya modal. Konsep EVA membantu dalam memahami proses penciptaan nilai. Menggunakan EVA, orang dapat mengambil tindakan berikut untuk meningkatkan nilai yang dibuat (Damodaran 2000):
• Meningkatkan pendapatan operasional dari aset yang ada dengan mengurangi biaya atau meningkatkan penjualan.
• Mengurangi biaya modal dengan mengubah bauran pembiayaan.
• Mengurangi jumlah modal yang diikat dalam proyek yang ada, tanpa memengaruhi pendapatan operasional secara signifikan, dengan mengurangi investasi modal kerja dan menjual aset yang tidak digunakan.
MVA: Apa? Stewart (1991) mendefinisikan MVA sebagai ekses dari nilai pasar modal (baik hutang dan ekuitas) di atas buku nilai modal. Jika MVA positif, perusahaan telah menciptakan kekayaan bagi para pemegang sahamnya. Berdasarkan Stern dan Shiely (2001), untuk menentukan nilai pasar, ekuitas diambil pada harga pasar pada tanggal tersebut perhitungan dibuat, dan hutang pada nilai buku. Total investasi dalam perusahaan sejak hari pertama adalah saat itu dihitung sebagai hutang berbunga dan ekuitas, termasuk laba ditahan. Nilai pasar saat ini dibandingkan dengan total investasi. Jika jumlah yang pertama lebih besar dari yang sebelumnya, perusahaan telah menciptakan kekayaan. Sementara EVA adalah ukuran berbasis akuntansi untuk kinerja perusahaan satu tahun, MVA adalah pasar nomor yang dihasilkan. MVA adalah ukuran kumulatif dari nilai yang dibuat oleh manajemen lebih dari modal diinvestasikan. Stern dan Shiely (2001) juga mengklaim bahwa ada korelasi kuat antara perubahan EVA dan perubahan MVA.

Unknown mengatakan...

Nama:Nadia Permaisuri
Nim: 218.01.0186

Jawab:
Pengertian Economic Value Added (EVA). Pendekatan yang lebih baru dalam penilaian saham adalah dengan menghitung Economic Value Added (EVA) suatu perusahaan. EVA merupakan salah satu ukuran kinerja operasional yang dikembangkan pertama kali oleh G. Bennet Stewart Dan Joel M. Stren yaitu seoarang analis keuangan dari perusahaan Sten Stewart Dan Co pada tahun 1993.

Di Indonesia metode tersebut dikenal dengan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi). EVA/NITAMI adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal (Tunggal,2001).
Dapat Disimpulkan bahwa Economic Value Added (EVA) merupakan keuntungan operasional setelah pajak, dikurangi biaya modal yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil harapan-harapan para pemegang saham dan kreditur.

Tujuan dan Perhitungan Economic Value Added (EVA)
EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu manajer yang menitikberatkan pada EVA dapat diartikan telah beroperasi pada cara-cara yang konsisten untukm memaksimalkan kemakmuran pemegang saham..
Perhitungan Economic Value Added (EVA) yang diharapkan dapat mendukung penyajian laporan keuangan sehingga akan mempermudah para pemekai laporan keuangan diantaranya para investor, kreditur, karyawan, pelanggan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur EVA, tergantung dari struktur modal dari perusahaan. Apabila dalam struktur modalnya perusahaan hanya menggunakan modal sendiri.
Penentuan EVA
Langkah-langkah untuk menentukan EVA (Mikke Rousana,1997:19) adalah sbb:
1. Menghitung cost of debt
2. Menghitung cost of common stock
3. Menghitung struktur permodalan dari neraca
4. Menghitung NOPAT
5. Menghitung tingkat pengembalian (r)
6. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang
7. Menghitung EVA

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan ukuran EVA menurut Widayanto (1994:223) adalah sebagai berikut :
I. Menghitung atau menaksir biaya modul utang (cost of debt)
Biaya utang (cost of debt) merupakan rate yang harus dibayar oleh perusahaan di
dalam pasar sekarang untuk mendapatkan utang jangka panjang yang baru. Yang dimaksudkan disini adalah utang obligasi. Perhitungannya dapat dilakukan dengan
menghitung biaya utang sebelum pajak, dimana besarnya biaya modal adalah sama dengan tingkat couponya, yaitu tingkat bunga yang dibayarkan untuk tiap lembar obligasi. Perhitungan yang lain adalah dengan cara menghitung biaya utang setelah pajak, dengan mengalikan suku bunga utang (1-t), dimana t adalah tarif pajak perusahaan yang bersangkutan.
2. Menaksir biaya modal saham (cost of equity)
Perhitungan biaya modal (cost of equity) dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan, antara lain CAPM yang melihat cost of equity sebagai penjumlahan dari tingkat bunga tanpa resiko dan selisih tingkat pengembalian yang diharapkan dari portofolio pasar dengan tingkat bungan tanpa resiko dikalikan dengan resiko yang sistematis perusahaan (nilai beta perusahaan). Pendekatan deviden yang melihat cost
of equity sebagai nilai deviden per harga saham ditambah dengan prosentase pertumbuhan dari deviden tersebut atau dengan pendekatan price earning yang melihat cost of equity sebagai nilai dari laga per saham dibagi dengan harga saham sekarang.

Muhammad Amrullah mengatakan...

Nama:Muhammad Amrullah
Nim:218.01.0237

Nova Noviyanti mengatakan...

Nama : Nova Novi Yanti
Nim : 218.01.0210

Boyca Frassakti mengatakan...

Nama : Boyca Frasakti
Nim : 218.01.0205

Unknown mengatakan...

Nama:ricco saputra
Nim:218.01.0173
jawaban.
Kegiatan berinvestasi terhadap saham selalu membutuhkan dana sebagai biaya modal dan resiko saham
yang akan diperoleh perusahaan pasti berbeda-beda. Sesuai dengan prinsip investasi, semakin tinggi tingkat
resiko investasi maka semakin tinggi pula return saham yang diinginkan oleh investor. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh dari Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan Return on
Investment (ROI) terhadap harga saham pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009-2012. Jenis penelitian yang dilakukan adalah explanatory research dengan pendekatan
kuantitatif melalui metode analisis inferensial, analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda, dan pengujian
hipotesis. Hasil penelitian secara simultan (uji F) dan secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa EVA, MVA, dan ROI
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dari ketiga variabel bebas EVA, MVA, dan ROI yang paling dominan
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham adalah ROI. Adanya pengaruh EVA, MVA dan ROI terhadap
harga saham, perusahaan mampu meningkatkan kinerja untuk pengambilan keputusan investasi khususnya yang
berkaitan dengan peningkatan profitabilitas dan kesejahteraan para investor.

ELA APRIANTI mengatakan...

Nama : Ela aprianti
Nim : 216.01.0140

Resume tentang EVA (Economic Value Added)
Dan dan MVA (Market Value Added).

EVA (Economic Value Added) ini diukur dengan melihat keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan setelah nilai keuangan perusahaan ini dikurangi oleh pajak, dan biaya modal kerja perusahaan sehingga besaran keuangan ini dapat digunakan untuk menilai kinerja yang dilakukan ioleh perusahaan secara adil pada para pemegang saham dan kreditur perusahaan.
Tujuan dari penerapan EVA (Economic Value Added) ini adalah untuk membantu tenaga keuangan perusahaan untuk memahami tujuan keuangan di perusahaan sehingga informasi tersebut bisa diupayakan dapat meningkatkan tujuan perusahaan untuk mencukupi keuntungan yang ingin diperoleh oleh perusahaan. Penerapan dari EVA (Economic Value Added) ini sendiri sebenarnya diadopsi dari manajemen perusahaan yang dipercaya bisa meningkatkan keuangan yang ada di perusahaan. Dengan kata lain, EVA (Economic Value Added) dapat dijadikan sebagai alternative cara yang tepat untuk menilai kinerja yang ada di perusahaan.
Sedangkan Market Value Added (MVA) sebagai alat ukur kinerja keuangan dan pasar untuk mengatasi kelemahan metode akuntansi tradisional (rasio keuangan) sebelumnya.

MVA adalah market value (total nilai pasar) semua saham dan hutang perusahaan, yang berarti berapa jumlah yang diperoleh investor jika semua investasinya berupa saham dan obligasi dijual ke pasar finansial dikurangi total modal yang diinvestasikan (berupa ekuitas, laba ditahan, hutang lewat pasar modal dan hutang terhadap bank).
Untuk mengukur nilai yang didapat oleh perusahaan, maka perlu dilakukan pengukuran kinerja keuangan dengan metode Economic Value Added (EVA) yang relevan dalam mengukur kinerja yang berdasarkan pada nilai (value). Karena metode Economic Value Added (EVA) adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen.

Dheorimbano mengatakan...

Nama : Tania Febria
Nim : 218010169

Ikraromadon mengatakan...

Nama:ikra romadon
Nim.:218010274

Arif mengatakan...

Nama :Arif alfa reza
Nim :218010198

Unknown mengatakan...

Nama : Yamidah
Nim. :218.01.0256

Bagus Santoso mengatakan...

Nama : Bagus Santoso.
NIM : 218010159
Economic Value Added (EVA) atau nilai tambah ekonomis pertama kali diperkenalkan oleh Stern Steward Management Service. Perusahaan konsultan ini menganggap bahwa metode ini sangat cocok untuk menilai kinerja perusahaan. Metode ini dapat menyajikan suatu ukuran kinerja dengan mempertimbangkan harapan kreditor dan pemegang saham.

Konsep EVA adalah mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi laba operasi setelah pajak dengan beban biaya modal (cost of capital), dimana beban biaya modal mencerminkan tingkat resiko perusahaan. EVA merupakan indikator adanya penciptaan nilai dari suatu investasi. Kinerja perusahaan baik jika EVA bernilai positif. Sebaliknya, kinerja perusahaan tidak baik akan tampak dengan EVA bernilai negatif. Seperti yang diungkapkan Singgih (2008), Kondisi EVA yang positif mencerminkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada tingkat biaya modal. EVA yang positif menunjukkan kemampuan manajemen dalam menciptakan peningkatan nilai kekayaan perusahaan /pemilik modal, dan sebaliknya, EVA negatif menyiratkan adanya penurunan nilai kekayaan.

Secara teoritis dikatakan bahwa EVA berhubungan secara langsung pada nilai pasar intrinsik perusahaan. Nilai EVA mempengaruhi nilai MVA. Seperti yang diungkapkan JH de Wet dan JH Hall (2004), EVA is an internal measure of performance that drives MVA. Ruky (1997) mengungkapkan, EVA secara teoritis dan empiris terbukti memiliki korelasi yang erat dengan setiap perubahan dan penciptaan nilai MVA pada pasar modal (di AS dan beberapa negara lain yang telah diteliti oleh Stern Stewart). Jika nilai EVA diproyeksikan dan di discount ke dalam present value maka hasilnya adalah MVA, karena MVA adalah ukuran kumulatif kinerja perusahaan yang memperlihatkan penilaian pasar modal pada suatu waktu tertentu dari nilai EVA di masa mendatang atau absolut antara nilai pasar saham perusahaan dengan modal yang diinvestasikan. Jadi, total proyeksi EVA suatu perusahaan akan mengindikasikan nilai MVA.

MVA merupakan perbedaan antara nilai modal yang ditanamkan di perusahaan sepanjang waktu dari investasi modal, pinjaman, laba ditahan, dan uang yang bisa diambil sekarang atau sama dengan selisih antara nilai buku dengan nilai pasar perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh Ruky (1997), “Selisih antara nilai perusahaan (nilai pasar kapital) dengan nilai buku kapital disebut dengan Market Value Added (MVA). Karena dalam nilai perusahaan dan milik kapital terdapat komponen hutang yang sama maka MVA juga adalah selisih antara nilai pasar ekuitas (market value of equity) atau total kapitalisasi saham di pasar modal dan nilai buku ekuitas”. MVA saat kini dianggap menjadi panduan terbaik untuk menilai manajemen perusahaan publik apakah bagus atau tidak karena MVA menjawab persoalan penting yang dibutuhkan investor atau kemampuan manajemen perusahaan publik untuk menambah kekayaan mereka. Peningkatan nilai MVA akan terjadi apabila modal perusahaan adalah faktor yang paling relevan dalam pembentukan nilai perusahaan.

Unknown mengatakan...

Nama:Thesa kurnia
Nim :218010162

Nova Noviyanti mengatakan...

Nama :Nova Novi Yanti
Nim : 218.01.0210


EVA merupakan indikator tentang
adanya penciptaan nilai dari suatu investasi.
Jika EVA lebih besar dari nol berarti ada
nilai tambah ekonomi terhadap perusahaan
selama operasionalnya. Apabila EVA kurang
dari nol maka kinerja operasional perusahaan
gagal memenuhi harapan para investornya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Stewart & Co, EVA secara teoritis dan empiris
terbukti memiliki korelasi yang erat dengan
setiap perubahan dan penciptaan nilai
perusahaan di pasar modal.

Pengertian MVA
Tujuan utama sebagian besar
perusahaan adalah memaksimalkan
kekayaan pemegang saham.Secara sederhana konsep MVA
mengacu pada nilai total yang pasar berikan
pada semua saham dan obligasi perusahaan
dikurangi biaya modal yang diinvestasikan.

- Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis
Menurut penelitian ini mampu membuktikan adanya
pengaruh simultan dari EVA dan MVA
terhadap harga saham. EVA dan MVA sebagai
ukuran kinerja keuangan yang walaupun relatif
masih baru secara teoritis diakui
keunggulannya sehingga penggunaannya
secara bersama-sama dengan analisis rasio
keuangan dapat saling mendukung. Analisis
rasio (ROI) sebagai ukuran kinerja keuangan
tetap berguna bagi industri sebagai dasar
pertimbangan menanamkan modal dalam suatu
perusahaan.
Adanya pengaruh serentak EVA, MVA dan
ROI tehadap harga saham diharapkan
perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya
khususnya yang berkaitan dengan peningkatan
profitabilitas dan kesejahteraan para investor.

Ternyata terdapat pengaruh bersama-sama/simultan dan
signifikan antara variabel-variabel Economic
Value Added (EVA), Market Value Added
(MVA), dan Return on Investment (ROI)
terhadap harga saham pada perusahaan
Property dan Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dibuktikan
dengan output SPSS pada uji F yang
menunjukkan nilai probabilitas (Sig. F) lebih
kecil dari α (0,001 < 0,05).
Dan secara parsial menunjukkan Economic Value
Added (EVA), Market Value Added (MVA),
dan Return on Investment (ROI) berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut
berdasarkan output SPSS pada uji t terhadap
variabel EVA, MVA, dan ROI secara berturut￾turut menunjukkan nilai probabilitas (Sig. t)
y k c α y (0,018 < 0,05),
(0,046 < 0,05), dan (0,012 < 0,05).

hero Alkahfi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
hero Alkahfi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
hero Alkahfi mengatakan...

NAMA : Kevin Hero Alkahfi
NIM : 218.01.0166

Economic Value Added yang disingkat EVA, atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia disebut dengan Nilai Tambah Ekonomis. EVA atau Nilai Tambah Ekonomi adalah keuntungan ekonomi dari perusahaan dalam periode tertentu. EVA mengukur kinerja keuangan perusahaan berdasarkan pada kekayaan residual yang dihitung dengan mengurangi biaya modal dari laba operasi, dan akan disesuaikan dengan pajak. Dengan kata lain EVA adalah sebuah pengukuran akan laba bersih suatu perusahaan yang akan dikurangi dengan biaya modal dalam upaya meningkatkan modal kerja perusahaan. EVA dapat dihitung melalui Rumus berikut : Formula EVA/Nilai Tambah Ekonomi = Laba Operasional Bersih Setelah Pajak – (Modal Diiventasikan x WACC)

Market Value Added yang disingkat MVA, atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia disebut dengan Nilai Tambah Pasar. MVA atau Nilai Tambah Pasar adalah jumlah kekayaan yang mampu diciptakan oleh perusahaan untuk para pemangku kepentingan(pemegang saham) di perusahaan tersebut sejak awal. Hal ini dapat disamakan dengan jumlah nilai pasar saham perusahaan yang melibihi total modal yang diiventasikan kedalam suatu perusahaan (termasuk modal yang ditahan dalam bentuk pendapatan yang tidak terdistribusi). Kemakmuran bagi pemegang saham dapat ditingkatkan dengan memaksimumkan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan jumlah modal ekuitas yang dipasok oleh para Investor kepada perusahaan. Nilai Tambah Pasar dapat dihitung melalui sebuah Rumus, yaitu Nilai Tambah Pasar = Nilai Pasar Saham – Ekuitas pemegang saham, = (saham beredar x harga saham) – ekuitas.

Wulandari Angita mengatakan...

Nama:Wulandari Angita
Nim :218.01.0188


Economic Value Added (EVA)
- Pengertian EVA
Menurut Moeljadi (2006:75),
pengertian Economic Value Added (EVA) adalah nilai tambah kepada pemegang saham oleh manajemen selama satu tahun tertentu. EVA yang positif menunjukkan penciptaan nilai, sedangkan EVA yang negatif menunjukkan penghancuran nilai.
- Penghitungan EVA
Menurut Guinan (2009:107) EVA
dirumuskan sebagai berikut:
Kriteria EVA yang dipergunakan,
yaitu pandangan tentang Economic Value Added dari sudut investor pemilik modal atau pemilik perusahaan:
a. Jika EVA > 0, maka telah terjadi
penambahan nilai ekonomi ke dalam perusahaan, sehingga perusahaan telah mampu memenuhi harapan penyandang dana.
b. Jika EVA < 0, menunjukkan tidak
terjadinya proses nilai tambah pada perusahaan, karena laba yang tersedia tidak dapat memenuhi harapan para penyandang dana.

Ternyata Pada hipotesis 2, hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa EVA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Tetapi dari hasil pengujian regresi EVA memiliki nilai negatif hal ini dipengaruhi dari berbagai faktor.
Secara teoritis walaupun konsep EVA lebih memiliki lebih banyak keunggulan, investor pada pasar modal Indonesia ternyata kurang memperhatikan konsep EVA tersebut dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan investasi.

- MVA merupakan suatu metode
yang mengukur kemampuan perusahaan untuk meningkatkan dana para pemegang saham. MVA ini mempunyai tekanan yang sama dengan EVA yaitu pada kesejahteraan para pemegang saham perusahaan, tetapi difokuskan pada pengukuran pengaruh tindakan manajerial sejak pendirian perusahaan .
MVA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham.Dalam suatu perusahaan, MVA bernilai positif atau menunjukkan perkiraan pasar modal tentang besarnya proyek-proyek investasi perusahaan, baik yang telah maupun yang akan terjadi di masa datang.
Jika MVA menunjukkan hasil kumulatif kinerja
perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai
investasi yang dilakukan maupun yang akan
dilakukan. Investor perlu memahami kinerja
perusahaan yang mampu menciptakan nilai
tambah bagi investasinya.

Unknown mengatakan...

Nama: Dinastia Risti
Nim: 218010184


EVA merupakan ukuran kinerja keuangan yang lebih mampu menangkap laba ekonomis perusahaan yang sebenarnya dibandingkan dengan ukuran – ukuran
lain. Konsep EVA memperhitungkan modal saham, sehingga memberikan pertimbangan yang adil bagi para penyandang dana perusahaan. EVA sebagai indikator dari keberhasilan manajemen dalam memilih dan mengelola sumber-sumber dana yang ada di perusahaan tentunya juga akan berpengaruh positif terhadap return pemegang saham. EVA juga merupakan ukuran kinerja yang secara langsung berhubungan dengan kekayaan pemegang saham dari waktu ke waktu.

Menurut Fountaine, Jordan, dan Phillips (2008) MVA merupakan perbedaan antara nilai perusahaan dan modal yang dikontribusikan (capital contributed) dalam bentuk saham dan obligasi. Sedangkan menurut Warsono (2003) dalam Sonia, Zahroh dan Azizah (2014) MVA merupakan perbedaan antara nilai pasar ekuitas perusahaan dengan jumlah modal ekuitas yang telah diinvestasikan investor.
MVA lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi kinerja top manajemen. Dengan demikian, peningkatan MVA merupakan keberhasilan perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan alokasi sumber-sumber yang tepat. Dapat dikatakan bahwa MVA merupakan ukuran kinerja eksternal perusahaan.

Apabila nilai EVA dan MVA suatu perusahaan positif, maka ada nilai tambah bagi perusahaan yang umumnya direspon oleh meningkatnya harga saham perusahaan sehingga tingkat pengembalian saham (return saham) akan mengalami peningkatan atau dengan kata lain perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi investor. Sebaliknya, jika EVA dan MVA negatif, berarti perusahaan mengalami penurunan kinerja yang biasanya akan direspon dengan penurunan harga saham perusahaan dan tingkat pengembalian saham (return saham) akan mengalami penurunan. Return pemegang saham akan menyangkut dengan prestasi perusahaan di masa depan, karena harga saham (dan juga deviden) yang diharapkan oleh pemodal merupakan nilai intrinsik yang menunjukkan prestasi dan risiko saham tersebut dimasa yang akan datang.

CONTOH PROPOSAL HARI KEMERDEKAAN mengatakan...

Nama : yogi dalpian
Nim : 218010168

Kurs mata uang suatu negara seringkali mengalami pergolakan. Dengan pengelolaan tingkat penggunaan suatu valuta asing tertentu, sebuah negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang mereka dengan lebih mudah. Contohnya, dengan adanya kurs Rupiah ke Dolar, maka dapat diketahui bahwa nilai tukar rupiah semakin naik atau semakin turun. Dalam hal ini, kurs dijadikan patokan untuk mengendalikan nilai mata uang suatu negara.

Alat Memperlancar Perdagangan Internasional
Dengan adanya kurs valuta asing, setiap negara di seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah melakukan jual beli tanpa terkendala mata uang di negara masing-masing.

Jenis Kurs Valuta Asing
Kurs Jual
Harga yang diberikan oleh bank kepada seseorang yang ingin membeli mata uang asing.

Kurs Beli
Harga yang diberikan oleh bank kepada seseorang yang ingin menukarkan mata uang asing.

Kurs Tengah
Harga yang diberikan oleh bank antara kurs jual dan kurs beli (penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua).

Perhitungan Kurs Valuta Asing
Suatu hari Budi mendapat tugas dalam pekerjaannya, yaitu meliput berita ke Amerika Serikat. Dia memperoleh tunjangan dari layanan dengan biaya perjalanan sebesar Rp.47.500.000,00.

Pada saat itu, nilai tukar yang berlaku adalah
Kurs Jual Rp.9.500 per US $ 1
Kurs Beli Rp.9.200 per US $ 1

Maka, berapakah jumlah uang saku yang diterima Azizah dalam nilai dolar?
Jika Budi akan menukarkan uang rupiah ke dolar, jadi perhitungan yang digunakan ialah perhitungan kurs jual. Jadi, uang Budi dalam bentuk dolar adalah sebesar:
Rp.47.500.000 : Rp 9.500 = US$ 5,000

Sementara di Amerika, Budi menggunakan uangnya hanya US $ 3.000. Dan setelah kembali ke Amerika, Budi kembali untuk menukar sisa uang dengan rupiah. Dan kurs yang berlaku saat itu kurs jual Rp.9.750 per US $ 1 dan kurs beli Rp.9.425 per US $ 1.

Berapakah jumlah rupiah yang akan diterima oleh Budi?
Dan sisa uang Budi adalah sebesar US$5,000 – US$ 3,000 = US$ 2,000. Jika Budi akan menukarkan uang dolar ke rupiah, jadi perhitungan yang digunakan yaitu perhitungan kurs beli. Jadi, sisa uang yang dimiliki Budi dalam rupiah adalah sebesar: US$2,000 x Rp.9.425 = Rp.18.850.000,00
10 Juni 2020 18.50

yamida mengatakan...

NAMA : YAMIDA
NIM : 218.01.0256
KELAS : IV B2 MANAJEMEN (SORE)

1. Pengertian EVA menurut moeljadi (2006:75),pengertian economic value added (EVA) adalah nilai tambah kepada pemegang saham oleh manajemen selama satu tahun tertentu. eva yang positif menunjukkan penciptaan nilai, sedangkan EVA yang negatif menunjukkan penghancuran nilai.

penghitungan EVA menurut guinan (2009:107) EVA dirumuskan sebagai berikut
EVA = NOPAT -(modal x biaya modal).
kreteria EVA yang di pergunakan, yaitu pandangan tentang Economic Value Added dari sudut investor pemilik modal atau pemilik perusahaan:
a.jika EVA > 0, maka telah terjadi penambahan nilai ekonomi ke dalam perusahaan, sehingga perusahaan telah mampu memenuhi harapan penyadang dana.
b.jika EVA < 0, menunjukkan tidak terjadinya proses nilai tambah pada perusahaan, karena laba yang tersedia tidak dapat memenuhi harapan para penyadang dana.

pengertian MVA tujuan utama sebagian besar perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemwgang saham. kekayaan pemegang saham akan menjadi maksimal dengan maksimal perbedaan antara nilai pasar ekuitas perusahaan dengan jumlah modal ekuitas yang telah diinvestasikan investor. perbedaan ini disebut nilai tambah pasar/market value added (MVA) (Warsono, 2003:47)

penghitungan MVA
Nilai tambah pasar (MVA) merupakan perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dan jumlah ekuitas modal investor yang telah diberikan.
MVA yang positif (MVA) > 0) menunjukkan pihak manajemen telah mampu meningkatkan kekayaan pemegang saham dan MVA yang negatif (MVA < 0) menujukkan berkurangnya nilai modal pemegang saham.




Unknown mengatakan...

Nama : elldy okta sandy
nim : 218.01.0190

VA (Economic Value Added) merupakan sebuah gagasan keuntungan ekonomis yang dinyatakan dalam informasi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan seperti biaya operasional dan modal kerja perusahaan.

Dengan kata lain, EVA (Economic Value Added) dapat dijadikan sebagai alternative cara yang tepat untuk menilai kinerja yang ada di perusahaan.

Penerapan dari EVA (Economic Value Added) ini sendiri sebenarnya diadopsi dari manajemen perusahaan yang dipercaya bisa meningkatkan keuangan yang ada di perusahaan.

Tujuan dari penerapan EVA (Economic Value Added) ini adalah untuk membantu tenaga keuangan perusahaan untuk memahami tujuan keuangan di perusahaan sehingga informasi tersebut bisa diupayakan dapat meningkatkan tujuan perusahaan untuk mencukupi keuntungan yang ingin diperoleh oleh perusahaan.
Perhitungan terhadap nilai pasar tersebut dikenal dengan istilah Market Value Added (MVA). Market Value Added (MVA) sebagai alat ukur kinerja keuangan dan pasar untuk mengatasi kelemahan metode akuntansi tradisional (rasio keuangan) sebelumnya.Steward and CO juga telah mengemvbangan konsep yang disebut dengan Market Value Added (MVA). MVA adalah selisih antara nilai pasar saham dan utang perusahaan dan jumlah modal yang ditempatkan di perusahaan oleh kreditur dan pemegang saham.
Beberapa waktu ini telah diperkenalkan sebuah konsep yang dapat menyatakan besaran yang langsung mengukur penciptaan nilai yaitu Market Value Added (MVA).
MVA adalah market value (total nilai pasar) semua saham dan hutang perusahaan, yang berarti berapa jumlah yang diperoleh investor jika semua investasinya berupa saham dan obligasi dijual ke pasar finansial dikurangi total modal yang diinvestasikan (berupa ekuitas, laba ditahan, hutang lewat pasar modal dan hutang terhadap bank). Jika MVA positif berarti manajer berhasil menciptakan nilai tambah bagi perusahaan sebaliknya jika MVA negatif maka manajer gagal menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.

Yaudah mengatakan...


AJOQQ menyediakan 9 permainan yang terdiri dari :
Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)

yamida mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Putri Juniarti mengatakan...

Nama : Putri Juniarti
Nim :218.01.0150

Unknown mengatakan...

Thesa kurnia
Nim :218010162

HOT NEWS: TOLONG ISI SURVEY INI

OPEN SURVEY, please give your response

If you are a low level manager in the credit department, both in Cooperatives, Insurance, and Leasing. please take your time to fill out th...

POSTINGAN POPULER