PERTEMUAN DARING KELAS MANAJEMEN KEUANGAN, IV A6 SIANG, KAMIS 16 APRIL 2020

DOWNLOAD MATERI

MANAJEMEN KEUANGAN IV A6 SIANG, KAMIS 16 APRIL 2020

TASK, berdasarkan jurnal tersebut:
1. Bacalah dengan cermat jurnal tersebut hingga 5x membaca
2. Berikan tanggapan anda akan jurnal tersebut, apa yang bisa anda ambil, jelaskan
3. Jelaskan Gambar 1 dalam jurnal tersebut
4. Bagaimanakah dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya
5. Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba?jelaskan

NB:
1. JAWABAN TIDAK BOLEH COPAS
2. DEADLINE 18 APRIL 2020 PUKUL 21.00

27 komentar:

windi sundari mengatakan...

Nama: Windi Sundari
Nim: 218.01.0006

Ria yunita mengatakan...

Nama: Ria Yunita
Nim: 218.01.0183

Adam Almasmae mengatakan...

Hadir
Nama : Adam Almasmae
NIM : 218.01.0212

Nisva Nilia mengatakan...

Hadir pak...
Nama:Nisva Nilia
Nim:218.01.0096

BONITA CITRA mengatakan...

Hadirrr...
Nama :Bonita Citra
Nim :218010283

Nisva Nilia mengatakan...

NAMA:NISVA NILIA
NIM:218.01.0096
Tanggapan saya tentang jurnal diatas
Jawab:tulisan ini hanya memfokuskan pada sejauh mana para peneliti(terutama para peneliti-peneliti di amerika serikat mengekspoitasi praktik manajemen laba di perusahaanKepedulian akademisi terhadap praktikmanajemen laba dapat diwujudkan denganmengevaluasi lebih dalam praktik yang terjadidalam dunia usaha melalui penelitian-penelitian. Di Indonesia, praktik manajemenlaba belum banyak dievaluasi. Fakta mengenaiadanya manajemen laba berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai informasiuntuk mensikapi praktik manajemen laba yangmungkin terjadi. Misalnya, pengetahuanmengenai praktik manajemen laba dalampemberian bonus yang didasarkan atas angkaakuntansi dapat diminimalkan dengan caramempertimbangkan faktor-faktor non keuang-an dalam penetapan angka bonus.
Penjelasan gambar 1 saya menurut saya
Jawab: Teknik untuk merekayasa laba dapatdikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu memanfaatkan peluang untuk membuat estima-si akuntansi, merubah metode akuntansi, dan menggeser periode biaya atau pendapatan.atas dataakuntansi merupakan insentif bagi manajeruntuk memilih prosedur dan metode akuntansiyang dapat memaksimumkan besarnya bonusyang akan diperoleh. Laba suatu periodeakuntansi yang lebih rendah dari target labamerupakan insentif bagi manajer untukmengurangi laba yang dilaporkan dalamperiode tersebut dan mentransfer laba keperiode berikutnya.
Bagaimanakah dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya
Jawab:
Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihakeksternal tidak dapat menyadari adanyamanajemen laba, maka laba hasil rekayasatersebut dapat menyebabkan distorsi dalampengambilan keputusan. Misalnya, manajeryang seharusnya hanya menerima bonussejumlah x rupiah, akhirnya mendapatkanbonus sejumlah x + e rupiah, karena laba yangdijadikan dasar pemberian bonus memberikaninformasi yang tidak benar. Berikutnya,rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkaninvestor salah menanamkan dana. Manajemenlaba dapat mengganggu efisiensi arus danaantara pihak-pihak dalam perekonomian.Dalam bahasan berikut, akan diulas buktiempiris berkaitan dengan dampak manajemenlaba terhadap investor di pasar modal.Sebenarnya, investor hanya satu dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan,namun (sejauh yang penulis ketahui) belumada penelitian yang mencoba mengevaluasidampak manajemen laba terhadap pemakailaporan keuangan selain investor. Jadi, tulisanini hanya mengulas dampak manajemen labaterhadap investor.Perubahan metode akuntansi yang
Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba?jelaskan
Tidak! Karena Perubahan metode akuntansi yang diguna-kan untuk mencatat suatu transaksi memberi-kan dampak yang permanen terhadap laba.Contoh, ketika IBM merubah metodedepresiasinya dari metode depresiasi akselerasimenjadi metode depresiasi garis lurus, labaIBM mengalami peningkatan sebesar $375 jutaatau 0,37$ per lembar saham (Wechsler,1989). Sekalipun perubahan metode akuntansimempengaruhi laba secara permanen, namunpengaruh perubahan metode akuntansi jugamudah dikenali oleh investor, karena perubah-an metodeakuntansi mesti diungkapkankepada investor melalui suplemen laporankeuangan.Tambahan lagi, bukti empirismengindikasikan bahwa perubahan metodeakuntansi yang tidak berdampak terhadap cashflow perusahaan tidak akan mempengaruhiharga saham, atau dengan kata lain investortidak akan tertipu oleh peningkatan labaakuntansi yang tidak berdampak terhadap cash flow perusahaan

Catur Puspita Sari mengatakan...

Hadir
Nama : Catur Puspita Sari
Nim : 218.01.0029

Jeki mengatakan...

Nama: Jeki
Nim: 218010228
Hadir

Rany Ratna Dewi mengatakan...

Hadir
Nama : Rany Ratna Dewi
Nim : 218.01.0109

Tugas mengatakan...

Nama : Dewi saputri
Nim :218010197
Haderrrrr pak

windi sundari mengatakan...

Nama: Windi Sundari
Nim: 218.01.0006

- Tanggapan saya dari jurnal tersebut:

Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan. Manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa.

Informasi akuntansi berguna bagi investor dan kreditor (juga pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan) untuk menilai suatu perusahaan dan untuk mengambil keputusan investasi. Informasi akuntansi yang tidak valid dapat menyebabkan investor salah mengambil keputusan dan salah menanamkan dana.

Jurnal tersebut menjelaskan tentang : memfokuskan pada sejauh mana para peneliti mengeksplorasi praktik manajemen laba di perusahaan, mengenai peluang yang memungkinkan manajer melakukan manajemen laba dan teknik yang dapat digunakan manajer untuk melakukan manajemen laba, membahas isu-isu metodologis berkaitan dengan penelitian-penelitian dalam manajemen laba.

Sampai saat ini, akuntansi dan laporan keuangan sebagai hasil proses akuntansi masih dipergunakan dalam keputusan bisnis.

- Penjelasan Gambar 1

Penjelasan gambar tersebut menjelaskan tentang dampak manajemen laba terhadap investor di pasar modal serta peran manajer, akuntan, dan akademisi untuk mengatasi masalah rekayasa laba yang (mungkin) juga terjadi di Indonesia.

- Bagaimana dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya

Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi memberikan dampak yang permanen terhadap laba. Contoh, ketika IBM merubah metode depresiasinya dari metode depresiasi akselerasi menjadi metode depresiasi garis lurus, laba IBM mengalami peningkatan sebesar $375 juta atau 0,37$ per lembar saham (Wechsler, 1989). Sekalipun perubahan metode akuntansi mempengaruhi laba secara permanen, namun pengaruh perubahan metode akuntansi juga mudah dikenali oleh investor, karena perubahan metode akuntansi mesti diungkapkan kepada investor melalui suplemen laporan keuangan. Tambahan lagi, bukti empiris mengindikasikan bahwa perubahan metode akuntansi yang tidak berdampak terhadap cash flow perusahaan tidak akan mempengaruhi harga saham, atau dengan kata lain investor tidak akan tertipu oleh peningkatan laba akuntansi yang tidak berdampak terhadap cash flow perusahaan (Wolk dan Tearney 1997, 226, Healy dan Wahlen, 1998, 14).

- Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba? Jelaskan!
Tidak, karena akan menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian.

Anonim mengatakan...

Nama:lucia endah wati
Nim: 218.01.0011

Catur Puspita Sari mengatakan...

Nama : Catur Puspita Sari
Nim : 218.01.0029


Berikan tanggapan anda akan jurnal tersebut, apa yang bisa anda ambil, jelaskan
Jawab :
Potensi rekayasa laba untuk mendistorsi aliran dana merupakan alasan yang cukup bagi semua pihak yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan —manajer, auditor, aka￾demisi dan regulator— untuk perduli pada masalah manajemen laba. Manajer dan internal auditor merupakan pihak pertama yang paling sadar apakah suatu pilihan kebijakan akuntansi dan suatu keputusan bisnis merupakan bagian dari rekayasa laba ataukah tidak. Mereka perlu mempertimbangkan dampak manajemen laba terhadap semua stakeholder agar keputusan yang mereka ambil adalah keputusan yang terbaik bagi semua pihak.

Jelaskan Gambar 1 dalam jurnal tersebut
Jawab :
Gambar 1 menjelaskan tentang
PELUANG DAN TEKNIK MANAJEMEN LABA
Kesempatan bagi manajemen untuk men￾distorsi laba timbul karena:
1. Kelemahan yang inheren dalam akuntansi itu sendiri. Sebagaimana diungkapkan oleh Worthy (1984), fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:
 metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, dan
 metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk melibatkan su￾byektivitas dalam menyusun estimasi.
2. Informasi asimetri antara manajer dengan pihak luar (Healy dan Palepu, 1993, 2; Eisenhardt, 1989, 58) Manajemer relatif memiliki lebih banyak informasi diban￾dingkan dengan pihak luar (termasuk investor). Mustahil bagi pihak luar untuk dapat mengawasi semua perilaku dan semua keputusan manajer secara detail.
Teknik untuk merekayasa laba dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu memanfaatkan peluang untuk membuat estima￾si akuntansi, merubah metode akuntansi, dan menggeser periode biaya atau pendapatan.
 Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi. Cara manajemen untuk mempengaruhi laba melalui judge￾ment terhadap estimasi akuntansi antara lain, estimasi tingkat piutang tidak terta￾gih,3 estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain.
 Mengubah metode akuntansi. Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode depre￾siasi garis lurus.
 Menggeser periode biaya atau penda￾patan. Beberapa orang menyebut rekayasa jenis ini sebagai manipulasi keputusan operasional (Fischer dan Rozenzweig, 1995; Bruns dan Merchant, 1990). Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain: mempercepat/menunda penge￾luaran untuk penelitian sampai periode akuntansi berikutnya (Daley dan Vigeland, 1993), mempercepat/menunda pengeluaran

Bagaimanakah dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya
Jawab :
Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Misalnya, manajer yang seharusnya hanya menerima bonus sejumlah x rupiah, akhirnya mendapatkan bonus sejumlah x + e rupiah, karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar. Berikutnya, rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian.

Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba?jelaskan
Jawab :
Tidak,karena Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi memberikan dampak yang permanen terhadap laba tidak hanya merugikan investor, namun juga dapat berbalik merugikan manajemen. Jika investor sampai mengetahui bahwa informasi yang disajikan oleh manajemen itu tidak benar, harga saham yang overvalued bisa menjadi undervalued. Harga saham yang lebih rendah dari harga yang sesungguhnya merugikan manajemen, karena mempertinggi biaya manajemen untuk memperoleh tambahan dana dari pasar modal.







Rany Ratna Dewi mengatakan...

Nama : Rany Ratna Dewi
Nim : 218.01.0109

*Tanggapan saya dari Jurnal tersebut

Informasi akuntansi diharapkan dapat
meminimalkan konflik kepentingan antara
pihak-pihak yang berkepentingan dengan peru-
sahaan (Watts dan Zimmerman, 1990,
menyebut pihak-pihak yang berkepentingan
tersebut sebagai contracting parties). Pihak-
pihak yang berkepentingan tersebut mencakup
manajer, pemilik (pemegang saham), investor,
kreditor, karyawan, pesaing, pemerintah, dan
pemasok. Manajemen laba timbul sebagai
dampak dari penggunaan akuntansi sebagai
salah satu alat komunikasi antara pihak-pihak
tersebut dan kelemahan inheren akuntansi yang
melibatkan judgment.

Di Amerika, masalah manajemen laba telah
lama menarik perhatian regulator maupun para
peneliti. Para peneliti sibuk memikirkan apa
yang mempengaruhi manajer untuk melakukan
manajemen laba dan bagaimana sikap investor
terhadap manajemen laba. Sedangkan regu-
lator sibuk berpikir bagaimana mereka harus
menangani masalah tersebut (Ketz, 1999).

Tulisan ini memfokuskan pada sejauh mana
para peneliti (terutama peneliti-peneliti di
Amerika Serikat) mengeksplorasi praktik
manajemen laba di perusahaan,diawali de-
ngan ulasan mengenai peluang yang memung-
kinkan manajer melakukan manajemen laba
dan teknik yang dapat digunakan manajer
untuk melakukan manajemen laba. Kondisi apa
saja yang secara empiris terbukti memicu
manajer untuk melakukan manajemen laba.

*Penjelasan Gambar 1

Pada Gambar 1 ini menjelaskan tentang adanya skema kaitan antara peluang,Teknik dan Intensif Manajemen Laba. Dimana Peluang dan Teknik Manajemen Laba memiliki kesempatan bagi manajemen untuk Mendistorsi Laba Timbul.

*Bagaimana Dampak Rekayasa Laba terhadap Alokasi Sumber Daya

Akan mengalami penurunan harga
saham. Berarti pasar tidak mampu mendeteksi
adanya income increasing accrual, atau pasar
terlambat memahami pilihan akuntansi mana-
jer. Dana investor telah terlanjur ditanamkan
dalam perusahaan yang bersangkutan.
Berkaitan dengan efek negatif manajemen
laba, Healy dan Palepu (1993) menyatakan
bahwa manajemen laba tidak hanya merugikan
investor, namun juga dapat berbalik merugikan
manajemen. Jika investor sampai mengetahui
bahwa informasi yang disajikan oleh
manajemen itu tidak benar, harga saham yang
overvalued bisa menjadi undervalued. Harga
saham yang lebih rendah dari harga yang
sesungguhnya merugikan manajemen, karena
mempertinggi biaya manajemen untuk mem-
peroleh tambahan dana dari pasar modal.

*Menurut Anda Apakah Perlu Melakukan Rekayasa Laba?Jelaskan!

Tidak. Karena dapat Menimbulkan Dampak Manajemen Laba Terhadap Semua Stakeholder, jika seorang manajer memiliki standar etika yang ditinggi dan sadar bahwa seorang investor itu juga cukup rasional maka manajer itu tidak akan berminat untuk Merekayasa Laba

Ria yunita mengatakan...

NAMA:RIA YUNITA
NIM:218.01.0183


-Berikan tanggapan anda akan jurnal tersebut, apa yang bisa anda ambil, jelaskan
Jawab:
Dapat saya simpulkan bahwa manajemen laba merupakan campur tanggan manajemen dalam proses pelaporan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri dan juga menejemen laba adalah salah satu faktor yang dapat memperngaruhi krebilitas laporan keungan.
Informasi akuntansi berguna bagi investor dan kreditor untuk menilai suatu perusahaan dan untuk mengambil keputusan informasi.informasi akuntansi yang tidak valid(rekayasa dana) dapat meyebabkan investor salah mengambil keutusan dan salah dalam menamkan dana.


-Bagaimanakah dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya
Jawab:
Rekaya tersebut dapat menyebabkan distorsir dalam pengambilan keputusan,misalnya manajer yang seharusnya menerima bonus sejumlah x rupiah akhirnya mendaptkan x+e rupiah karena laba yang di jadikan dasar memberikan informasi yang tidak benar dan rekayasa laba dalam IPO dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana.


-Jelaskan gambar 1 dalam jurnal tersebut
Jawab:
Gambar tersebut menjelaskan tentang Kerangka teoritis yang berkaitan antara peluang,teknik,dan insentif manajemen laba.teknik merekayasa laba di bagi menjadi 3 kelompok yaitu memanfaatkan peluang untuk membuat etimasi akuntansi,mengubah metode akuntansi,menggeser periode biaya atau pendapatan yang mana ini berdampak pada manajemen laba terhadap investor di pasar modal serta peran manajer akuntan dan akademis untuk mengatasi masalah rekayasa laba.



-Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba?jelaskan
Jawab:

Menurut saya rekayasa tidak terlalu perlu karena rekayasa laba merupakan sebuah trik akuntansi di mana flesibilitas dalam penyusunan laporan keuangan digunakan atau dimanfaatkan oleh manajer yang berusaha untuk memenuhi target pendapatan namun rekayasa laba juga merupakan rencana jahat atau persekongkolan untuk merugikan pihak lain dan memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok terkait penyajian angka keuntungan dalam laporan keuangan.ini bisa disebut sebagai kecurangan dalam berbisnis

Unknown mengatakan...

Nama : Bagus saputra
Nim : 218.01.0154

Iang.store mengatakan...

Nama: M Dhihar Fateha
Nim: 218010058
Hadir

Lucia Endah Wati mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Lucia Endah Wati mengatakan...

NAMA: LUCIA ENDAH WATI
NIM : 218.01.0011

1.Berikan tanggapan anda akan jurnal tersebut, apa yang bisa anda ambil, jelaskan
Jawab: tanggapan saya, Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan. Manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa. Serta peluang yang memungkinkan manajer melakukan manajemen laba dan teknik yang dapat digunakan manajer untuk melakukan manajemen laba. Metode akuntansi yang kita kenal memberikan peluang bagi manajemen untuk rekayasa laba,namun kelemahan yang inheren dalam metode akuntansi kita tidak dapat mengeliminasi manfaat laba akuntansi dalam menilai saham. merekayasa laba dalan merubah metode akuntansi dapat berdampak dalam laba perusahaan.
2.Jelaskan Gambar 1 dalam jurnal tersebut
Jawab: Gambar 1 dalam jurnal tersebut menjelaskan Kaitan antara Peluang, Teknik dan Insentif Manajemen Laba. Dalam gambar itu juga dibahas dampak manajemen laba terhadap investor di pasar modal serta peran manajer, akuntan, dan akademisi untuk mengatasi masalah rekayasa laba yang (mungkin) juga terjadi di Indonesia.

3.Bagaimanakah dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya
Jawab: Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan, rekayasa laba dalam IPO dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana, Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian

4.Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba?jelaskan
Jawab: Tidak perlu, dikarnakan rekayasa laba dapat berdampak terhadap investor. Yang disebabkan oleh Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi sehingga memberikan dampak yang permanen terhadap laba. contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. Sekalipun perubahan metode akuntansi mempengaruhi laba secara permanen, namun pengaruh perubahan metode akuntansi juga mudah dikenali oleh investor, karena perubahan metode akuntansi mesti diungkapkan kepada investor melalui suplemen laporan keuangan. Menurut Healy dan Palepu (1993) menyatakan bahwa manajemen laba tidak hanya merugikan investor, namun juga dapat berbalik merugikan manajemen. Jika investor sampai mengetahui bahwa informasi yang disajikan oleh manajemen itu tidak benar, harga saham yang overvalued bisa menjadi undervalued. Harga saham yang lebih rendah dari harga yang sesungguhnya merugikan manajemen, karena mempertinggi biaya manajemen untuk memperoleh tambahan dana dari pasar modal.

BONITA CITRA mengatakan...

NAMA:BONITA CITRA NIM :218010283
ANSWER..........
1).Tanggapan Saya Mengenai Jurnal Manajemen Laba
Jawab:Didalam jurnal tersebut menjelaskan manajemen laba disuatu perusahaan salah satunya di Amerika Serikat yang membahas isu-isu metodologis berkaitan dengan penelitian-penelitian dalam manajemen laba.Dijelaskan dalam jurnal tersebut telah dijelaskan bahwa manajemen laba merupakan adanya campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri,dan juga salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan dengan mempercayai pemakai laporan keuangan supaya bisa merekayasa angka laba laporan keuangan tanpa harus membuat rekayasa.Dengan begitu pihak-pihak bagi kreditor dan investor dapat menilai suatu perusahaan untuk menga,bil keputusan investasi dilihat dari informasi akuntansi laporan keuangan.Hal yang menyebabakan investor salah mengambil keputusan dikarenakan informasi akuntansi tersebit tidak valid,Di Amerika,masalah manajemen laba telah lama menarik perhatian regulator maupun para peneliti.Para peneliti sibuk memikirkan apa yang mempengaruhi manajer untuk melakukan manajemen laba dan bagaimana sikap investor terhadap manajemen laba.Sedangkan regulator sibuk berpikir bagaimana mereka harus menangani masalah tersebut.Metode akuntansi yang kita kenal dan saat ini dipergunakan untuk pelaporan dalam dunia bisnis mengandung kelemahan yang inheren,berkaitan dengan keterbatasan standar yang ada dan peluang untuk melakukan manajemen laba secara sah. Ketidakmampuan investor untuk melihat adanya manajemen laba dalam laporan keuangan mestinya membuat manajer,auditor,peneliti,dan lembaga penyusun standar yang memiliki kapasitas untuk membantu mengatasi masalah manajemen laba perduli pada fakta tersebut.
2). Jelaskan Gambar 1 dalam jurnal tersebut!
Jawab:Didalam jurnal manajemen laba ada sebuah gambar yang menjelaskan skema kaitan antara peluang,teknik dan insentif manajemen laba,bahwa digambar 1 tersebut membahas dampak manajemen laba terhdap investor dipasar modal serta peran manajer,akuntan,dan akademisi untuk mengatasi masalah rekayasa laba yang mungkin terjadi diindonesia juga.Kesempatan bagi manajemen untuk mendistorsi laba timbul karena kelemahan yang inheren dalam akuntansi itu sendiri,informasi asimetri antara manajer dengan pihak luar.Manajemer relatif memiliki lebih banyak informasi dibandingkan dengan pihak luar (termasuk investor),Mustahil bagi pihak luar untuk dapat mengawasi semua perilaku dan semua keputusan manajer secara detail.Teknik untuk merekayasa laba dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi, merubah metode akuntansi, dan menggeser periode biaya atau pendapatan.
3).Bagaimanakah dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya?
Jawab:Menyebabkan manajemen laba sulit dideteksi.Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan dan dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana.Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian.Dalam bahasan berikut, akan diulas bukti empiris berkaitan dengan dampak manajemen laba terhadap investor di pasar modal. Sebenarnya, investor hanya satu dari pihakpihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
4).Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba?jelaskan
Jawab:Tidak,karena dapat merugikan para investor untuk menanamkan laba,menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan dikarenakan karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian,dan juga manajemen laba tidak hanya merugikan investor, namun juga dapat berbalik merugikan manajemen.Jika investor sampai mengetahui bahwa informasi yang disajikan oleh manajemen itu tidak benar,harga saham yang overvalued bisa menjadi undervalued.

Iang.store mengatakan...

Nama: M Dhihar Fateha
Nim: 218010058

1, Tanggapan saya tentang jurnal diatas adalah menjelaskan tentang manajemen laba disuatu perusahaan salah satunya di Amerika Serikat yang membahas isu-isu metodologis berkaitan dengan penelitian-penelitian dalam manajemen laba. Dengan menggunakan metode akuntansi yang kita kenal memberikan peluang bagi manajemen untuk rekayasa laba, namun kelemahan yang inheren dalam metode akuntansi kita tidak dapat mengeliminasi manfaat laba akuntansi dalam menilai saham dan ketidakmampuan investor untuk melihat adanya manajemen laba dalam laporan keuangan mestinya membuat manajer,auditor,peneliti,dan lembaga penyusun standar yang memiliki kapasitas untuk membantu mengatasi masalah manajemen laba perduli pada fakta tersebut.
2. Jelaskan gambar 1 dalam jurnal tersebut
Didalam gambar 1 pada jurnal diatas menjelaskan teknik untuk merekayasa laba yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi, merubah metode akuntansi, dan menggeser periode biaya atau pendapatan.
3. Bagaimanakah dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya?
Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan dan dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Akhirnya manajemen laba dapat menggannggu efesiensi arus dana pada pihak-pihak dalam perekonomian
4. Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba?
Relatif, tinggal bagaimana suatu perusahaan dapat mengeliminasi manfaat laba akuntansi dalam menilai saham. Bagi pencari modal mungkin strategi ini digunakan untuk memancing invertor menanam modal pada perusahaannya, sebaliknya bagi investor dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan dan dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Tinggal bagaimana kemampuan investor untuk melihat adanya manajemen laba dalam laporan keuangan, yaitu dengan mengikut sertakan manajer, auditor, peneliti, dan lembaga penyusun standar yang memiliki kapasitas untuk membantu mengatasi masalah manajemen laba— perduli pada fakta tersebu

Jeki mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Jeki mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Jeki mengatakan...

Nama: Jeki
Nim: 218010228

1. Berikan tanggapan anda akan jurnal tersebut, apa yang bisa anda ambil? Jelaskan!

Jawaban:
Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan. Manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa.

2. Jelaskan gambar satu dalam jurnal tersebut?

Jawaban:
Menjelaskan mengenai dampak manajemen laba terhadap investor di pasar modal serta peran manajer, akuntan, dan akademisi untuk mengatasi masalah rekayasa laba yang juga terjadi di Indonesia. Serta menjelaskan Kaitan antara Peluang, Teknik dan Insentif Manajemen Laba.

Kesempatan bagi manajemen untuk mendistorsi laba timbul karena kelemahan yang inheren dalam akuntansi itu sendiri. Yang fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh metode yaitu:
1 .metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda.
2 .metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk melibatkan subyektivitas dalam menyusun estimasi.

Informasi asimetri antara manajer dengan pihak luar (Healy dan Palepu, 1993, 2; Eisenhardt,1989, 58) Manajemer relatif
Memiliki lebih banyak informasi dibandingkan dengan pihak luar (termasuk investor).Mustahil bagi pihak luar untuk dapat mengawasi semua perilaku dan semua keputusan manajer secara detail.Teknik untuk merekayasa laba dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi,
2. merubah metode akuntansi,
3. menggeser periode biaya atau pendapatan.


3. Bagaimanakah dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya?

Jawaban:
Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian.

4. Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba? Jelaskan!

Jawaban:
Sebaiknya tidak perlu dilakukan karena bisa membuat investor merasa dirugikan, dan juga dapat berbalik merugikan. Jika investor sampai mengetahui bahwa informasi yang disajikan oleh manajemen itu tidak benar, harga saham yang overvalued bisa menjadi undervalued. Harga saham yang lebih rendah dari harga yang sesungguhnya merugikan manajemen, karena mempertinggi biaya manajemen untuk memperoleh tambahan dana dari pasar modal.

Tugas mengatakan...

Nama : Dewi saputri
Nim : 218010197

Jawab
2.didalam jurnal tersebut menjelaskan laba perusahan .
Untuk memiliki peranan penting bagi perusahaan, terutama saat ingin mengetahui keuntungan atau kerugian yang didapatkan. Selain itu, laporan ini juga akan membantu perusahaan untuk menganalisa sekaligus mengambil keputusan dimasa yang akan datang mamendatang.

3.gambar 1 menjelaskan bahwa pelung insentif laba berterkaitan .
Bibagian motivasi mejelaskan bahwa perusahaan memberi pertimbangan terhadap suatu investor dan peraturan peraturan yg di tetapkan pada perushaan agar tetap di jalan kan dgn pertimbangan yg ada.
Peluang suatu perusahan dalam membuat suatu mitode yg telah dibuat dari perusaan tersebut.
Manajemen laba bagian dari laporan perusahan Biasanya yang menjadi perhatian pengguna laporan keuangan adalah kinerja manajemen laba terkait keuntungan perusahaan.
4.dampak
manipulasi terhadap laba sering dilakukan oleh manajemen. Penyusunan laba dilakukan oleh manajemen yang lebih mengetahui kondisi di dalam suatu perusahaan, transaksi yang terjadi akan beragam antarperusahaan sebagai fungsi dari karakter dasar bisnis mereka, dan secara beragam dirumuskan sebagai tingkat laba yang menunjukka dampak alokasi .

5.danpaknya
1.Manajemen laba dilakukan dengan tujuan tertentu. Misalnya, manajemen laba yang menaikkan laba untuk tujuan mendapatkan harga saham yang relatif tinggi pada waktu penerbitan saham maka dari situ perusahan mendaatkan keuntungan atas kenaikan saham yg iya kelola tsb.

hero Alkahfi mengatakan...

Nama : Kevin Hero Alkahfi
NIM : 218.01.0166

Jawaban :

2. Sebuah jurnal yang memberikan kita sebuah eksplorasi dan penjelasan tentang praktik rekayasa laba di suatu perusahaan, yang diawali dengan ulasan mengenai peluang yang memungkinkan seorang manajer melakukan manajemen laba dan teknik yang dapat digunakan oleh manajer ini untuk melakukan manajemen laba. Jurnal ini sangat berguna bagi kita karena memberikan kita gambaran akan suatu ulasan ataupun sebuah kebijakan yang akan diambil seorang manajer dalam mengambil sebuah keputusan, dalam hal ini sebuah keputusan manajemen laba.

3. Menurut Worthy, 1948 fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:

• metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, dan

• metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk melibatkan subyektivitas dalam menyusun estimasi.

Maksudnya adalah, rekayasa atau manipulasi sebuah data atau laporan keuangan dari sebuah laba akan memberikan informasi tentang kondisi ekonomi perusahaan sehingga dapat mendukung pengambilan suatu keputusan pada manajemen laba. Jika infromasi yang disampaikan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, maka praktik dari manajemen laba akan dapat diminimalisasikan.

4. Dampak sebuah Rekayasa Laba bagi Alokasi Sumber Daya :

• Jika Manajemen laba tidak dideteksi, maka pihak eksternal akan mengalami distorsi atau kesalahan dalam pengambilan keputusan. Misalnya, manajer yang seharusnya hanya menerima bonus sejumlah x rupiah, akhirnya mendapatkan bonus sejumlah x + e rupiah, karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar.

• Rekayasa laba dalam IPO(Initial Public Offering), dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian.

5. Menurut saya, rekayasa laba baik dilakukan jika memang seorang manajer perusahaan mempunyai sebuah infromasi yang bisa disampaikan kepada investor, agar perusahaan dinilai memiliki kinerja yang baik sehingga laba perusahaan semakin meningkat. Dan juga jika memang manajer tersebut ingin meningkatkan laba atau keuntungan parusahaan, manajer biasanya menggunakan cara yang disebut dengan Manajemen Laba (Earning Management). Mereka bisa mengatur dan membuat estimasi akutansi yang baik bagi perusahaan dengan memperkirakan sebuah komponen estimasi akutansi seperti amortisasi aktiva tidak terwujud maupun estimasi terkait dengan piutang tidak tertagih, periode depresiasi aktiva dan biaya garansi. Melakukan sebuah perubahan dalam metode akutansi, seperti jika dulunya menggunakan metode depresiasi angka tahun maka sekarang menerapkan metode depresiasi garis lurus, karna jika perhitungannya berbeda maka tentu mengasilkan laba yang berbeda juga. Dan terakhir melakukan pergeseran periode pendapatan atau biaya, misalnya menunda atau mempercapat pengeluaran untuk divisi riset dan pengembangan, maupun menunda pengeluaran promosi hingga periode akutansi berikutnya

Adam Almasmae mengatakan...

Nama : Adam Almasmae
NIM : 218.01.0212

-Tanggapan Tentang Jurnal
Memang tidak dapat dipungkiri, metode akuntansi yang kita kenal dan saat ini dipergunakan untuk pelaporan dalam dunia bisnis mengandung kelemahan yang inheren, berkaitan dengan keterbatasan standar yang ada dan peluang untuk melakukan manajemen laba secara sah. Ketidakmampuan investor untuk melihat adanya manajemen laba dalam laporan keuangan (Teoh, Welch, dan Wong, 1998) mestinya membuat manajer, auditor, peneliti, dan lembaga penyusun standar yang memiliki kapasitas untuk membantu mengatasi masalah manajemen laba— perduli pada fakta tersebut.
Paling tidak, sampai saat ini, akuntansi dan laporan keuangan sebagai hasil proses akuntansi masih dipergunakan dalam keputusan bisnis. Menurut Schipper (1989, 91), sekalipun metode akuntansi yang kita kenal memberikan peluang bagi manajemen untuk rekayasa laba, namun kelemahan yang inheren dalam metode akuntansi kita tidak dapat mengeliminasi manfaat laba akuntansi dalam menilai saham.
- Penjelasan Gambar 1
Membahas isu-isu metodologis berkaitan dengan penelitian-penelitian dalam manajemen laba. Kerangka teoritis kaitan antara peluang, teknik dan insentif manajemen laba dapat dilihat dalam Gambar 1. Dalam tulisan ini juga akan dibahas dampak manajemen laba terhadap investor di pasar modal serta peran manajer, akuntan, dan akademisi untuk mengatasi masalah rekayasa laba yang (mungkin) juga terjadi di Indonesia.
- Dampak Rekayasa Laba
Laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Misalnya, manajer yang seharusnya hanya menerima bonus sejumlah x rupiah, akhirnya mendapatkan bonus sejumlah x + e rupiah, karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian.
- Apakah Perlu Rekayasa Laba?
Manurut saya sah sah saja, karena Umumnya setiap manajer memiliki target yang harus dicapai dimana terdapat insentif yang besar yang tentunya akan diterima oleh manajer tersebut jika target tersebut berhasil dicapai. Selain itu, tidak jarang situasi dan kondisi sangat tidak mendukung untuk tercapainya target tersebut seperti adanya bencana alam, kecelakaan, persaingan yang ketat, iklim bisnis yang memburuk dan lain – lain. Hal ini lah yang memicu manajer untuk menghalalkan segala cara untuk berhasil mencapai target tersebut demi menerima bonus yang besar.Kita sebagai investorlah yang harus pintar mendeteksi rekayasa laba tersebut.

HOT NEWS: TOLONG ISI SURVEY INI

OPEN SURVEY, please give your response

If you are a low level manager in the credit department, both in Cooperatives, Insurance, and Leasing. please take your time to fill out th...

POSTINGAN POPULER