PERTEMUAN DARING KELAS MANAJEMEN KEUANGAN IVB2 SORE, KAMIS 16 APRIL 2020

DOWNLOAD MATERI

MANAJEMEN KEUANGAN IV B2 SORE, KAMIS 16 APRIL 2020

TASK, berdasarkan jurnal tersebut:
1. Bacalah dengan cermat jurnal tersebut hingga 5x membaca
2. Berikan tanggapan anda akan jurnal tersebut, apa yang bisa anda ambil, jelaskan
3. Apa yang dikatakan Worthy (1984) didalam jurnal ini. jelaskan
4. Bagaimanakah dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya
5. Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba?jelaskan

NB:
1. JAWABAN TIDAK BOLEH COPAS
2. DEADLINE 18 APRIL 2020 PUKUL 21.00

50 komentar:

Unknown mengatakan...

Nama:Thesa kurnia
Kelas:4b2 manajemen sore
Nim:218010162

hero Alkahfi mengatakan...

Nama : Kevin Hero Alkahfi
NIM : 218.01.0166

Arif mengatakan...

Nama:Arif alfa reza
Nim :218010198

Unknown mengatakan...

Nama: Dinastia risti
Nim: 218.01.0184

Muhammad Amrullah mengatakan...

Nama:Muhammad Amrullah
Nim:218.01.0237

Rahmad wahyudi mengatakan...

Nama : Rahmad wahyudi
Nim : 218.01.0242

Yunice monica sari mengatakan...

Nama :Yunice monica sari
Nim :218.01.0191

Zando Ifho mengatakan...

Nama : Zando Ifho
Nim : 218.01.0241
Kelas : IV.B2 MANAJEMEN SORE

ELA APRIANTI mengatakan...

Nama : Ela Aprianti
Nim : 216.01.0140

Unknown mengatakan...

Nama: Nadia Permaisuri
Nim : 218.01.0186

Ovyarnisuryadi mengatakan...

Nama : Ovy arni suryadi
Nim : 218010192

Ovyarnisuryadi mengatakan...

Nama : Ricco saputra
Nim : 218010173

elldy okta sandy mengatakan...

Nama : elldy okta sandy
Nim : 218.01.0190
kelas : 4 B2 manajemen sore

elldy okta sandy mengatakan...

Nama : Mipta choiri
Nim : 218.01.0202
kelas : 4 B2 manajemen sore

Wulandari Angita mengatakan...

Nama:Wulandari Angita
Nim :218.01.0188

Septi cyntya mengatakan...

Nama : Septi cyntya
Nim : 218.010145
Kelas: IV B2(manajemen)

Anonim mengatakan...

Nama: cica ulandari
Nim: 218010161

Dheorimbano mengatakan...

Nama : Tania Febria
Nim : 218010169
Kls : IV B2 manajemen sore

elldy okta sandy mengatakan...

Nama : Sindi septiyana
nim : 218.01.0253
kelas : 4 B2 manajemen sore

Rina wulandari mengatakan...

Nama : Rina Wulandari
Nim :218.01.0153
Kelas : 4B2 Manajemen Sore

Unknown mengatakan...

Nama:Akbar AdiGuna

Nim :218010181
Kelas:4B2 Manajemen Sore

Unknown mengatakan...

nama : Rafi arando
nim : 218010204
kelas : 4b2 manajamen

Rianza kurnia robbi mengatakan...

Nama:Rianza kurnia robbi
Nim:218 01 0238
Kelas:IVB2 manajemen sore

Unknown mengatakan...

nama : mario dana saputra
nim : 218010244
kelas :4b2 manajemen

Egi dia safitri mengatakan...

Nama:Egi dia safitri
Kelas: 4B2 Manajemen sorr
Nim:218 01 0209

Putri Juniarti mengatakan...

Nama : putri Juniarti
Nim : 218.01.0150

Putri Juniarti mengatakan...

Nama : putri Juniarti
Nim : 218.01.0150

Nova Noviyanti mengatakan...

Nama : Nova Novi Yanti
Nim : 218.01.0210
Kelas: 4B2 Manajemen sore

Mario mengatakan...

Nama:Mario dana Saputra
Nim:218010244

Unknown mengatakan...

Nama : Yamida
Nim : 218.01.0256

Agus nurhadi mengatakan...

Nama:Agus nurhadi
Nim :218.01.0156

Zando Ifho mengatakan...

NAMA : Zando Ifho
Nim :218.01.0241
Kelas :IV.B2 MANAJEMEN SORE
1. Menurut saya boleh-boleh saja apabila manajemen laba ikut campur tangan dalam proses laporan keunagan dengan catatan tidak melampaui batasanya.yaitu hanya pelaporan keuangan eksternal, meskipun tujuannya untuk mengguntungkan dirinya sendiri.asal tidak merugikan perusahaan.mengingat informasi mengenai keungan suatu perusahaan sangat penting bagi investor dan kreditor untuk mengambil keputusan.
2. fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:
- metode akuntasi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda.dan metode ankuntasi memberikan peluang bagi manajemen untuk melibatkan subjektivitas dalam menyusun estimasi
3. dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan,selain itu dampak nya juga dapat merugikan pihak investor maupun manajemen kenapa?karena jika investor sampai mengetaui bahwa informasi yang diberikan oleh manajemen tidak benar,harga saham yg overvalued bisa menjadi undervalued.harga saham yg lebih rendah dari harga yg sesungguhnya merugikan manajemen.
4. menurut saya tergantung pada diri anda sendiri apabila anda merasa cukup dengan penghasilan anda untuk apa mencari keuntungan lain. Laporan keungan tidak boleh ditamabah-tanbah atau di kurang-kurang semua harus pas dan benar.agar perusahaan tetap mendapat kepercayaan dari investor maupun lainya yg terlibat dengan perusahaan.

elldy okta sandy mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Aska key mengatakan...

Nama : Mipta choiri
Nim : 218.01.0202
Kelas : 4 B2 Manajemen Sore
Tanggapan saya
PELUANG DAN TEKNIK MANAJEMEN
LABA.
Kesempatan bagi manajemen untuk mendistorsi laba timbul karena:
1. Kelemahan yang inheren dalam akuntansi itu sendiri. Sebagaimana diungkapkan oleh Worthy (1984), fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:
• metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, dan• metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk melibatkan subyektivitas dalam menyusun estimasi.
2. Informasi asimetri antara manajer dengan pihak luar (Healy dan Palepu, 1993, 2;Eisenhardt, 1989, 58) Manajemer relative memiliki lebih banyak informasi dibandingkan dengan pihak luar (termasuk investor). Mustahil bagi pihak luar untuk dapat mengawasi semua perilaku dan semua keputusan manajer secara detail. Teknik untuk merekayasa laba dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi, merubah metode akuntansi, dan menggeser periode biaya atau pendapatan.
Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi. Cara manajemen untuk mempengaruhi laba melalui judge-ment terhadap estimasi akuntansi antaralain, estimasi tingkat piutang tidak tertagih,3estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain.
• Mengubah metode akuntansi. Perubahan
metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap, dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus.
• Menggeser periode biaya atau pendapatan. Beberapa orang menyebut rekayasa jenis ini sebagai manipulasi keputusan operasional (Fischer dan Rozenzweig,1995; Bruns dan Merchant, 1990). Contoh
rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain: mempercepat/menunda pengeluaran untuk penelitian sampai periode akuntansi berikutnya (Daley dan Vigeland, 1993), mempercepat/menunda pengeluaran promosi sampai periode akuntansi berikut-nya, kerja sama dengan vendor untuk mempercepat/menunda pengiriman tagihan sampai periode akuntansi berikutnya, mempercepat/menunda pengiriman produk ke pelanggan, menjual investasi sekuritas untuk memanipulasi tingkat laba, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai (Bartov, 1993; Black, Sellers, dan Manly, 1998) dan lain-lain. Perusahaan yang mencatat persediaan menggunakan asumsi LIFO, juga dapat merekayasa peningkatan laba melalui pengaturan saldo persediaan (Frankel dan Treservant, 1994).
Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Misalnya, manajer yang seharusnya hanya menerima bonus sejumlah x rupiah, akhirnya mendapatkan bonus sejumlah x + e rupiah, karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar. Berikutnya,rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian.Dalam bahasan berikut, akan diulas bukti empiris berkaitan dengan dampak manajemen laba terhadap investor di pasar modal.Sebenarnya, investor hanya satu dari pihak- pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, namun (sejauh yang penulis ketahui) belum ada penelitian yang mencoba mengevaluasi dampak manajemen laba terhadap pemakai laporan keuangan selain investor.

Nova Noviyanti mengatakan...

Nama : Nova Novi Yanti
Nim : 218.01.0210
Kelas: 4B2 Manajemen sore

- Tanggapan saya tentang jurnal manajemen laba yaitu yang bisa diambil kita bisa mengetahui bahwa manajemen laba bisa membuat laporan keuangan angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka tanpa rakayasa.Dan kita juga bisa belajar tentang cara mengatasi masalah rekayasa laba diperusahaan,Serta bisa tau cara mengatasi Dampak rekayasa laba.Diindonesia, praktik manajemen laba belum banyak dievaluasi.Misalnya,pengatahuan mengenai praktik manajemen laba dalam pemberian bonus yang didasarkan atas angka akuntansi dapat minimalkan dengan cara mempertimbangkan faktor-faktor non keuangan dalam penetapan angka bonus.

- Menurut Worthy (1984) adalah seorang analis sekuritas indenpenden,terhadap harga saham Union Carbide pada tahun 1980 sampai tahun 1983 membuktikan bahwa investor dilasar modal tertipu oleh peningkatan laba Union Carbide yang disebabkan oleh perpanjangan periode depresiasi mesin dan peralatan pada tahun 1980.

- Dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya yaitu manajemen laba sulit dideteksi.Jika,pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba,maka laba hadil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan.Rekayasa laba dalam IPO,dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana manajemen laba dapat menganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekinomian.Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi memberikan dampak yang permanen terhadap laba,tidak mengakibatkan distorsi informasi bagi investor.

- Melakukan rekayasa laba, iya atau tidak ?
Menurut saya perlu atau tidaknya melakukan rekayasa laba yaitu Mereka perlu mempertimbangkan dampak manajemen laba terhadap semua stakeholder agar keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik bagi semua pihak.metode akuntansi yang kita kenal memberikan peluang bagi manajemen untuk rekayasa laba.namum kelemahan yang inheren dalam metode akuntasi,kita dapat mengeliminasi mamfaat laba akuntansi dalam menilai saham.
Sugar bowling adalah rekayasa laba dengan membuat cadangan laba pada saat perusahaan memperoleh laba tinggi dan menggunakan cadangan laba tersebut untuk menaikan laba pada saat perusahaan mengalami penurunan laba.

Rahmad wahyudi mengatakan...

Nama : Rahmad wahyudi
Nim : 218.01.0242

1.menurut saya manajemen laba perlu dikait kan dalam perusahaan sebagai informasi akuntansi agar informasi keuangan dalam perusahaan tersebut bisa menarik para investor besar di pasar modal karena bagi investor, manajemen laba adalah sebagai sumber informasi keuangan perusahaan agar investor tidak salah mengambil keputusan dalam menanamkan modal nya
2. Yang dikatakan worthy (1984) metode akuntansi yang digunakan manajemen yaitu untuk mencatat suatu fakta-fakta tertentu dengan cara yang berbeda,serta manajemen memberikan peluang bagi pihak kedua untuk terlibat dalam subyektifitas dalam menyusun estimasi.
3.distorsi dalam pengambilan keputusan. Misalnya, manajer yang seharusnya hanya menerima bonus sejumlah x rupiah, akhirnya mendapatkan bonus sejumlah x + e rupiah, karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar. Berikutnya, rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian.
4.menurut saya sangat perlu dilakukan rekayasa laba karena dengan adanya rekayasa laba di perusahaan itu maka bisa menarik para investor-investor untuk menanam kan modal di perusahaan tersebut , dengan bengitu maka perusahaan tersebut akan mendapat kan cukup modal untuk memajukan dan mengembangkan perusahaannya.

Aska key mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Nama : Nadia permaisuri
Nim : 218.01.0186
Kelas : 4 B2 Manajemen Sore

Tanggapan saya dari jurnal tersebut:

Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan. Manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa.
Informasi akuntansi berguna bagi investor dan kreditor (juga pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan) untuk menilai suatu perusahaan dan untuk mengambil keputusan investasi. Informasi akuntansi yang tidak valid dapat menyebabkan investor salah mengambil keputusan dan salah menanamkan dana.

Jurnal tersebut menjelaskan tentang : memfokuskan pada sejauh mana para peneliti mengeksplorasi praktik manajemen laba di perusahaan, mengenai peluang yang memungkinkan manajer melakukan manajemen laba dan teknik yang dapat digunakan manajer untuk melakukan manajemen laba, membahas isu-isu metodologis berkaitan dengan penelitian-penelitian dalam manajemen laba.

Sampai saat ini, akuntansi dan laporan keuangan sebagai hasil proses akuntansi masih dipergunakan dalam keputusan bisnis.

-menurut worthy (1984)
1. kelemahan yang inheran dalam akutansi itu sendiri.
- metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda
- metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk melibatkan subyektivitas dalam menyusun etimasi.

- Bagaimana dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya
Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi memberikan dampak yang permanen terhadap laba. Contoh, ketika IBM merubah metode depresiasinya dari metode depresiasi akselerasi menjadi metode depresiasi garis lurus, laba IBM mengalami peningkatan sebesar $375 juta atau 0,37$ per lembar saham (Wechsler, 1989). Sekalipun perubahan metode akuntansi mempengaruhi laba secara permanen, namun pengaruh perubahan metode akuntansi juga mudah dikenali oleh investor, karena perubahan metode akuntansi mesti diungkapkan kepada investor melalui suplemen laporan keuangan. Tambahan lagi, bukti empiris mengindikasikan bahwa perubahan metode akuntansi yang tidak berdampak terhadap cash flow perusahaan tidak akan mempengaruhi harga saham, atau dengan kata lain investor tidak akan tertipu oleh peningkatan laba akuntansi yang tidak berdampak terhadap cash flow perusahaan (Wolk dan Tearney 1997, 226, Healy dan Wahlen, 1998, 14).

- Menurut anda apakah perlu melakukan rekayasa laba? Jelaskan!
Tidak, karena akan menyebabkan investor salah menanamkan dana. Dan bisa menjadi manipulasi data laba.

elldy okta sandy mengatakan...

Nama : elldy okta sandy
Nim : 218.01.0190
Berikan tanggapan anda akan jurnal tersebut, apa yang bisa anda ambil, jelaskan.
Tanggapan saya

Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredi- bilitas laporan keuangan. Manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa. Informasi akuntansi berguna bagi investor dan kreditor (juga pihak-pihak lain yang berke- pentingan dengan perusahaan) untuk menilai suatu perusahaan dan untuk mengambil keputusan investasi. Informasi akuntansi yang tidak valid dapat menyebabkan investor salah meng ambil keputusan dan salah menanamkan dana.


1. Kelemahan yang inheren dalam akuntansi
itu sendiri. Sebagaimana diungkapkan oleh
Worthy (1984), fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:
• metode akuntansi memberikan peluang
bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, dan
• metode akuntansi memberikan peluang
bagi manajemen untuk melibatkan subyektivitas dalam menyusun estimasi.
DAMPAK REKAYASA LABA
TERHADAP ALOKASI SUMBER DAYA
Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Misalnya, manajer yang seharusnya hanya menerima bonus sejumlah x rupiah, akhirnya mendapatkan bonus sejumlah x + e rupiah, karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar. Berikutnya, rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian. Dalam bahasan berikut, akan diulas bukti empiris berkaitan dengan dampak manajemen laba terhadap investor di pasar modal. Sebenarnya, investor hanya satu dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan,

Sangat perlu karena rekayasa laba sangat membantu di saat salah membuat suatu laporan laba.
Jadi menrekayasa sebuah laporan sangat membantu tanpa merugugikan suatu perusahaan.

Aska key mengatakan...

Nama : Sindi Septiyana
Nim : 218.01.0253

Berikan tanggapan anda akan jurnal tersebut, apa yang bisa anda ambil, jelaskan.
Tanggapan saya

Jawab:tulisan ini hanya memfokuskan pada sejauh mana para peneliti(terutama para peneliti-peneliti di amerika serikat mengekspoitasi praktik manajemen laba di perusahaanKepedulian akademisi terhadap praktikmanajemen laba dapat diwujudkan denganmengevaluasi lebih dalam praktik yang terjadidalam dunia usaha melalui penelitian-penelitian. Di Indonesia, praktik manajemenlaba belum banyak dievaluasi. Fakta mengenaiadanya manajemen laba berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai informasiuntuk mensikapi praktik manajemen laba yangmungkin terjadi. Misalnya, pengetahuanmengenai praktik manajemen laba dalampemberian bonus yang didasarkan atas angkaakuntansi dapat diminimalkan dengan caramempertimbangkan faktor-faktor non keuang-an dalam penetapan angka bonus.


1. Kelemahan yang inheren dalam akuntansi
itu sendiri. Sebagaimana diungkapkan oleh
Worthy (1984), fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:
• metode akuntansi memberikan peluang
bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, dan
• metode akuntansi memberikan peluang
bagi manajemen untuk melibatkan subyektivitas dalam menyusun estimasi.
DAMPAK REKAYASA LABA TERHADAP ALOKASI SUMBER DAYA
Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Misalnya, manajer yang seharusnya hanya menerima bonus sejumlah x rupiah, akhirnya mendapatkan bonus sejumlah x + e rupiah, karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar. Berikutnya, rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian. Dalam bahasan berikut, akan diulas bukti empiris berkaitan dengan dampak manajemen laba terhadap investor di pasar modal. Sebenarnya, investor hanya satu dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan,
Sangat tidak perlu karena itu bisa membuat factor kejahatan dalam merekayasa laba.

Unknown mengatakan...

Nama : Lovenia Putri Mandalika
NIm : 217.01.0159
Berikan tanggapan anda akan jurnal tersebut, apa yang bisa anda ambil, jelaskan.

Potensi rekayasa laba untuk mendistorsi aliran dana merupakan alasan yang cukup bagi semua pihak yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan manajer, auditor, akan demisi dan regulator untuk perduli pada masalah manajemen laba. Manajer dan internal auditor merupakan pihak pertama yang paling sadar apakah suatu pilihan kebijakan akuntansi dan suatu keputusan bisnis merupakan bagian dari rekayasa laba ataukah tidak. Mereka perlu mempertimbangkan dampak manajemen laba terhadap semua stakeholder agar keputusan yang mereka ambil adalah keputusan yang terbaik bagi semua pihak.
1. Kelemahan yang inheren dalam akuntansi
itu sendiri. Sebagaimana diungkapkan oleh
Worthy (1984), fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:
 metode akuntansi memberikan peluang
bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, dan
 metode akuntansi memberikan peluang
bagi manajemen untuk melibatkan subyektivitas dalam menyusun estimasi.
DAMPAK REKAYASA LABA
TERHADAP ALOKASI SUMBER DAYA
Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Misalnya, manajer yang seharusnya hanya menerima bonus sejumlah x rupiah, akhirnya mendapatkan bonus sejumlah x + e rupiah, karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar. Berikutnya, rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian. Dalam bahasan berikut, akan diulas bukti empiris berkaitan dengan dampak manajemen laba terhadap investor di pasar modal. Sebenarnya, investor hanya satu dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan,
Sangat tidak perlu karena rekayasa laba sangat merugikan sesorang yang membaca laporan labanya.

Wulandari Angita mengatakan...

Nama:Wulandari Angita
Nim :218.01.0188
kelas:IV B2 Manajemen (sore)

1. Tanggapan saya tentang jurnal manajemen laba :

jurnal ini dimaksudkan untuk menjelaskan tanggung jawab manajer dalam mengelola peluang untuk memilih metode akuntansi untuk pelaporan eksternal, sehingga informasi laba yang dilaporkan tidak akan menyesatkan investor. Manajemen laba adalah intervensi yang disengaja dalam proses pelaporan keuangan eksternal, dengan maksud untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Peluang untuk mengelola pendapatan sebagai konsekuensi dari sistem akuntansi kita saat ini tidak dapat dihilangkan. Masalahnya, manajemen laba dapat memengaruhi keputusan investor.
Jurnal ini juga menjelaskan sejauh mana para peneliti mengeksporelasi praktik manajemen laba di perusahaan. Juga menjelaskan tentang isu isu metodologis berkaitan dengan penelitian penelitian dalam manajemen laba.

2. menurut worthy (1984)

Upaya untuk merekayasa atau memanipulasi laba tersebut dapat terjadi karena metode akuntansi memberi peluang bagi manajamen untuk melibatkan unsur subyektifitas dalam membuat estimasi estimasi.

3. Dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya :

manajamen laba sulit di deteksi jika pihak eksternal tidak menyadari adanya manajemen laba,maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan misalnya manajer yang seharusnya hanya menerima bonus x rupiah akhirnya mendapatkan bonus sejumlah x+e rupiah karenanya laba yang di jadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar, rekayasa laba dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana, manajemen laba dapat mengganggu efesiensi arus dana antara pihak pihak dalam perekonomian.


4. Menurut saya apakah perlu melakukan rekayasa laba mungkin perlu potensi rekayasa laba mendistorsi aliran dana merupakan alasan yang cukup bagi semua pihak yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan manajer, auditor, akademisi, dan regulator untuk perduli pada masalah manajemen laba, manajer dan internal auditor merupakan pihak pertama yang paling sadar apakah suatu pilihan kebijakan akuntansi dan suatu keputusan bisnis merupakan bagian dari rekayasa laba atau tidak.

Unknown mengatakan...

Nama: Dinastia Rist
Nim: 218.01.0184


1. Yang bisa saya ambil dari jurnal tsb yaitu pada sejauh mana para peneliti (terutama peneliti-peneliti di
Amerika Serikat) mengeksplorasi praktik
manajemen laba di perusahaan, diawali dengan ulasan mengenai peluang yang memungkinkan manajer melakukan manajemen laba dan teknik yang dapat digunakan manajer untuk melakukan manajemen laba. Kondisi apa saja yang secara empiris terbukti memicu
manajer untuk melakukan manajemen laba.
Bagian selanjutnya dari artikel ini membahas
isu-isu metodologis berkaitan dengan penelitian-penelitian dalam manajemen laba. Kerangka teoritis kaitan antara peluang.
Dampak manajemen laba terhadap
investor di pasar modal serta peran manajer,
akuntan, dan akademisi untuk mengatasi
masalah rekayasa laba yang (mungkin) juga
terjadi di Indonesia.
Akuntansi dan laporan keuangan sebagai hasil proses akuntansi masih dipergunakan dalam keputusan
bisnis. Sekalipun metode akuntansi yang kita kenal memberikan peluang bagi manajemen untuk rekayasa laba, namun kelemahan yang inheren dalam metode
akuntansi kita tidak dapat mengeliminasi
manfaat laba akuntansi dalam menilai saham.
Metode akuntansi yang kita kenal dan saat ini diper-
gunakan untuk pelaporan dalam dunia bisnis
mengandung kelemahan yang inheren, berkait-
an dengan keterbatasan standar yang ada dan
peluang untuk melakukan manajemen laba
secara sah. Sekarang, yang menjadi pertanyaan
adalah, sejauh mana manajemen laba meng-
ganggu kandungan informasi angka akuntansi?
Ketidakmampuan investor untuk melihat ada-
nya manajemen laba dalam laporan keuangan mestinya
membuat manajer, auditor, peneliti, dan
lembaga penyusun standar —yang memiliki
kapasitas untuk membantu mengatasi masalah
manajemen laba— perduli pada fakta tersebut.

2. Worthy (1984) mengatakan bahwa, fleksibilitas dalam
menghitung angka laba disebabkan oleh:
- Metode akuntansi memberikan peluang
bagi manajemen untuk mencatat suatu
fakta tertentu dengan cara yang
berbeda
- Metode akuntansi memberikan peluang
bagi manajemen untuk melibatkan su-
byektivitas dalam menyusun estimasi.

3. Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak
eksternal tidak dapat menyadari adanya
manajemen laba, maka laba hasil rekayasa
tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam
pengambilan keputusan. rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana
antara pihak-pihak dalam perekonomian.

4. Menurut pendapat saya melakukan rekayasa laba itu perlu karna sebagian orang mengganggap
rekayasa untuk meningkatkan laba merupakan
kesalahan, namun rekayasa untuk mengurangi
laba bukanlah kesalahan. Potensi rekayasa laba untuk mendistorsi aliran dana merupakan alasan yang cukup bagi semua pihak yang terkait dengan penyusunan
laporan keuangan untuk perduli pada masalah manajemen laba. Manajer dan internal auditor merupakan pihak pertama yang paling sadar apakah suatu pilihan kebijakan akuntansi dan suatu keputusan bisnis merupakan bagian dari rekayasa laba ataukah tidak. Mereka perlu mempertimbangkan dampak manajemen laba terhadap semua stakeholder agar keputusan yang mereka ambil adalah keputusan yang
terbaik bagi semua pihak.

Putri Juniarti mengatakan...

Nama : putri Juniarti
Nim : 218.01.0150

1) tanggapan saya mengenai jurnal manajemen laba yaitu : manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalamproses pelaporan keuangan.eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri.manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa.

2)yang dikatakan worthy(1984) dalam jurnal ini yaitu : "kelemahan yang inheren dalam akuntansi itu sendiri ".maksudnya adalah :Fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh: 1. Metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda. Misalnya mengubah metode depresiasi aktiva tetap dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. 2. Metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk melibatkan subyektifitas dalam menyusun estimasi.

3)dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya yaitu : manajemen laba sulit dideteksi.jika pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan.contoh manajer yang seharusnya mendapatkan bonus sejumlah Rp.10.000.000., akhirnya mendapat bonus sejumlah Rp.15.000.000., karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar.

4)menurut saya tidak karena rekayasa laba dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana dan dapat menganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian.

yamida mengatakan...

NAMA : YAMIDA
KELAS : IV B2 MANAJEMEN (SORE)
NIM : 218.01.0256

1. Tanggapan saya tentang jurnal manajemen laba yaitu informaasi akuntansi berguna bagi investor dan keriditor ( juga pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan) untuk menilai suatu perusahaan dan untuk mengambil keputusan investasi.informasi yang tidak valid dapat menyebabkan investor salah mengambil keputusan dan salah menanamkan dana.
faktor-faktor pemicu manajemen laba dalam kaitannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan tersebut adalah pemakaian informasi akuntansi:
1.dalam kontrak antara manajer dan pemilik (melalui kompensasi);
2.sebagai sumber informasi bagi investor di pasar modal;
3.dalam kontrak utang;
4.dalam penetapan pajak oleh pemerintah, penentuan proteksi terhadap produk, penentuan denda dalam suatu kasus, dan lain sebagainya;
5. oleh pesaing, seperti untuk penentuan keputusan ambil ahli ataupun untuk penetapan stategi persaingan;
6.oleh karyawan untuk memita kenaikan upah, dan lain sebagainya

2.menurut evaluasi liberty dan zimmerman (1986) terhadap kontrak tahunan 105 perusahaan pada tahun 1965-1981 dan terhadap kontrak kuartalan 85 perusahaan pada tahun 1974-1981 tidak konsisten dengan hipotesis 'manajer memiliki insiatif untuk melaporkan laba lebih rendah dari seharusnya selama proses negosiasi kontrak kerja'.salah satu hal yang diduga menyebabkan penelitian tersebut tidak mampu membuktikan hipotesis manejemen laba selama proses negosiasi kontrak antara karyawan dan perusahaan adalah ketidak mampuan metode penguji untuk mendeteksi manajemen laba.seperti dikatakan oleh wolk dan tearney (1997.319), para peneliti sepakat bahwa sulit untuk mendeteksi apakah suatu angka laba merupakan hasil manajemen laba atau tidak.untuk mengeksplorasi praktik manajemen laba adalah keterbatasan metodologi untuk membuktikan praktik manajemen laba karena pada dasarnya manajemen laba memang sulit untuk dideteksi.

3. perusahaan (palepu, bernhard dan healy, 1995, 3-7) cantoh lain dalam rangka mengurangi daya tarik suatu industri atau mencegah masuknya oedatang baru ke dalam suatu industri, perusahaan dalam industri yang besangkutan bisa jadi memilih metode akuntansi untuk mengurangi tingkat laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

4. praktik manajemen laba dalam perusahaan merupakan hal yang sangat logis jika fleksibilitas akuntansi memungkinkan manajer mempengaruhi suatu keputusan, dan secara legal ( dalam batas tertentu) merupakan praktik yang sah.besarnya kesempatan dan insiatif manajer melakukan manajemen laba mendorong para peneliti untuk mengevaluasi praktik manajemen laba.

ELA APRIANTI mengatakan...

NAMA : ELA APRIANTI
NIM : 216.01.0140

2.Tanggapan dari jurnal tersebut, dan yang dapat diambil dari jurnal tersebut adalah ?...

Tanggapan saya pada journal tersebut adalah Manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa. telah dijelaskan bahwa manajemen laba merupakan adanya campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri,dan juga salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan dengan mempercayai pemakai laporan keuangan supaya bisa merekayasa angka laba laporan keuangan tanpa harus membuat rekayasa. jurnal ini memberikan kita sebuah penjelasan tentang praktik rekayasa laba di suatu perusahaan, yang diawali dengan ulasan mengenai peluang yang memungkinkan seorang manajer melakukan manajemen laba dan teknik yang dapat digunakan oleh manajer ini untuk melakukan manajemen laba.


3.yang dikatakan Worthy (1984) didalam jurnal ini adalah ?..
* Sebagaimana diungkapkan oleh Worthy (1984), fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:
• metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, dan
• metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk melibatkan su- byektivitas dalam menyusun estimasi.
* Pengamatan Thornton O’glove (Worthy, 1984), seorang analis sekuritas independen, terhadap harga saham Union Carbide pada tahun 1980 sampai tahun 1983 membuktikan bahwa investor di pasar modal tertipu oleh peningkatan laba Union Carbide yang disebab- kan oleh perpanjangan periode depresiasi mesin dan peralatan pada tahun 1980.


4. dampak rekayasa laba terhadap alokasi sumber daya ?...
- Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa
tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan.
- dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana.
- Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian.


5. .menurut saya, melakukan rekayasa laba tidak terlalu perlu karena perusahaan bisa mengatur dan membuat estimasi akutansi yang baik bagi perusahaan dengan memperkirakan sebuah komponen estimasi akutansi seperti amortisasi aktiva tidak terwujud maupun estimasi terkait dengan piutang tidak tertagih, periode depresiasi aktiva dan biaya garansi. Sekalipun perubahan metode akuntansi mempengaruhi laba secara permanen, namun pengaruh perubahan metode akuntansi juga mudah dikenali oleh investor, karena perubahan metode akuntansi mesti diungkapkan kepada investor melalui suplemen laporan keuangan.

Septi cyntya mengatakan...

Nama : Septi cyntya
Nim : 218.010145

Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredi- bilitas laporan keuangan. Manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa. Informasi akuntansi berguna bagi investor dan kreditor (juga pihak-pihak lain yang berke- pentingan dengan perusahaan) untuk menilai suatu perusahaan dan untuk mengambil keputusan investasi. Informasi akuntansi yang tidak valid dapat menyebabkan investor salah meng ambil keputusan dan salah menanamkan dana.
1. Kelemahan yang inheren dalam akuntansi
itu sendiri. Sebagaimana diungkapkan oleh
Worthy (1984), fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:
• metode akuntansi memberikan peluang
bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, dan
• metode akuntansi memberikan peluang
bagi manajemen untuk melibatkan subyektivitas dalam menyusun estimasi.
DAMPAK REKAYASA LABA
TERHADAP ALOKASI SUMBER DAYA
Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba, maka laba hasil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Misalnya, manajer yang seharusnya hanya menerima bonus sejumlah x rupiah, akhirnya mendapatkan bonus sejumlah x + e rupiah, karena laba yang dijadikan dasar pemberian bonus memberikan informasi yang tidak benar. Berikutnya, rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekonomian. Dalam bahasan berikut, akan diulas bukti empiris berkaitan dengan dampak manajemen laba terhadap investor di pasar modal. Sebenarnya, investor hanya satu dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan,
Sangat perlu karena rekayasa laba sangat membantu di saat salah membuat suatu laporan laba.
Jadi menrekayasa sebuah laporan sangat membantu tanpa merugugikan suatu perusahaan.

egi dia safitri mengatakan...

Nama : Egi Dia Safitri
Nim. : 218.01.0209
Kelas : IV B2 Manajemen sore


(1.) Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikkan atau penurunan profitabilitas perusahaan untuk jangka panjang. Dan untuk informasi keuangan dalam perusahaan itu sangatlah penting karena hal tersebut bisa menarik para investor besar di pasar modal untuk bisa bergabubg dengan perubsahaan tersebut. Karena bagi investor, manajemen laba adalah sebagai sumber informasi keuangan perusahaan agar investor tidak salah mengambil keputusan dalam mempercayakan modal nya dikelolah secara aman.

(2.) Yang dikatakan worthy (1984)
adalah metode akuntansi yang digunakan manajemen yaitu untuk mencatat suatu fakta-fakta tertentu dengan cara yang berbeda,serta manajemen memberikan peluang bagi pihak kedua untuk terlibat dalam subyektifitas dalam menyusun estimasi.

(3.) terhadap alokasi sumber daya
Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi memberikan dampak yang permanen terhadap laba.Sekalipun perubahan metode akuntansi mempengaruhi laba secara permanen, namun pengaruh perubahan metode akuntansi juga mudah dikenali oleh investor, karena perubahan metode akuntansi mesti diungkapkan kepada investor melalui suplemen laporan keuangan.

(4.) menurut saya rekayasa laba sangatlah tidak diperbolehkan karena akan mengakibatkan kerugian terhadap pemerima data informasi tersebut. dan untuk itu rekayasa laba tidak diperkenankan dalam transaksi karena datanya dapat di manipulasi.

*Terima Kasih*

Unknown mengatakan...

Nama : Rianza kurnia robbi
Nim. : 218.01.0238
Kelas IV B2 sore manajemen


=>(1.)Menurut saya hal tersebut telah dijelaskan bahwa manajemen laba merupakan adanya campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri,dan juga salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan dengan mempercayai pemakai laporan keuangan supaya bisa merekayasa angka laba laporan keuangan tanpa harus membuat rekayasa. Rekayasa laba dapat di lakukan siapa saja yang bertanggung jawab atas pelaporan data tersebut, yang akan mengakibatkan kerugian sbelah pihak.dan untuk informasi keuangan dalam suatu perusahaan sangatlah penting dikarenakan dari pelaporan data tersebut pemegang saham akan memahani kendala maupun pertumbuhan suatu perashaan tersebut.

=>(2.) dalam jurnal tersebut saya simpulka. worthy mengatakan.
metode akutansi dapat mencatat fakta-faktanya dengan cara yang berbeda. dan metode ini juga dapat menyusun subjektivitas

=>(3.) pihak eksternal tidak dapat menyadari adanya manajemen laba,maka laba hadil rekayasa tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan.Rekayasa laba dalam IPO,dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana Manajemen laba dapat menganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam perekinomian. adapun dampak lainnya ialah alokasi sumber daya yaitu manajemen laba sulit dideteksi.

=>(4.) untuk melakukan rekayasa laba ataupun tidak dalam suatu perusahaan haruslah memikirkan baik buruk nya dampak dari rekayasa laba tersebut, dan jikan memang rekayasa laba dapat dilakukan apabila kedua belah pihak mnyetujuinya. dan tidak jika itu dapat merugikan hanya satu belah pihak kita.

- mengatakan...

nama :yunice monica sari
nim: 218.01.0191

Tanggapan saya dari jurnal ini :

1).Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikkan atau penurunan profitabilitas perusahaan untuk jangka panjang. Dan untuk informasi keuangan dalam perusahaan itu sangatlah penting karena hal tersebut bisa menarik para investor besar di pasar modal untuk bisa bergabubg dengan perubsahaan tersebut. Karena bagi investor, manajemen laba adalah sebagai sumber informasi keuangan perusahaan agar investor tidak salah mengambil keputusan dalam mempercayakan modal nya dikelolah secara aman.
faktor-faktor pemicu manajemen laba dalam kaitannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan tersebut adalah pemakaian informasi akuntansi:
1.dalam kontrak antara manajer dan pemilik (melalui kompensasi);
2.sebagai sumber informasi bagi investor di pasar modal;
3.dalam kontrak utang;
4.dalam penetapan pajak oleh pemerintah, penentuan proteksi terhadap produk, penentuan denda dalam suatu kasus, dan lain sebagainya;
5. oleh pesaing, seperti untuk penentuan keputusan ambil ahli ataupun untuk penetapan stategi persaingan;
6.oleh karyawan untuk memita kenaikan upah, dan lain sebagainya

2).yang dikatakan Worthy (1984) didalam jurnal ini adalah ?..
a. Sebagaimana diungkapkan oleh Worthy (1984), fleksibilitas dalam menghitung angka laba disebabkan oleh:
b. metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, dan
c. metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk melibatkan su- byektivitas dalam menyusun estimasi.
d.Pengamatan Thornton O’glove (Worthy, 1984), seorang analis sekuritas independen, terhadap harga saham Union Carbide pada tahun 1980 sampai tahun 1983 membuktikan bahwa investor di pasar modal tertipu oleh peningkatan laba Union Carbide yang disebab- kan oleh perpanjangan periode depresiasi mesin dan peralatan pada tahun 1980.

3).Manajemen laba sulit dideteksi. Jika, pihak
eksternal tidak dapat menyadari adanya
manajemen laba, maka laba hasil rekayasa
tersebut dapat menyebabkan distorsi dalam
pengambilan keputusan. rekayasa laba dalam IPO, dapat menyebabkan investor salah menanamkan dana. Manajemen laba dapat mengganggu efisiensi arus dana
antara pihak-pihak dalam perekonomian.Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi memberikan dampak yang permanen terhadap laba.Sekalipun perubahan metode akuntansi mempengaruhi laba secara permanen, namun pengaruh perubahan metode akuntansi juga mudah dikenali oleh investor, karena perubahan metode akuntansi mesti diungkapkan kepada investor melalui suplemen laporan keuangan.

4).Menurut pendapat saya melakukan rekayasa laba itu perlu karna sebagian orang mengganggap
rekayasa untuk meningkatkan laba merupakan
kesalahan, namun rekayasa untuk mengurangi
laba bukanlah kesalahan. Potensi rekayasa laba untuk mendistorsi aliran dana merupakan alasan yang cukup bagi semua pihak yang terkait dengan penyusunan
laporan keuangan untuk perduli pada masalah manajemen laba. Manajer dan internal auditor merupakan pihak pertama yang paling sadar apakah suatu pilihan kebijakan akuntansi dan suatu keputusan bisnis merupakan bagian dari rekayasa laba ataukah tidak. Mereka perlu mempertimbangkan dampak manajemen laba terhadap semua stakeholder agar keputusan yang mereka ambil adalah keputusan yang
terbaik bagi semua pihak terhadap potensi laba






HOT NEWS: TOLONG ISI SURVEY INI

OPEN SURVEY, please give your response

If you are a low level manager in the credit department, both in Cooperatives, Insurance, and Leasing. please take your time to fill out th...

POSTINGAN POPULER